Pelita Jaya akhirnya menyudahi rekor buruk mereka yang sudah tiga kali tampil di final secara beruntun tetapi tidak pernah keluar sebagai ppemenang. Catatan tersebut berakhir kala tampil di gim ketiga final IBL 2024 menghadapi Satria Muda di Indoor Stadium SC, Tangerang, Minggu (4/8).
Pelita Jaya tampil cukup dominan di kuarter dua sampai kuarter empat. Satria Muda sendiri hanya bisa mengendalikan permainan di kuarter pertama.
Pertandingan baru dimulai, tiga three point sudah terjadi kala pertandingan baru berjalan kurang dari satu menit. Abraham Damar Grahita dari Satria Muda berhasil melesakkan dua three point yang selanjutnya dibalas oleh Shooting Guard Pelita Jaya Anthony Beane.
Reynaldo Zamora sempat mencetak dua point yang langsung dibalas three point oleh Andakara Prastawa. Pertandingan yang berjalan cepat membuat gemuruh dari para penonton yang hadir langsung di stadion.
Berbeda dengan gim sebelumnya, kali ini Satria Muda justru yang sukses mengendalikan jalannya pertandingan. Bahkan mereka langsung tancap gas dengan unggul 7-19 ketika pertandingan memasuki menit ketujuh.
Meski sempat unggul dua digit, Pelita Jaya berhasil memperkecil ketertinggalan. Kuarter pertama berakhir dengan skor 15-23.
Memasuki kuarter kedua, permainan Satria Muda sempat tertahan. Mereka gagal menambah poin yang justru berhasil dimanfaatkan oleh Pelita Jaya.
Masuknya Arighi justru membuat permainan Pelita Jaya sedikit cair. Arighi juga membuat three point yang merubah skor menjadi 20-23.
Arighi kembali menjadi pemain yang sangat mencolok dengan membuat lima point tambahan hanya dalam kurun waktu 15 detik. Pelita Jaya berhasil membalikkan keadaan menjadi 26-23.
Pelita Jaya semakin menggila ketika mereka selalu berhasil memukul mundur serangan Satria Muda. Sebaliknya, serangan mereka menbuahkan banyak hasil sampai bisa unggul 33-23.
Satria Muda hampir saja tidak menambah point sama sekali di kuarter kedua. Beruntung satu point hasil free throw dari Elgin Cook merubah kedudukan menjadi 38-24.
Dua poin tanbahan dari center Satria Muda, Artem Pustovyi membuat akor kembali berubah 38-26. Poin tersebut menjadi yang terakhir di kuarter kedua.
Pada kuarter ketiga, permainan Satria Muda mulai berbeda dari sebelumnya. Mereka juga berhasil mencetak poin dengan memperkecil ketertinggalan sampai 43-35.
Para pemain dari Satria Muda sepertinya baru mulai panas. Buktinya, Reynaldo Zamora akhirnya mencetak three point pertamanya dan membuat skor berubah 49-43.
Namun, hal tersebut belum cukup untuk Satria Muda membalikkan keadaan. Pasalnya kuarter tiga ditutup dengan skor 54-48.
Di kuarter empat, Satria Muda terus mencoba untuk bangkit. Mereka juga berhasil memperkecil ketertinggalan menjadi 59-55.
Tensi permainan semakin meningkat ketika Satria Muda memperkecil ketertinggalan menjadi tiga poin saja. Satria Muda sebetulnya sempat membuat keadaan berbalik menjadi 61-62, hanya saat itu wasit menilai kalau Arki Wisnu lebih dulu melakukan offensive foul sebelum mencetak poin.
Kesempatan untuk berbalik kembali didapatkan oleh Satria Muda ketika Ali Bagir dihantam oleh Anthony Beane. Namun free throw dari Ali Bagir hanya masuk satu yang berarti skor menjadi 61-61.
Ketika kesempatan untuk berbalik sudah ada di depan mata. Para pemain Satria Muda justru seperti terbawa arus permainan Pelita Jaya.
Sampai pada akhirnya Pelita Jaya bisa kembali unggul jauh sekaligus menyudahi permainan dengan skor 73-65. Pelita Jaya pun keluar sebagai juara IBL 2024.
Pelatih Pelita Jaya, Johannis Winar mengatakan kalau hasil ini berkat kerja keras para pemain sepanjang pertandingan. Tertinggal di kuarter pertama, tapi pada akhirnya bisa bangkit di kuarter kedua sampai akhir pertandingan.
“We did it. It’s not about I’m alone, this is about team,” tegas Johannis Winar. “Saya bersyukur sama Tuhan. Selama perjalanan dari awal. Tuhan melindungi pemain saya sehingga semua pemain bisa sehat sampai akhir. Sehingga kami bisa mendapatkan gelar juara ini.”
Pelita Jaya musim ini bermain luar biasa di musim reguler. Mereka mencetak 22 kemenangan dari 26 pertandingan. Kemudian menyapu bersih playoffs ronde pertama dan ronde kedua (4-0). Di babak Final, Pelita Jaya unggul 2-1 atas Satria Muda.
“Alhamdulillah hari ini, Pelita Jaya berhasil mengambil gelar juara,” kata owner Pelita Jaya, Syailendra Bakrie. “Kalau tidak salah, musim ini adalah musim terpanjang yang kami ikuti. Perjalanan yang panjang, jumlah pertandingan yang banyak, karena musim ini kami bermain di IBL dan BCL (Basketball Champions League).”
Kapten Pelita Jaya, Andakara Prastawa mempersembahkan gelar juara kali ini untuk suporter timnya. Baginya PJ Holic -suporter Pelita Jaya- selalu memberikan dukungan yang luar biasa.
Apalagi butuh tujuh tahun dan empat final untuk bisa kembali merasakan gelar juara IBL kembali. Uniknya, Pelita Jaya mengandaskan lawan yang sama saat terakhir kali mereka juara, yakni Satria Muda.
“Gelar juara ini merupakan akhir dari penantian panjang kami. Saya tegaskan ini bukan hanya saya saja, tetapi ini kerja tim. Gelar ini untuk PJ Holics dan IBL Fans,” kata Andakara Prastawa Dhyaksa.
View this post on Instagram