Hasil buruk menimpa tiga andalan Indonesia di babak awal. Yang pertama adalah Jonatan Christie, Selasa (5/3). Setelah berjuang lebih dari satu jam, Jojo harus mengakui keunggulan wakil Taiwan, Wang Tzu Wei, dalam duel sengit tiga gim, 21-12, 21-23, dan 13-21.
Kekalahan ini cukup mengejutkan lantaran Jojo sebenarnya berstatus sebagai juara bertahan. Sebaliknya, publik bakal menanti kejutan berikutnya Wang Tzu Wei. Pasalnya, Wang bakal menghadapi Victor Axelsen di babak 16 besar.
Jojo berniat menjadikan kekalahannya ini sebagai cambuk untuk hasil yang lebih baik. Hal itu berkaca dari kemenangan mudah di gim pertama, yang justru berlanjut ke beberapa kesalahan mendasar di gim kedua dan ketiga.
“Di gim pertama cukup bagus. Di gim ketiga memang sangat berpengaruh saat saya membuang 3-4 poin beruntun, melakukan kesalahan sendiri. Reaksi saya terlambat jadi sudah terlalu jauh poinnya untuk dikejar,” ujar Jojo di situs resmi PBSI.
“Hasil yang bukan saya harapkan. Persiapan selama satu bulan yang sangat baik tapi hasilnya malah berlawanan. Tidak mudah karena harusnya awal ini bisa menjadi momentum menuju Olimpiade. Tapi saya pasti mau bangkit, itu saja yang bisa saya katakan sekarang,” sambungnya.
Apa yang menimpa Jojo juga mendera andalan Indonesia di sektor ganda putra, Hendra Setiawan/M. Ahsan, Rabu (6/3). Pasangan berjuluk The Daddies itu kalah dramatis oleh wakil tuan rumah, Lucas Corvee/Ronan Labar, dengan skor 21-19, 17-21, 19-21.
Jalannya laga berlangsung ketat. Kedua pasangan saling susul-menyusul skor. Sempat tertinggal 18-19, Ahsan/Hendra menyabet tiga poin beruntun guna memenangi gim pertama.
Segalanya juga berjalan mulus di gim kedua. The Daddies unggul 11-7 di masa interval. Namun, Corvee/Labar terus mengejar dan mampu menyamakan kedudukan di posisi 17-17. Kebalikan dari akhir gim pertama, The Daddies justru menderita empat poin beruntun dan takluk 17-21.
Pada gim ketiga, Ahsan/Hendra yang sempat tertinggal 5-10 bisa mengejar sampai menyamakan skor 12-12. Sejak saat itu, kedua pasangan terus kejar-mengejar angka.
Petaka kembali terjadi setelah kedudukan imbang 19-19. Corvee/Labar meraih dua poin beruntun guna menyudahi laga.
*Korban lainnya
Hasil buruk lain menimpa pasangan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin. Mereka kalah dua gim langsung dari pasangan China Taipei, Lu Ching Yao/Yang Po Han, dengan skor 14-21 dan 15-21.
Padahal, selaku satu-satunya wakil Indonesia yang sudah menghadirkan gelar juara di tahun ini (Indonesia Master), Leo/Daniel diharapkan bisa menjaga performanya.
Indonesia beruntung karena di laga yang hampir bersamaan, pasangan ganda putra Merah-Putih lainnya, Fajar Alfian/M. Ardianto, berhasil melaju ke babak 16 besar usai menyisihkan wakil Inggris, Ben Lane/Sean Vendy, dengan skor 21-16, 21-18.
Saat tulisan ini dibuat, satu pasangan ganda putra Indonesia lainnya, M. Shohibul Fikri/Bagas Maulana, tengah menjajal wakil Taiwan, Lee Jhe-Huei/Yang Po-Hsuan.
Sedangkan di sektor tunggal putra, kekalahan Jojo menyisakan Anthony Ginting dan Chico Dwi Wardoyo untuk bisa menyabet gelar juara.
Menghadapi Wang Tzu Wei di babak 16 besar, Ginting sempat kalah jauh 7-21 di gim pertama, untuk kemudian bangkit di dua gim terakhir berkat keunggulan 21-18, 21-15.
Sedangkan di laga penutup Rabu (7/3), Chico berhasil mengalahkan pemain unggulan asal Jepang lewat perjuangan keras. Ia menang rubber-game 14-21, 22-20, 21-17.