Cukup banyak peristiwa penting yang melatarbelakangi el clasico di La Liga pada Sabtu (28/10). Rivalitas belum akan surut pada musim ini, bahkan akan semakin panas setelah laga di Estadio Olimpico, Barcelona.
Sebagai awal, jarak hanya satu poin di klasemen, ditengahi oleh Girona, tentu menjadi latar penting duel ini. Pemenang laga akan melangkahi rival berat. Pertarungan nanti akan menjadi tahun keempat beruntun el clasico pertama di liga digelar pada akhir Oktober. Peraup tiga angka akan memberikan pukulan awal sebelum memasuki November.
Sebagai tuan rumah, Barca akan mendapatkan keuntungan. Meski Camp Nou yang magis itu masih direnovasi dan mereka harus berlaga di Estadio Olimpico, Blaugrana masih menjaga partai kandang sebagai lumbung poin. Mereka memenangi lima laga di rumah hingga tidak membiarkan lawan menjebol gawang Marc-Andre ter Stegen.
Ambisi Barca untuk menang lagi di kandang bakal terdorong pula dengan status El Real sebagai pemuncak klasemen. Mereka juga menyasar ulangan benturan terakhir di liga di Catalan. Pertemuan terakhir kedua kubu berakhir dengan kemenangan Barca 2-1 di depan publiknya. Hasil pada 19 Maret 2023 itu memuluskan pasukan Xavi Hernandez untuk meraih gelar liga ke-27 musim lalu.
Akan tetapi, beberapa tahun belakangan Madrid bisa tampil tangguh saat el clasico digelar di Catalan. Los Blancos hanya kalah sekali dari enam lawatan. Duel terakhir, di Copa del Rey, bahkan berakhir dengan kemenangan 4-0 tim tamu untuk membalikkan kekalahan 0-1 di Santiago Bernabeu pada leg 1.
Agak disayangkan dua pelaku laga klasik ini tidak bisa menurunkan kekuatan terbaik. Blaugrana belum bisa diperkuat Robert Lewandowski, Frenkie de Jong, Sergio Roberto, Pedri, dan Jules Kounde. Kondisi Raphinha juga masih diragukan.
Absensi Lewandowski boleh jadi belum akan mendapat solusi tuntas. Pekan lalu, Marc Guiu memarkahi debutnya dengan gol hanya 33 detik setelah masuk lapangan menghadapi Bilbao. Hanya, penyerang belia produk La Masia itu rasanya bakal sulit mengulangi kiprah mengejutkan tersebut.
Pencetak gol termuda di La Liga, Lamine Yamal, mungkin lebih berpeluang tampil sejak awal duel. Ferran Torres akan diandalkan untuk memecah kebuntuan. Torres mengukir gol pembuka di dua dari empat laga terakhir Barca. Khusus melawan Madrid, eks Man. City ini berkontribusi dengan dua gol dan satu assist di tiga el clasico terakhir.
Madrid masih melihat Thibaut Courtois, Eder Militao, Joselu, Dani Ceballos, dan Arda Guler di daftar cedera. Los Merengues bakal menanti perkembangan kondisi Jude Bellingham yang cedera pada tengah pekan meladeni Shakhtar Donetsk di Liga Champion.
View this post on Instagram
Tanpa pemain yang sudah mengemas 11 gol dari 12 laga di semua kompetisi itu, Madrid bakal mengalami kerepotan. Vinicius Junior dan Rodrygo bakal kekurangan sokongan dari lini kedua. Namun, pendukung Madrid rasanya tak perlu terlalu khawatir. Carlo Ancelotti sudah mengisyaratkan bahwa cedera gelandang subur dari Inggris itu minor saja.
Vini Jr. akan mendapatkan perhatian khusus dari Barca. Ketiga gol yang dibuat sayap Brasil itu di el clasico selalu membuka gol bagi timnya.
Biar lebih seru dan panas, latar di luar lapangan bisa disertakan. Perseteruan jelas semakin membara menjelang duel. Deputi juru bicara Barcelona, Mikel Camps, melalui X (dulu Twitter), mengkritik Vinicius Junior. Menurut Camps, sorakan terhadap sang sayap yang diberikan pendukung Sevilla minggu lalu karena tingkahnya sendiri yang mengundang cemooh.
Perang urat saraf sudah terasa sengit sejak pekan lalu. Barcelona, terutama presiden klub, Joan Laporta dan dua presiden terdahulu, tengah tersangkut kasus dugaan suap. Laporta menyatakan bahwa Madrid dan kroni-kroninya berada di belakang dakwaan hukum tersebut.
Yang enggak kalah menarik, terutama bagi penggemar musik, Barcelona akan mengenakan kostum dengan logo band kawakan, The Rolling Stones, di el clasico ini. Hal ini merupakan bagian dari kerja sama Barca dengan Spotify.
Barca sepertinya akan menandai fenomena unik ini dengan lonjakan kegembiraan plus juluran lidah seperti opa Mick Jagger di atas panggung.