Langkah Barcelona mendekat ke puncak klasemen La Liga tersendat lagi. Rayo Vallecano menahan sang juara bertahan yang bertandang pada Sabtu (25/11).
Jornada 14 menjadi pekan berat setelah jeda internasional. Di lini tengah, Barcelona kehilangan Gavi yang cedera lutut parah saat memperkuat timnas Spanyol melawan Georgia.
Barca juga menampilkan kiper debutan penuh di La Liga, Inaki Pena, menggantikan Marc-Andre ter Stegen yang cedera. Frenkie de Jong juga kembali bermain setelah lama absen akibat cedera.
Pelatih Barcelona, Xavi Hernandez, memberikan kesimpulannya mengenai jalannya laga. “Saya pikir pertandingan ini terbagi ke dua bagian. Di babak pertama, kami mendominasi tapi tidak cukup agresif untuk membuat kerusakan. Di babak kedua, kami mencetak gol dan bisa lebih,” ucap eks playmaker hebat itu kepada DAZN seperti dikutip Football Espana.
Bagian 1: Enggak efektif
Xavi tidak berlebihan, terutama soal babak pertama. Walau mencatat 63 persen penguasaan bola, Barca hanya membuat dua tembakan ke gawang Rayo. Tuan rumah melepaskan empat shot on goal, dua di antaranya lewat Isi Palazon, yang bisa ditangkal kiper debutan, Pena.
Namun, Pena akhirnya takluk saat babak pertama tinggal lima menit tersisa melalui tembakan jarak jauh Unai Lopez. Robert Lewandowski memiliki beberapa peluang sebelum turun minum, tapi tidak berbuah gol penyeimbang.
Bagian 2: Mesti lewat gol bunuh diri
Pada paruh kedua, Barca menaikkan tekanan. Di awal babak kedua, dua kesempatan bersih Blaugrana melalui sundulan Ferran Torres dan Pedri kembali gagal berujung gol.
Pada menit ke-75, tembakan Raphinha, yang masuk sebagai pengganti, menerpa tiang gawang. Rebound Lewandowski bisa ditepis Stole Dimitrievski.
Lewandowski menjadi aktor gol penyama kedudukan yang akhirnya datang bagi Barcelona pada menit ke-82. Upaya bek Rayo, Florian Lejeune, memotong bola mencegah sang striker menyundul, malah membuat gol ke gawang sendiri.
Kehilangan poin dan membaik
Barca, dalam rangka mengejar Girona dan Real Madrid, merasakan kehilangan dua angka. “Kami perlu memenangi pertandingan seperti ini jika ingin juara liga. Kami harus kritis terhadap diri sendiri. Harganya akan terlalu besar musim ini kehilangan angka. Dalam sepak bola modern, banyak yang akan berubah kalau lawan menjebol gawang kita,” ucap Xavi.
Bagi Rayo Vallecano, hasil ini memperpanjang catatan bagus mereka menghadapi Blaugrana. Deret kegagalan Barcelona menang atas klub asal Vallecas, Madrid, ini menjadi lima pertemuan. Kemenangan terakhir Barca atas Rayito terjadi pada Maret 2019.
View this post on Instagram
Di sisi lain, Barcelona sebenarnya memperbaiki catatan duel juga. Di benturan sebelumnya di tempat yang sama, Los Franjirrojos menang atas Barca. Klub Catalan itu juga memelihara catatan bagus tandang musim ini menjadi tujuh laga tak terkalahkan.
Xavi mencoba pula menarik hal positif lain dari laga ini. “Kami kemasukan lagi, tapi saya pikir Inaki Pena tampil solid. Frenkie de Jong juga sangat bagus selama 90 menit,” ucapnya.
Tergeser Atleti
Melalui laga ini, Rayo mempertegas status mereka sebagai pengganggu dua raksasa. Pada awal bulan, Real Madrid pernah merasa frustrasi tak bisa menjebol gawang pasukan besutan Francisco Rodriguez, bahkan di Santiago Bernabeu.
Satu poin dari Campo de Futbol de Vallecas membuat Barca masih tertinggal tiga poin dari Girona dan satu poin dari Madrid. Kedua rival baru berlaga pada Minggu (26/11). Beberapa jam berselang, Atletico Madrid menggeser Barca ke peringkat keempat usai menang 1-0 atas Mallorca.