Makan Konate, siapa yang tidak kenal dengan pemain yang satu ini. Pemain asing asal Mali yang malang melintang di sepak bola Indonesia.
Berkarier di Indonesia sudah 10 tahun lebih lamanya, ia telah memperkuat sembilan tim yang berbeda. Luar biasasnya ia juga menjadi satu dari lima pemain yang pernah memperkuat empat tim legendaris di Indonesia, yakni Persib Bandung, Persija Jakarta, Arema FC dan Persebaya Surabaya. Pemain kelahiran 10 November 1991 termasuk pemain asing yang sukses di Indonesia.
Selama kariernya di Indonesia, Makan Konate pertama kali meraih gelar juara bersama Persib Bandung. Lebih spesial lagi,gelar tersebut menjadi yang pertama untuk Persib Bandung setelah 19 tahun lamanya. Saat itu Makan Konate membawa Persib Bandung menjadi kampiun di Liga Indonesia 2014.
Tidak hanya menjadi kampiun Liga Indonesia 2014, Makan Konate juga membawa Persib Bandung menjadi juara di Piala Presiden edisi pertama di tahun 2015. Sejak saat itulah namanya mulai dikenal oleh banyak orang di Indonesia.
Sebagai pemain asing yang sukses di Indonesia, Makan Konate memberikan tips untuk para pemain asing yang akan bermain di Indonesia. Menurutnya, pemain asing yang ingin bermain di Indonesia harus tahu budaya Indonesia terlebih dahulu.
Baginya budaya cukup penting di Indonesia sehingga nantinya pemain yang bermain tidak akan kesusahan dalam beradaptasi. Selain itu, yang tak kalah pentingnya adalah jangan terlalu banyak berbicara di dalam lapangan, apalagi menyalahkan rekan setim ketika melakukan kesalahan.
“Kalau saya pribadi, kalau datang ke sini harus tahu culture Indonesia juga dan coba berbaur dengan pemain lokal janngan memisahkan diri. Harus kerja keras juga, lalu jangan banyak menyalahkan satu sama lain dengan pemain lokal.
“Jangan kasih presure kepada pemain lokal karena berbeda-beda karakternya. Bagusnya kasih support kalau salah sekali, yang kedua harus suruh konsentrasi biar ga salah lagi,” kata Makan Konate secara ekslusif di JebreeeTalk.
POSISI IDEAL
Selama karier sebagai pesepakbola, Makan Konate mengaku siap ditempatkan di mana pun tergantung kebutuhan pelatih. Tak jarang ia ditempatkan sebagai penyerang atau juga gelandang tengah.
Namun saat ditanya soal posisi ideal, Makan Konate menyebutkan posisi idealnya adalah posisi 10 atau sebagai gelandang serang. Bagi Makan Konate, posisi 10 membuatnya bebas untuk berkreatifitas di atas lapangan.
“Kalau saya di nomor 10, belakangnya striker. Mungkin semua pemain punya posisi asli, tetapi saya tergantung pelatih menempatkan di mana.
“Kalau pelatih punya formasi 4-4-2 atau 5-3-1 tergantung pelatih mau ditempatkan saya di mana. Tetapi paling nyaman di nomor 10, karena di posisi itu bisa free role biar bisa cetak banyak gol juga,” jelasnya.
PELATIH PALING COCOK
Berbaju sembilan klub berbedea tentunya Makan Konate juga telah bertemu dengan beberapa pelatih yang berbeda. Namun ternyata, ada satu pelatih yang sudah beberapa kali bekerja sama dengannya.
Pelatih tersebut ialah Rahmad Darmawan. Rahmad Darmawan menjadi pelatih yang sering menggunakan jasa Makan Konate di dalam timnya. Tercatat Rahdmad Darmawan menggunakan jasa Makan Konate di empat tim yang berbeda.
Berkat hal itu pula membuat Makan Konate merasa bahwa Rahmad Darmawan merupakan pelatih yang paling cocok dengannya. Bermain di empat tim bersama Rahmad Darmawan membuiat Makan Konate tahu betul permainan seperti apa yang diinginkan oleh Rahmad Darmawan.
“Saya bisa bilang coach RD [Rahmad Darmawan] karena saya sudah sama dia empat kali. 2016 di tim Malaysia, abis itu di Sriwijaya tahun 2018, lalu di Rans dan terakhir di Barito [Putera].
“Saya tahu coach RD orangnya pekerja keras dan saya belum pernah melihat coach RD marah sama pemain, dia pelatih yang sangat baik.
“Dia tidak pernah kasih presure dan membuat pemain bermain lepas dan tidak pernah menyalahkan pemainnya. Dia bisa evaluasi pemain tetapi dia tidak pernah menyalahkan pemain,” ungkap Makan Konate.
DAPAT SEMUA
Sebagai pemain yang berasal dari Mali, Makan Konate mengaku banyak memiliki rekan senegaranya yang cukup sukses di Eropa. Terlebih ia pernah dipanggil untuk memperkuat timnas Mali, walaupun saat itu ia tak diturunkan oleh sang pelatih.
Mali sendiri merupakan negara yang berasal dari Afrika dan memiliki ranking bagus di FIFA. Tercatat pada per bulan Oktober 2023, Mali menempati peringkat 49 dunia. Pemain yang paling dikenal yakni Yves Bissouma yang saat ini berbaju Tottenham Hotspur.
Meskipun banyak memiliki teman yang sukses di Eropa tak membuat Makan Konate iri dengan kesuksesan rekan senegaranya. Pemain berusia 31 tahun itu mengaku sudah bahagia berkarier di Indoensia. Apalagi ia juga sudah mendapatkan penghidupan yang baik selama berkarier di Indonesia.
“Saya banyak teman yang bermain di Eropa. Saya tidak sama sekali merasa iri kepada mereka. Saya sudah bersyukur bermain di Indonesia karena saya sudah mendapatkan semua di Indonesia, tidak perlu membandingkan dengan teman-teman di Eropa.
“Saya banyak teman yang bermain di Liga Eropa atau Liga Champions, tapi saya tidak pernah iri. Sangat bersyukur bermain di Indonesia hampir 11 tahun dan rezeki juga bagus, saya mau selesaikan karier sepak bola di Indonesia,” ucap Makan Konate.
Untuk menyaksikan cerita lengkap dari Makan Konate, JebreeetTeam bisa langsung menonton episode JebreeeTalks “Bayaran Terbesar Makan Konate Bukan di Arema, Persib atau Persija!”. Jangan lupa juga untuk selalu pantau keseruan bincang-bincang bersama bintang tamu lainnya.
KLIK DI SINI UNTUK MENYAKSIKAN
View this post on Instagram