Manchester City sukses menjuarai Piala Super Eropa 2023 usai menaklukkan Sevilla lewat drama adu penalti (5-4) di Georgios Karaiskakis Stadium, Piraeus, Yunani, Kamis (17/8).
Kedua tim bermain imbang 1-1 di waktu normal. Sevilla secara mengejutkan berhasil unggul lebih dulu saat laga baru berjalan 25 menit lewat kombinasi dua pemain mereka yang beraksi di Piala Dunia 2022.
Umpan bek sayap asal Argentina, Marcos Acuna, berhasil disambut dengan sempurna oleh striker asal Maroko, Youssef En-Nesyri.
Gol En-Nesyri tersebut mirip dengan proses gol sundulannya ke gawang timnas Portugal di babak perempat Piala Dunia 2022 silam. Kala itu, Maroko menang tipis 1-0 dan berhak melaju ke semifinal.
Kembali ke laga di Piraeus, City baru berhasil menyamakan kedudukan di babak kedua lewat gol Cole Palmer (menit 63’).
Di babak adu penalti, seluruh lima algojo The Citizens berhasil menunaikan tugasnya dengan baik. Mulai dari Erling Haaland, Julian Alvarez, Mateo Kovacic, Jack Grealish, dan Kyle Walker.
Sevilla sempat membalas dengan keberhasilan serupa hingga penendang keempat (Gonzalo Montiel), sebelum akhirnya eksekusi Nemanja Gudelj selaku penendang terakhir, hanya menerpa mistar.
Dilansir berbagai sumber, Jebreeetmedia coba menyusun beberapa fakta menarik dari keberhasilan City menggondol gelar ini.
- Peluang Sabet Lima Gelar
Berkat keberhasilan ini, City menjaga asa untuk menyabet lima gelar dari total enam ajang mayor yang mereka ikuti (tidak termasuk Community Shield selaku laga pra-musim).
Gelar Piala Super Eropa 2023 ini melengkapi sukses City dalam menggondol trofi Premier League, Piala FA, dan Liga Champions. Dengan demikian, satu trofi mayor tersisa yang masih mungkin mereka rebut adalah Piala Dunia Antar Klub.
- Tim Inggris Langganan Juara
Menurut data statistik Sky Sports, City merupakan tim Inggris keenam yang mampu menjuarai Piala Super Eropa. Jumlah tersebut menjadikan Inggris sebagai negara dengan wakil klub yang paling sering juara di ajang ini.
Lima tim Inggris sebelum City adalah Aston Villa, Chelsea, Liverpool, Manchester United, dan Nottingham Forest.
- Condong ke Juara Liga Champions
City juga melanjutkan tradisi bagus tim-tim juara Liga Champions yang akhirnya keluar sebagai juara Piala Super Eropa.
Berkaca dari 11 perhelatan terakhir ajang ini, sebanyak 10 di antaranya menelurkan tim-tim juara Liga Champions sebagai pemenang.
City juga manjadi satu dari empat tim jawara Liga Champions yang akhirnya sukses menggondol trofi Piala Super Eropa lewat drama adu penalti.
- Sang Penentu yang akan Dijual
Bukan bomber-bomber ternama City seperti Erling Haaland, Jack Grealish, atau Julian Alvarez, yang berhasil membobol gawang Sevilla di waktu normal, melainkan striker muda Cole Palmer.
Mirisnya, nasib Palmer di City justru tengah abu-abu. Pemain yang masih berusia 21 tahun itu dikabarkan ingin pindah ke tim lain demi mendapat kesempatan tampil lebih banyak. Pep Guardiola bahkan tak menampik hal tersebut.
“Ia sempat mengutarakan ingin pindah, tapi kami belum tahu persis kepastiannya. Rasanya, ia tak akan dipinjamkan, jadi antara tetap bertahan di tim ini atau dijual. Yang pasti, ia menyuguhkan karakternya di laga tadi. Ia tampil bagus dan mencetak gol fantastis pula,” ujar Guardiola dilansir Guardian.
- En-Nesyri Jagonya Gol Udara
Menurut data statistik Opta, sebanyak 31% dari total gol Youssef En-Nesyri di Sevilla, lahir lewat sundulan. Rinciannya, 17 gol sundulan dari total 55 gol yang sudah dikoleksinya sejak ia berseragam Los Rojiblancos pada Januari 2020.
Jumlah dan presentase gol sundulan tersebut merupakan yang terbanyak/tertinggi dibanding para pemain lain di La Liga.