Pelatih Widodo Cahyono Putro didaulat menjadi pelatih anyar Arema FC di sisa laga Liga 1 2023/24. Ia menggantikan posisi Fernando Valente yang dilengserkan manajemen Arema FC karena dianggap tidak sesuai ekspektasi.
Terlebih lagi Fernando Valente tidak dapat mengangkat performa Arema FC yang masih berada di zona degradasi. Arema FC saat ini masih tertahan di posisi ke-16 dengan perolehan 21 poin dengan catatan 5 kali menang, 6 kali seri dan 13 kali kalah.
Usai ditunjuk menjadi pelatih, Widodo Cahyono Putro pun optimistis dengan tugas barunya. Ia cukup yakin dapat membawa Arema FC keluar dari zona degradasi.
Namun tentu saja tugas Widodo Cahyono Putro tidaklah mudah. Saat ini Arema FC hanya memiliki 10 pertandingan tersisa dengan selisih lima poin dari Persita Tangerang, enam poin dari PSS Sleman dan delapan poin dari Persis Solo.
Widodo Cahyono Putro telah mengikat komitmen dengan pemain terlebih dahulu sebelum bersedia menjadi pelatih baru Arema FC. Baginya hal tersebut menjadi modal utama menjalankan misi penyelamatan Singo Edan dari zona degradasi.
“Saya lihat masih adalah kesempatan untuk keluar dari zona merah,” ujar mantan pelatih Deltras FC itu.
“Lalu saya jawab saya kembalikan lagi ke manajemen, coba kembalikan (tanyakan) ke pemain apa mau dengan saya, setuju tidak dengan saya. Hampir semua pemain menyetujui.“
“Oke saya putuskan mau membantu. Saya tidak lihat Arema begini begitu,“ imbuhnya.
Widodo tidak akan sesumbar mengenai hasil dan target. Menurutnya sepak bola itu dinamis, semua kemungkinan bisa terjadi.
Selain itu menurutnya bergabung dengan tim Arema FC adalah sebuah kebanggaan. Sehingga ia akan memberikan yang terbaik untuk membayar kepercayaan ini.
“Siapa WCP? Kalau tidak ada support dari klub juga yang mencintai Arema tidak ada artinya. Jadi minta support respect dari manajemen, pemain semua yang cinta Arema. Itu yang saya bawa,” ungkapnya.
Sebelumnya manajemen Arema FC menyebutkan kenapa pada akhirnya memilih Widodo Cahyono Putro. Bagi manajemen Arema FC, Widodo Cahyono Putro memiliki karakter kuat untuk menangani tim.
Selain itu, pelatih lokal dapat meminimalisir risiko proses adaptasi di rentang waktu yang tersisa. Oleh karena itu, pilihan manajemen Armea FC tertuju kepada Widodo Cahyono Putro.
“Di situasi seperti ini manajemen harus bergerak cepat, pilihan akhirnya jatuh pada Widodo Cahyono Putro yang akan memimpin tim,” ungkap manajer Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas.
“Alasannya yang pertama adalah karakter dan pengalaman, kami menilai coach Widodo adalah figur pelatih yang memiliki karakter serta pengalaman, tentu tidak lain hal ini dilakukan sebagai upaya agar Arema FC bisa lepas dari zona degradasi,” tutupnya.
View this post on Instagram