Kabar bahagia datang dari Center Timnas Indonesia, Marques Bolden yang mencatatkan debutnya bersama Milwaukee Bucks di NBA. Pemain berusia 25 tahun itu turut membantu Milwaukee Bucks menang atas Charlotte Hornets dengan skor 99-130.
Marques Bolden diturunkan oleh sang pelatih Adrian Griffin di menit akhir laga. Kala itu ia diturunkan di kuarter empat saat waktu baru masuk di bawah tiga menit.
Mantan pemain dari University of Duke itu mencatatkan dua defensive rebound serta satu tembakan ke arah ring lawan. Sayangnya tembakannya gagal berbuah poin sehingga ia hanya membukukan dua rebound saja.
Dengan tampilnya Marques Bolden di laga resmi NBA, ia mencatatkan rekor baru. Pemain kelahiran 17 April 1998 itu menjadi pemain Indonesia pertama yang tampil di NBA.
Marques Boloden sebelumnya dikontrak oleh Milwaukee Bucks dengan status two-way contract. Bagi yang tidak tahu, Two-way Contract adalah kontrak khusus untuk pemain yang masih minim pengalaman di NBA. Biasanya pemain ini dicap punya potensi dan butuh berkembang lagi sebelum jadi bagian tim NBA selama semusim penuh.
Nah, cara mengembangkan pemain Two-Way Contract ini, si pemain bakal diperbolehkan main selain di NBA, yakni di G-League atau Liga Tim Afiliasi. Hanya, sang pemain harus bermain di afiliasi tim NBA nya.
Diketahui kalau klub afiliasi Milwaukee Bucks itu, Wisconsin Herd. Dengan kata lain, Marques Bolden bisa main di Milwaukee Bucks atau di Wisconsin Herd di musim yang sama.
NBA sendiri sebetulnya bukan hal baru bagi Marques Bolden. Pada musim 2020-2021 ia pernah dikontrak oleh Cleveland Cavaliers.
Awalnya Marques Bolden mendapatkan 10-days Contract di Cleveland Cavaliers. Usai kontraknya habis, ia mendapatkan tawaran dari tim afiliasi Cleveland Cavaliers, Canton Charge.
Bermain baik bersama Canton Charge, Marques Bolden akhirnya diberikan Two-Way Contract oleh Cleveland Cavaliers pada 30 Januari 2020. Hanya di musim itu ia tidak mendapatkan banyak kesempatan bermain.
Saat itu, Marques Bolden hanya bermain di enam pertandingan dengan rataan menit bermain sebanyak 4,8 menit saja. Marques Bolden juga belum memegang paspor Indonesia kala bermain di NBA bersama Cleveland Cavaliers.
Minimnya bermain membuat Cleveland Cavalier melakukan waived atau memutus kontrak Marques Bolden, hanya dua bulan setelah ia mendapatkan Two-Way Contract dari manta tim Lebron James itu.
Selepas di-waived oleh Cleveland Cavaliers, ia pun kembali bermain untuk Canton Charge. Untuk di G-League, Marques Bolden termasuk pemain yang bagus.
Ia memiliki catatan 9,7 point per game bersama Canton Charge di G-League 2020-2021. Catatan rebound nya oun cukup tinggi, yakni 6,7 rebound per game.
Di musim berikutnya ia memiliki rataan 9,2 point per game. Dan untuk rebound ia memiliki 7,5 rebound per game.
Setelah bermain bersama Cantin Charge, ia berpindah ke Salt Lake City Star, tim afiliasi dari Utah Jazz. Memang saat itu Marques Bolden sempat bermain untuk Utah Jazz di pramusim. Tetapi ia tidak mendapatkan kontrak di Utah Jazz dan hanya mendapatkan kontrak dari Salt Lake City Star.
Bersama Salt Lake City Star ia bermain lebih bagus lagi. Marques Bolden memiliki rataan 12,3 point per game. Untuk rebound nya 9,2 rebound per game.
Melihat hal itu, membuat Milwaukee Bucks ingin mencoba jasa dari Marques Bolden. Sampai akhirnya ia sukses mendapat Two-Way Contract dari tim kampiun NBA tahun 2021 lalu.
Dengan kehadiran Marques Bolden di NBA, tentu diharapkan bisa membuka pintu untuk pemain Indonesia lain agar bisa berkancah di kompetisi bergengsi di dunia bola basket itu.
Terlebih lagi pemain timnas Indonesia lainnya, Derrick Michael tengah mengembangkan karier di Amerika Serikat. Tercatat Derrick Michael sedang menimba ilmu di Grand Canyon University.
Grand Canyon University merupakan perguruan tinggi di Amerika Serikat yang tim basketnya berada di divisi teratas antaruniversitas di Amerika Serikat sama halnya dengan University of Duke.
Tentu saja harapannya Derrick Michael bisa perform sehingga dilirik oleh tim NBA lain untuk mengikuti jejak rekan setimnya di timnas Indonesia, Marques Bolden. Seperti diketahui, ajang antaruniversitas menjadi jalan pertama pemain bisa mentas di NBA.
Menurut sejarahnya para Rookie yang masuk ke NBA Draft merupakan pemain yang diambil dari ajang tersebut. Sebut saja seperti Michael Jordan, Kyrie Irving, Kobe Bryant dan masih banyak lagi. Tentu saja, catatannya harus bisa tampil baik saat membela Universitasnya.
View this post on Instagram