Sama halnya dengan ganda campuran, tunggal putri pun sudah tidak memiliki wakil Indonesia di babak semifinal Indonesia Masters 2024. Satu-satunya harapan Indonesia di tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung kalah di babak perempatfinal.
Pebulutangkis nomor tujuh dunia itu kalah dari wakil Jepang, Nozomi Okuhara dua set langsung. Pada laga itu Gregoria Mariska Tunjung takluk dengan skor 20-22 dan 11-21.
Bermain di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (26/1) sore WIB, Gregoria sebetulnya bermain sangat baik di set pertama. Sempat tertinggal 2-4, ia mampu menyamakan kedudukan menjadi 6-6.
Namun Gregoria sempat lengah dan membuat interval pertama diambil oleh Nozomi Okuhara dengan skor 9-14. Bermain di rumah sendiri membuat Gregoria mendapat suntikan semangat dari penonton.
Sempat terjadi kejar-kejaran dari 14-14 lalu Okuhara kembali unggul 15-18 dan disamakan lagi oleh Gregoria 20-20. Sayangnya set pertama dicuri oleh Okuhara dengan skor 20-22.
Di set kedua Gregoria gagal tampil sebaik di set pertama. Bahkan permainannya terlihat mengendur.
Gregoria juga tampak kesulitan untuk mengimbangi permainan Okuhara dan membuatnya tertinggal 3-11 di interval gim kedua. Selepas interval, Gregoria hanya mendapatkan tambahan tiga poin dan membuatnya masih tertinggal 6-14 dari lawannya tersebut.
Usaha Gregoria untuk mendapatkan kemenangan di gim kedua pun harus sirna. Sebab, ia harus menelan kekalahan 11-21 dari Okuhara.
Jorji -sapaan Gregoria- mengatakan kalau ia sangat kecewa dengan hasil pertandingan tersebut. Apalagi disaksikan oleh banyak penonton yang telah mendukungnya.
Ia mengakui bahwa permainannya sangat tidak bisa diterima. Untuk itu ke depannya ia akan mengevaluasi permainannya di pertandingan tersebut.
“Aku kecewa dan malu dengan penampilan tadi. Seharusnya tidak segampang itu untuk menyerah.
“Aku rasa dengan posisiku sekarang di top 10, aku tidak bisa menunjukkan kayak tadi yang aku tunjukkan di game kedua,” ujar Jorji.
Jorji sendiri menyebutkan kalau sang lawan sudah bermain baik. Terbukti ia banyak tertekan di sepanjang permainan.
Faktor itu juga yang membuatnya harus kalah dari wakil asal Jepang itu. Oleh karena itu ia sangat menyayangkan tidak bisa keluar dari tekanan yang ada.
“Aku cukup bisa dibilang tertekan. Tadi jelek banget (permainannya) sih. Aku tidak bisa keluar dari tekanan dan juga tidak bisa mengubah keadaan,” ucap Jorji.
“Aku kayak jadi bingung, aku harus menerapkan pola seperti apa. Padahal seharusnya saat pertandingan tidak perlu memikirkan mau main ini, mau main itu.
“Menurutku asal bisa tetap berusaha maksimal mendapatkan poin, seharusnya aku bisa mengikuti,” tutupnya.
View this post on Instagram