Kontroversi sempat terjadi saat Silem Serang berhasil mengalahkan Andika D’Golden Boy setelah menang angka. Kala itu pihak Andika D’Golden Boy tidak terima dengan hasil hitung juri yang bertugas.
Selepas pemenang diumumkan, pelatih Andika D’Golden Boy langsung melayangkan protes kepada inspektur pertandingan yang bertugas. Ia tidak terima karena seharusnya anak didiknya yang keluar sebagai pemenang.
Pihak Andika D’Golden Boy mengklaim jika pukulan sang petinju banyak yang mendapatkan poin. Akan tetapi, juri yang bertugas memenangkan poin milik Silem Serang.
Di waktu yang bersamaan dengan protes sang pelatih, Andika D’Golden Boy berbicara di atas ring bahwa dirinya sangat kecewa dengan perhitungan para juri. Bahkan Andika D’Golden Boy melayangkan perkataan yang keras.
“Malam ini saya respect sama Silem Serang. Kami berdua bermain dengan baik, kami memang yang terbaik, tapi pemenang dibantu oleh para juri.
“Jangan biarkan dirimu dipilih oleh uang, mengorbankan karier seseorang. Aku tidak peduli lawannya siapa, tetapi wasit harus adil.
“Saya sangat respect sama Silem, saya tidak marah, tetapi ayolah harus adil dalam berhitung. Kepada badan tinju yang bertugas, jangan sekali-kali mengorbankan karier seseorang,” ungkapnya.
Protes yang dilayangkan pun direspons oleh inspektur pertandingan, Sangap S. Ia berpendapat kalau pukulan Andika D’Golden Boy memang seharusnya lebih banyak mendapatkan poin.
Namun, keputusan sudah dibuat dan dirinya pun tidak bisa mengubah hasil pertandingan. Kemenangan tetap ditujukan untuk Silem Serang.
“Juri yang bertugas, Saya kira harus menyampaikan pendapat saya. Soal penilaian, mereka yang menentukan. Saya hanya mencatat dan menjumlahkan poin. Itulah tugas inspektur pertandingan.
“Saya setuju yang menang adalah sudut merah (Andika D’Golden Boy), tetapi saya tidak berhak menentukan itu. Saya akui, tapi tidak berhak merubah hasil pertandingan,” jelasnya.
Sangap S sangat mengapresiasi gaya permainan Andika D’Golden Boy. Ia mengatakan kalau sang petinju sudah bermain sangat baik dengan mengandalkan kecepatan.
Sekali lagi, ia tidak bisa mengubah hasil yang sudah dibuat oleh para juri. Untuk itu, ia meminta Andika D’Golden Boy untuk legowo.
“Saya lihat pukulan masuk beberapa kali, kamu menghindar bagus dan lincah. Kamu (Andika D’Golden Boy) sampai ronde terakhir masih lincah, tetapi saya tidak bisa merubah. Saya akui seharusnya dia yang menang.
“Secara angka dan kertas yang menang sudah diputuskan menang, tetapi batin saya kamu yang menang. Kalau sudah diputuskan tidak bisa lagi dirubah,” sambungnya.
Selepas Sangap S berbicara seperti itu, Andika D’Golden Boy pun menerima hasil yang ada. Akan tetapi, ia meminta kepada para juri ke depannya untuk lebih adil lagi.
“Yasudah, saya mengakui kekalahan di hari ini. Tetapi para wasit hakim dan juri sedang membohongi dirinya sendiri,” kata Andika D’Golden Boy.
Sebelumnya pada pertandingan tersebut kedua petinju menerapkan permainan yang sangat lincah. Permainan sudah menghibur dan seru karena saling jual beli serangan dilontarkan.
Meskipun gerakan keduanya cepat, namun tak terlihat sama sekali adanya kehabisan nafas dari keduanya. Selain kecepatan, Silem Serang juga mengandalkan block menggunakan tangannya, dan Andika D’Golden Boy dengan gerakan menghindarnya yang cepat.
Pada ronde satu dan tiga permainan cukup imbang. Memasuki ronde keempat keduanya mulai bermain hati-hati dan mengandalkan kesabaran. Sesekali baik Silem maupun Andika D’Golden Boy melakukan taunting atau selebrasi kepada lawannya ketika pukulan yang dilayangkan meleset.
Pada ronde lima keduanya mulai bermain sedikit terbuka karena mencoba mencuri poin lewat pukulan-pukulan hook dan jab-nya. Sesekali uppercut dikeluarkan, namun seringnya meleset dari sasaran.
Memasuki ronde ketujuh keduanya masih saja memeragakan kelincahan. Keduanya saling bergantian mengitari ring demi menghindari pukulan lawan.
Jika melihat beberapa pukulan yang dilontarkan, Silem Serang mengamankan ronde ketujuh dengan baik. Pasalnya pukulan Silem banyak yang mendarat pas di wajah Andika D’Golden Boy. Berbeda dengan Andika D’Golden Boy yang justru beberapa kali meleset.
Pada ronde terakhir keduanya sama-sama mengeluarkan tenaga terakhirnya. Terlihat dari pukulannya yang lebih bertenaga dari sebelumnya.
Bunyi sarung tangannya juga lebih nyaring saat menyentuh kulit sang lawang. Bukti kalau tenaga yang dikeluarkan lebih besar.
Akan tetapi, tetap saja tidak ada yang sampai kehilangan keseimbangan saat terkena pukulan. Sampai pada akhirnya sang pemenang ditentukan lewat hitungan pukulan.
Dengan hasil yang ada dinyatakan kalau Silem Serang menang angka. Rekor pertandingannya pun berubah menjadi 20 kemenangan, 27 kalah dan tiga hasil imbang.
View this post on Instagram