Sprinter andalan Indonesia, Lalu Muhammad Zohri telah menyelesaikan perjuangannya di ajang Olimpiade 2024 di Paris, Prancis. Lalu Muhammad Zohri gagal melaju ke babak semifinal dan harus pulang ke Indonesia tanpa membawa medali.
Lalu Muhammad Zohri sendiri sebelumnya berhasil lolos ke babak pertama atletik lari 100 meter Olimpiade 2024 setelah finis kedua di babak preliminary round. Zohri tampil di heat 5 dalam babak preliminary round.
Di babak tersebut Zohri mampu finis di posisi kedua dengan catatan waktu 10,35 detik. Tercatat ia hanya kalah 0,02 detik dari Naquille Harris dari Saint Kitts and Nevis yang finis di posisi pertama.
Namun di babak selanjutnya, Zohri gagal bersaing memperebutkan tempat di semifinal nomor 100 meter putra. Zohri yang tergabung di Heat 1 hanya finis di peringkat keenam. Zohri mencatatkan waktu 10,34 detik, terpaut 0,34 detik dari wakil Jamaika, Kishane Thompson di posisi teratas
Kegagalan tersebut cukup disayangkan oleh Zohri. Pasalnya peluang untuk tampil di babak selanjutnya sebetulnya sangat terbuka lebar. Terlebih catatannya pun mengalami peningkatan.
“Evaluasi saya, ya itu sebelum masuk ke round 1 itu seharusnya saya melakukan pendinginan dulu sebelum kembali lomba. Tapi kaki baru sebelah (untuk recovery) dan masih ngap-ngapan sudah dipanggil untuk bertanding. Jadi mau tak mau ya sudah, langsung masuk (lintasan) lagi,” kata Zohri, Selasa (6/8) malam WIB.
Zohri menceritakan momen saat dirinya harus menerima hasil yang cukup pahit. Menurutnya waktu bertanding yang terlalu singkat membuat hasil yang didapat tidak maksimal.
“Kalau sampai semifinal sampai ke final insyaallah bisa. Yakin saya. Cuma waktunya terlalu mepet. Coba waktunya sejam atau dua jam bisa lah,” katanya.
“Dan idealnya memang ada jeda waktu untuk lomba begitu. Seperti saat Asian Games biasanya dua sampai tiga jam dulu, baru mulai lagi (lomba),” sambungnya.
Tidak hanya itu, ia juga mengakui bahwa perbedaan level antara dirinya dan para pesaingnya cukup signifikan. Namun, ia tetap optimis untuk terus berlatih keras demi mencapai prestasi yang lebih tinggi.
“Saya sangat menikmati persaingan dengan para atlet kelas dunia ini. Mereka benar-benar memberikan motivasi ekstra bagi saya. Saya yakin dengan persiapan yang lebih matang, saya bisa meraih hasil yang lebih baik lagi di masa depan,” jelasnya.
Kendati begitu, Zohri tak menampik kalau dirinya masih bertekad besar untuk meraih kesuksesan di ajang sebesar Olimpiade. Untuk itu, ia akan mempersiapkan diri dengan matang guna bisa kembali ambil bagian di Olimpiade edisi selanjutnya.
“Masih penasaran lah. Usia juga belum tua-tua amat. Setahu saya kalau di sprinter itu usia matang 26 sampai 28 tahun. Sekarang saya masih 24 tahun. Semoga peaknya sampai ke sana. Semoga tak ada kendala dan cedera segala macam,” kata pria asal Lombok tersebut
“Saya akan menjadikan pengalaman di Olimpiade Paris ini sebagai pelajaran berharga. Saya akan fokus pada perbaikan diri dan berharap bisa memberikan yang terbaik untuk Indonesia di ajang-ajang internasional berikutnya,” tandasnya.
Semangat, Zohri!
View this post on Instagram