“Pembalasan adalah sajian yang rasanya paling lezat kalau disajikan secara dingin,” begitu ucap Don Vito Corleone, karakter kepala mafia rekaan dalam novel Mario Puzo yang termasyhur, The Godfather. Itulah yang dilakukan Atletico di 16 besar Copa del Rey pada Kamis (18/1) atas musuh sekota.
Pekan silam, Real Madrid mengempaskan Atletico di semifinal Supercopa de Espana yang digelar di Arab Saudi. El Real menang 5-3, dengan dua gol tercipta di babak perpanjangan waktu. Mirip dengan cara seperti itulah yang dilakukan Atleti dalam derbi di laga perdelapan final.
Duel sengit ini tak hanya diwarnai banjir kartu kuning. Sejumlah kisah turut mewarnai partai ini.
Atleti manfaatkan hoki
Real Madrid terbilang tak beruntung di bagian awal laga. Setelah liukan di sisi kiri pertahanan Atletico, tembakan Jude Bellingham menerpa mistar. Tak lama berselang, Jan Oblak mesti membuat dua penyelamatan untuk menggagalkan tim tamu memimpin.
Dewi fortuna tampak mulai berpihak. Samuel Lino membuka skor pada menit ke-39. Sundulan Antonio Rudiger membuat bola mampir di kaki Lino, yang kemudian menaklukkan kiper Real, Andriy Lunin.
Los Blancos dapat membalas saat menit pertama injury time babak pertama. Usaha kiper Jan Oblak meninju tendangan bebas Luka Modric malah membelokkan bola ke gawangnya sendiri.
Ambisi Atleti terhampar lagi ketika Alvaro Morata mencetak gol kedua mereka pada menit ke-57. Sang penyerang menjebol gawang mantannya, Real Madrid, dengan menceploskan bola liar usai kesalahpahaman Rudiger dan Lunin.
Setelah sebuah peluang Rodrygo dimentahkan mistar, Joselu bisa menyamakan kedudukan ketika waktu normal tinggal delapan menit lagi hanya dua menit setelah menggantikan Rodrygo. Umpan apik Jude Bellingham menemui sang striker yang berdiri bebas di tiang jauh untuk kemudian membuat gol sundulan.
Ganti dua gol ekstra
Seperti duel Piala Super, duel mesti melewati waktu ekstra. Kali ini, Atleti memaksimalkan setidaknya dua keuntungan. Yang pertama, laga di Metropolitano. Kedua, waktu istirahat yang lebih lama setelah ajang di Arab Saudi.
Pada menit ke-100, Antoine Griezmann membuat Los Rojiblancos memimpin lagi melalui aksi individual menawan. Penyerang asal Prancis itu melewati Vinicius di sayap kanan sebelum melepaskan tembakan dari sudut sempit yang tak terhadang.
Semenit sebelum bubaran, Rodrigo Riquelme memastikan pembalasan Atletico atas El Real. Dari sebuah serangan balik, Riquelme menceploskan bola operan Memphis Depay.
Wasit Cuadra juga mesti bekerja keras di laga ini. Total selusin kartu kuning keluar dari sakunya, tujuh di antaranya untuk kubu tuan rumah termasuk selembar buat pelatih, Diego Simeone pada menit ke-83.
View this post on Instagram
Hasrat Metropolitano
Dukungan publik Metropolitano, menurut Simeone yang membuat seluruh tim Atletico berjuang keras.
“Saat berada dalam bus dari hotel ke stadion, kami melihat sesuatu yang membanggakan dan memberikan kami kekuatan ekstra untuk terus bekerja. Saya jadi lupa sudah berapa lama di klub ini. Seperti kami baru tiba di sini. Saat tiba, kami melihat para fan sangat bersemangat. Mereka tampak ingin segera menonton pertandingan yang hanya babak 16 besar Copa del Rey. Hanya 16 besar! Mustahil untuk tidak tampil habis-habisan melihat para fan seperti itu,” tuturnya seperti dikutip ESPN.
Magi Griezmann
Sang bos secara khusus melayangkan pujian untuk Griezmann dan gol magisnya.
“Griezmann adalah pemain ajaib. Ia bisa mengungguli Vinicius yang sangat cepat, dan menempatkan bola ke pojok atas. Gol spektakuler yang mungkin terbaik darinya yang pernah kita saksikan. Kami beruntung memilikinya dan ia ingin berada di sini. Saya berharap ia dapat memberikan lebih banyak petang seperti ini lagi,” puji Simeone.
Menguasai laga dan terhenti
Bagi Madrid, kekalahan ini menghentikan laju 21 pertandingan tidak terkalahkan. Carlo Ancelotti tidak memiliki keluhan terhadap pasukannya. Los Merengues tampil dengan penguasaan bola 59 persen.
“Tidak ada yang layak kalah. Kami memberikan segalanya. Saya pikir, pada akhirnya tidak ada yang perlu dibicarakan. Kami mesti menatap ke depan. Kami meninggalkan laga ini dengan sensasi bagus,” ucap Don Carlo.