Awan mendung masih menaungi dunia bulutangkis Indonesia di 2024. Musim paceklik terus berlangsung. Yang teranyar di French Open 2024, Indonesia kembali pulang tanpa gelar.
French Open menjadi turnamen BWF World Tour keenam semenjak pergantian tahun. Lima ajang lainnya adalah Malaysia Open (Super 1.000), India Open (Super 750), Indonesia Masters (Super 500), Thailand Master (Super 300), dan German Open (Super 300).
Dari total enam ajang tersebut, Indonesia baru sekali meraih gelar juara, yakni lewat pencapaian Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin di Indonesia Masters.
French Open 2024 sebenarnya diharapkan menjadi momentum kebangkitan Indonesia. Apalagi, skuat Merah-Putih sudah berada di Paris sejak sepekan sebelum turnamen digelar.
Mereka lebih dulu menetap di Chambly, sebuah kota yang terletak sekitar 70 menit perjalanan darat dari Paris. Chambly bakal menjadi tempat pemusatan latihan (Training centre) tim bulutangkis Indonesia di ajang Olimpiade Paris 2024 mendatang.
Namun, Dewi Fortuna belum berpihak. Pemain tunggal putra, Chico Aura Dwi Wardoyo, menjadi wakil terakhir Indonesia yang gugur di French Open. Di laga semifinal, Minggu dini hari (10/3), ia kalah dari wakil China, Shi Yu Qi, dengan skor 19-21, 14-21.
Padahal, penampilan Chico di laga-laga sebelumnya cukup meyakinkan. Dalam perjalanan ke semifinal, ia secara berturut-turut sempat menyisihkan nama-nama top seperti Kodai Naraoka (Jepang) di babak pertama, Su Li-Yang (China Taipei) di babak kedua, dan Andres Antonsen (Denmark) di babak perempat final.
“Shi Yu Qi hari ini bermain sangat baik di area depan jadi bisa mengontrol permainan. Tadi saya sudah mencoba untuk mengadu dan beberapa kali bisa mengambil poin. Akan tetapi, di akhir-akhir gim pertama, permainan kembali di dalam kontrol dia,” ujar Chico di situs resmi PBSI.
“Saya senang dengan apa yang saya tampilkan sepanjang pekan ini tapi tidak dengan hasil pertandingan tadi. Pastinya masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki, tapi saya sangat bersyukur bisa menembus babak semifinal setelah di beberapa waktu belakangan berjuang dengan cedera pinggang,” lanjut Chico.
Kekalahan Chico di semifinal menambah merah rapor penampilan Indonesia di French Open. Pasalnya, selain Chico, hanya satu wakil Indonesia lainnya yang mampu melangkah jauh, yakni pasangan ganda putra, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Namun, mereka kalah dua gim langsung dari Le Jhe-Hui/Yang Po-Hsuan, dengan skor 20-22, 19-21.
“Memang hasilnya belum seperti yang diharapkan. Sayang juga di gim pertama kami sudah sempat unggul tapi lawan bisa balik percaya diri dan membalikkan keadaan,” ujar Rian.
“Di gim kedua saat sudah mengejar, kami lagi-lagi bermain terburu-buru di poin kritis,” timpal Fajar.