Atlet panahan Indonesia Diananda Choirunisa harus menerima kenyataan kalau dirinya gagal membawa medali Olimpiade 2024 ke tanah air. Langkah srikandi asal Surabaya ini mesti terhenti di babak perempat final nomor individual recurve oleh atlet tuan rumah Prancis, Lisa Brabelin.
Pada ajang ini, Diananda sendiri menargetkan medali emas di Olimpiade 2024. Hanya, perjalanannya harus sudah terhenti sebelum masuk ke semifinal.
“Berkaca dari pertandingan-pertandingan saya, sebenarnya target saya emas. Tetapi ya tahu sendiri ya, mungkin Allah punya rencana lain,” ujarnya.
Setelah mengakhiri perjalanannya di Olimpiade 2024, Diananda pun telah tiba di Indonesia, Selasa (6/8) bersama tiga rekan pemanah lainnya. Meski gagal memenuhi target pribadi, Diananda justru termotivasi untuk meraih kesuksesan di ajang terdekatnya.
Diananda bertekad untuk mengharumkan nama Indonesia di ajang SEA Games 2025 di Thailand. Ia ingin mengulang sukses di SEA Games 2013 di Myanmar dan 2017 di Malaysia. Saat itu dirinya berhasil membawa pulang medali emas ke Indonesia baik dari kelas individu atau tim.
“Sekarang pulang dahulu, istirahat dahulu, tetapi nanti akan masuk pelatnas untuk persiapan SEA Games,” tutur perempuan 27 tahun ini.
Anis menyebut Olimpiade 2024 telah menambah pengalamannya dalam olahraga yang telah dia geluti semenjak kanak-kanak itu. Apalagi pada Olimpiade kedua yang diikutinya ini, dia berhasil mencatatkan peningkatan prestasi.
Diketahui, pada Olimpiade 2020 Tokyo, empat tahun silam, Anis hanya mampu sampai babak 32 besar. Di Paris, dia berhasil ke babak perempat final alias 8 besar. Hasil ini tak luput dari persiapannya yang lebih matang dibandingkan saat Olimpiade di Tokyo.
Bukan tidak mungkin jika dirinya kembali ambil bagian di Olimpiade 2028 nanti, catatannya akan lebih baik lagi. Mengingat pengalamannya di Olimpiade sudah cukup banyak.
“Di Olimpiade tahun ini persiapannya lebih matang. Karena memang untuk yang di Olimpiade Tokyo kemarin kita ikut try out cuma sedikit dan waktu itu pandemi Covid-19, jadi tidak memungkinkan untuk ikut tryout,” terangnya.
Diananda sendiri tak menampik kalau penampilannya di Paris kemarin berbeda dengan saat pertama kali tampil di Olimpiade di Tokyo 2020 silam. Menurutnya di Paris ia lebih bisa menikmati pertandingan dibandingkan di edisi sebelumnya.
“Kemarin itu lebih enjoy daripada pertandingan-pertandingan sebelumnya. Karena memang dua tahun terakhir ini kita terbiasa ikut kejuaraan [internasional] jadi sudah mulai terbiasa.
“Sedangkan dua tahun terakhir ini, kita selalu ikut di setiap World Cup. Jadi ya menambah jam terbang dan menambah percaya diri juga,” sambung Anis.
Dirinya mengaku menikmati setiap momen pertandingan di Olimpiade Paris. Setiap pertandingan yang dilakoni tak terasa seperti pertandingan yang besar, membuatnya tidak gugup saat melesatkan anak-anak panah menuju sasaran.
“Jujur saja saya tidak terlalu nervous juga, beda jauh dengan saat di Olimpiade Tokyo,” kenang Anis.
Karenanya putri atlet panahan Jawa Timur Ratih Widyanti ini menyatakan siap untuk berprestasi lebih baik mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Dengan SEA Games 2025 Thailand menjadi ajang terdekatnya untuk membuktikan diri.
“Harapannya sapu bersih emas di SEA Games,” tegas Anis yang sempat mencatatkan 670 poin dari 12 set di Olimpiade Paris, skor terbaik di sepanjang kariernya.
View this post on Instagram