Korfball, yang juga dikenal sebagai bola keranjang, telah menjadi sorotan dalam dunia olahraga Indonesia. Permainan yang diciptakan di Belanda pada tahun 1902 ini telah menjadi bagian dari Pekan Olahraga Nasional (PON) dan rencananya akan turut meramaikan SEA Games.
Korfball di PON dan Persiapan di Aceh-Sumut 2024
Pada PON XIX tahun 2016 di Jawa Barat, korfball turut dipertandingkan, namun pada PON XX/2021 di Papua, sayangnya cabang olahraga ini tidak dilombakan. Namun, untuk PON XXI di Aceh-Sumut 2024, korfball dipastikan akan menjadi salah satu cabang yang dipertandingkan. Ketua Umum KONI Pusat memberikan pesan agar persiapan korfball dilakukan dengan baik.
Sosialisasi menjadi fokus utama Persatuan Korfball Seluruh Indonesia (PP.PKSI). Salah satu saran dari Ketua Umum KONI Pusat adalah untuk mengadakan pertandingan korfball antar keluarga guna memperluas popularitas olahraga ini. PP.PKSI juga berencana menjalin komunikasi dengan Pusat Jasmani Angkatan Darat TNI serta menyasar program sosialisasi ke sekolah-sekolah.
“Pengurus Pusat bertanggung jawab sebagai Technical Delegate, saya berharap agar kejuaraan berlangsung dengan baik sesuai aturan Korfball,” pesan Ketum KONI Pusat kepada kepengurusan PP.PKSI.
Korfball dalam Rencana SEA Games 2025
Menpora RI, Dito Ariotedjo, dengan antusias menyambut kehadiran korfball dalam PON 2024 dan rencana SEA Games 2025. Pada PON 2024 nanti, terdapat 18 tim korfball yang akan bersaing dari berbagai daerah.
Setelah PON 2024, korfball Indonesia juga akan mempersiapkan diri untuk SEA Games 2025. Dengan semangat baru dari para pengurus yang mayoritas berasal dari generasi muda, masa depan korfball Indonesia diprediksi semakin cerah.
“Pemerintah pastinya terus mendukung korfball Indonesia apalagi sudah dipertandingkan di SEA Games. Kita menunggu federasi untuk memberikan roadmapsnya dan rencana untuk pelatnas jangka pendeknya, jangka panjangnya menuju SEA Games,” urai Menpora.
Korfball: Olahraga Seru dengan Perbedaan Unik
Korfball, atau yang dikenal sebagai bola keranjang di Indonesia, hampir mirip dengan bola basket. Namun, yang membedakannya adalah dalam komposisi timnya. Setiap tim terdiri dari delapan pemain, empat putri dan empat putra.
Dalam permainan ini, tidak ada dribble seperti dalam bola basket, melainkan hanya passing. Tiang keranjang setinggi 3.5 meter digunakan tanpa adanya papan pantul, menciptakan tantangan unik bagi para pemain.
CEO JebreeetMedia, Valentino Simanjuntak turut terlibat dalam kepengurusan baru korfball. “Olahraga (Korfball) masih pure dan semangat Ketum serta jajarannya, saya pikir saya mau bantu,” kata Valentino dalam laman resmi KONI Pusat.
View this post on Instagram