Antoine Akhzar Syihab langsung mengepalkan tangan setelah pukulan drop shot-nya dinyatakan masuk oleh wasit, sekaligus menyudahi pertandingan.
Bocah didikan PB Sarwendah yang berusia 12 tahun itu menang telak 21-11 dan 21-6 dari lawannya di hari pembukaan turnamen PB INA KIDS, Jumat (3/5), di Benteng Badminton Hall, Tangeran, Banten.
Akhzar, demikian biasa ia disapa, lolos ke babak 16 besar kategori pemula yang akan berlangsung, Sabtu (3/5).
Usai pertandingan, Akhzar tak cuma menghampiri support-system-nya, tapi juga melakukan tos dengan beberapa peserta lain yang masih seusianya, termasuk lawan yang baru saja dikalahkannya.
“Kenal semua sama mereka? Teman satu PB?” tanya Jebreeetmedia kepada Akhzar.
“Gak terlalu (kenal). Cuma sering ketemu aja kalau turnamen-turnamen kaya gini. Beberapa juga pernah jadi lawan saya,” jawab Akhzar.
Ketika diminta komentar soal kemenangan telaknya, Akhzar juga tak mau jemawa.
“Keliatannya bisa menang jauh mungkin karena ini masih babak awal. Nanti juga bakal lebih susah-susah lawannya,” ujar Akhzar.
Akhzar merupakan salah satu unggulan di ajang PB INA KIDS. Pasalnya, ia sudah sering mengikuti turnamen-turnamen usia dini, termasuk tampil di ajang sekelas Sirkuit Nasional (Sirnas). Jadi, tantangan untuk Akhzar lebih ke soal pengalaman bertemu lawan-lawan baru yang lebih matang.
“Di turnamen PB INA KIDS ini, Akhzar “naik kelas” ke kategori pemula (kelahiran 2010-2011). Tadinya dia di kategori anak (kelahiran 2012-2013). Yang dia ikut-ikut sirnas itu pas dia masih ikut kategori anak. Ini pertama kali dia ikut kategori pemula. Kita lihat kemampuannya sampai sejauh mana,” ujar Budi, ayah Akhzar.
Tantangan serupa juga tengah dijalani Wikan Khalil Ibrahim. Bocah asal Bekasi binaan PB AIC Famindo itu menjajal tampil di kategori usia dini (kelahiran 2014 ke atas).
Menurut sang nenek yang menjadi pendampingnya, ini merupakan kali pertama Wikan tampil di kategori usai dini. Sebelumnya, ia masuk kategori pra-usia dini.
Wikan menjalani laga debutnya dengan manis. Sempat tertinggal 19-21 dari lawnnya di gim pertama, ia bangkit dan memenangi dua gim berikutnya dengan skor 21-17, 21-16.
“Mikirnya gak mau kalah aja tadi. Lawannya juga jago, eh ternyata beneran bisa menang,” ujar Wikan yang langsung menyalami lawannya usai pertandingan.
*Rela Sawangan-Ragunan tiap subuh
Rasa respek terhadap lawan atau calon lawan yang diperlihatkan Akhzar dan Wikan menjadi warna tersendiri dari semaraknya perhelatan hari pertama turnamen PB INA KIDS. Sikap itu juga bahkan diperlihatkan oleh mereka yang kalah.
Raizo Royce Reagan, jadi salah satu contohnya. Pada turnamen PB INA KIDZ sebelumnya, Raizo berstatus sebagai juara dua di kategori anak.
Nah, untuk di edisi kali ini, ia naik kelas ke kategori pemula. Hanya saja, Raizo gagal mengikuti jejak Akhzar dan Wikan yang menang selaku debutan di kategori baru. Sebaliknya, Raizo justru langsung gugur lantaran kondisinya baru pulih dari cedera.
Padahal, selain berstatus unggulan, Raizo juga punya segudang prestasi, salah satunya gelar juara dua Kejurkot Kota Bogor 2023.
“Gak kecewa kok. Kalau tadi fit 100%, mungkin saya bisa menang,” ujar Raizo.
Raizo bisa berbesar hati lantaran kedua orang tuanya yang turut mendampingi, juga tak terlalu memberikan target muluk.
“Dia baru pulih dari cedera dan sempat vakum hampir empat bulan. Ini turnamen pertamanya setelah pulih, jadi memang tidak ada target. Yang penting, dia bisa merasakan lagi atmosfer turnamen,” timpal Roy, sang ayah.
Layaknya beragam ajang olah raga usia dini, peran orang tua memang berperan besar dalam kesiapan anak dan perkembangan masa depannya.
Dede Sulaeman paham betul akan tanggung jawab itu. Selaku ayah, ia mendukung total bakat sang anak, Muhammad Haikal Sulaiman. Haikal sukses memastikan tiket ke babak 16 besar lewat kemenangan telak 21-7, 21-9 atas lawannya. Ia tampak begitu mendominasi lawan lewat pergerakan gesit dan pukulan-pukulannya yang akurat.
“Alhamdulillah, tadi bisa menang karena banyak smash saya yang masuk, juga karena main-main neting di depan net,” ujar Akmal dengan wajah sumringah.
Potensi bagus Akmal memang tengah menjadi fokus utama Dede, selaku ayah. Termasuk rutinitas mengantar Akmal berlatih setiap subuh ke klubnya, Jaya Raya Ragunan.
“Kami tinggal di Sawangan. Jadi, tiap hari, dari Senin sampai Jumat, setelah sholat subuh, saya antar Akmal latihan ke Ragunan. Wah, kalau gak kaya gitu (latihan tiap hari), bakal makin ketinggalan terus mas sama yang lain-lain. Gak ngejar. Yang bagus-bagus lainnya juga begitu soalnya,” ujar Dede.
Rangkaian kisah di atas setidaknya menjadi warna tersendiri dari semaraknya hari pertama ajang PB INA KIDS. Persaingan bakal makin sengit di hari Sabtu (4/5) karena memasuki babak 16 dan 8 besar.
Secara keseluruhan, PB INA KIDS edisi kali ini membagi peserta ke dalam beberapa kategori, yakni tiga kategori di sektor tunggal putra/putri (kategori usia dini, kategori anak, dan kategori pemula), serta dua kategori di sektor ganda putra/putri (kategori anak dan kategori pemula).
View this post on Instagram