Pemain keturunan Indonesia-Jepang yang bermain untuk Gamba Osaka, Riku Matsuda memeriahkan laga persahabatan yang diadakan oleh Asiana Soccer School di Lapangan Rugby, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (27/7). Kedatangan Riku Matsuda tak lain karena ia diutus oleh J-League untuk memantau para pemain yang bermain.
Meskipun Asiana Soccer School sebelumnya telah bekerja sama dengan klub sang rival, Cerezo Osaka, namun J-League lebih memilih Riku Matsuda yang hadir langsung ke Jakarta. Tentu saja bukan soal rival, tetapi karena darah Indonesia yang mengalir di Riku Matsuda.
Riku Matsuda pun mengaku senang bisa datang ke negara sang ayah. Seperti diketahui, Riku Matsuda memiliki darah Indonesia dari sang ayah.
“Saya lihat di sini anak-anak senang bermain bola, dan itu juga bikin saya senang. Saya juga terkejut anak-anak main bola di lingkungan yang bagus di sini, di atas lapangan yang bagus, didukung juga oleh pelatih yang bagus. Senang rasanya,” ungkapnya kepada wartawan termasuk Jebreeetmedia.com.
Sebagai pemain yang lama di Jepang, ia pun memberikan masukan untuk para pemain yang bertanding. Ia berujar kalau para pemain harus mempunyai mimpi yang besar agar memiliki standarisasi yang tinggi.
Hal itu pun akan menjadikan motivasi para pemain. Dengan begitu, maka pemain berani bermain di luar Indonesia dan berkarier di Eropa.
“Para pemain harus menempatkan diri di lingkungan yang baik agar bisa berkembang menjadi pemain yang lebih bagus lagi ke depannya. Itu bisa membawa mereka menjadi pemain-pemain top,” kata Riku Matsuda.
Selain itu, ia juga berkesempatan bereuni dengan pelatihnya semasa di bangku kuliah yang kini menjadi pelatih timnas Wanita Indonesia, Satoru Mochizuki. Ya, keduanya sempat bekerja sama kala masih membela universitas Biwako Seikei Sport College.
Satoru Mochizuki turut hadir karena sang pelatih memang kerap berolahraga di sekitaran Stadion Gelora Bung Karno. Di kala kegiatannya berolahraga itu, ia menyempatkan bertemu dengan muridnya yang sudah lama tak bertemu.
“Ya saya dekat dengan Coach Satoru Mochizuki karena dia merupakan pelatih saya saat di universitas. Saya pernah Bersama dia selama empat tahun sebelum akhirnya masuk ke professional,” jelasnya.
Meskipun memiliki darah Indonesia, Riku Matsuda mengaku kalau dirinya sudah lama tidak datang langsung ke Indonesia. Terakhir kali, ia datang ke Indonesia ketika masih kecil.
Saat masih kecil, ia kerap kali di ajak oleh ayahnya ke Indonesia, ke Jakarta dan juga Bali. Untuk itu, ia senang bisa Kembali ke Indonesia.
“Ayah saya melihat di media bahwa sepak bola di Indonesia sedang berkembang dan fansnya luar biasa. Jadi saya ingin melihat dengan mata kepala saya sendiri seperti apa sepak bola Indonesia dan perkembangannya.”
“Apalagi Indonesia adalah tanah kelahiran kedua saya. Yang saya ingat dari Indonesia itu tari Kecak. Soal makanan favorit nasi goreng dan mie goreng,” pungkas Riku Matsuda.
View this post on Instagram