Ada janggal saat laga Manchester City menjamu Crvena Zvezda, Rabu (20/9), khususnya hingga turun minum. Pasalnya, City justru berada dalam kondisi tertinggal meski mengukir rekor baru soal jumlah serangan.
Sekitar 50.000 penonton yang memadati Etihad Stadium – sebagian besar tentu pendukung tuan rumah – tengah asyik menyaksikan tim kesayangan mereka mendominasi laga konta Zvezda di babak pertama.
Hanya sebagian kecil saja mungkin yang gemas lantaran skor masih imbang kaca mata. Pasalnya, City terus mengepung pertahanan lawan. Gol ibarat tinggal menunggu waktunya datang.
Yang terjadi justru sebaliknya. Jelang turun minum, para fan Manchester Biru justru tersentak dengan gol striker lawan, Osman Bukari. Apalagi, gol itu lahir saat para pemain Zvezda hanya melancarkan serangan kelima mereka ke pertahanan City
Sebaliknya, dalam rentang waktu serupa (45 menit babak pertama) versi Flashscore, para pemain The Citizens sudah 67 kali meringsek hingga kotak penalti lawan. Namun, tak satupun dari serangan-serangan tersebut yang berujung gol.
Erling Haaland dkk. bahkan sampai melepaskan 22 tembakan di babak pertama. Di sinilah menariknya. Pasalnya, menurut Opta, jumlah 22 tembakan City itu merupakan jumlah tembakan terbanyak yang mampu dikreasikan sebuah tim hanya dalam tempo 1 babak awal Liga Champions, terutama sejak data tersebut mulai dikumpulkan Opta pada 2003/04.
Data statistik yang tak kalah aneh lagi adalah soal bagaimana City sudah begitu dekat dengan gawang lawan di babak pertama.
Menurut Squawka, pasukan Pep Guardiola itu tercatat sampai 41 kali melakukan sentuhan bola di kotak penalti lawan. Jumlah itu merupakan yang terbanyak setelah data serupa terukir atas nama mereka pada 2016/17.
*Mengejar Rekor Bayern Munich dan Barcelona
Dominasi City itu akhirnya mulai berbuah manis di babak kedua. Julian Alvarez berhasil menyamakan kedudukan hanya sekitar dua menit usai masa jeda.
Striker Argentina itu kemudian menambah koleksi golnya di menit 60’, sebelum akhirnya gol Rodri (menit 70’) menjadi gol penutup kemenangan 3-1 The Citizens.
Secara keseluruhan, City melepaskan 37 tembakan ke gawang Zvezda. Itu artinya, jumlah 22 tembakan City di babak pertama, masih lebih banyak dibanding babak kedua (15 tembakan).
Hanya saja, jumlah shot on target Haaland dkk. di babak kedua (9) masih lebih banyak dibanding babak pertama (6).
Berkat kemenangan ini, City tak hanya mempermulus jalan mereka untuk mempertahankan gelar juara, tapi juga memperpanjang rekor tak terkalahkan kandang mereka di ajang Liga Champions
Menurut Squawka, City kini sudah melalui 27 laga kandang tanpa pernah terkalahkan dalam rentang 2018-2023. Mereka hanya terpaut dua laga dari Bayern Munich (29 laga).
Setelah mengejar Bayern, tak tertutup pula kemungkinan untuk bisa mengejar Barcelona selaku tim dengan rekor tak terkalahkan terpanjang di kandang. Skuat Catalan itu mencatatkan 38 unbeaten home runs selama periode 2013 hingga 2020.