Sejauh ini, Savinho menjadi satu-satunya pemain anyar Manchester City di bursa musim panas. Wajar jika sosoknya cukup menyita perhatian.
Pemain asal Brasil yang baru berusia 20 tahun itu diboyong seharga 25 juta euro dari klub Prancis, Troyes. Namun, sejak Troyes memboyong Savinho dari Atletico Mineiro (Brasil) pada 2022, sang pemain selalu dipinjamkan ke klub lain. Musim lalu, Savinho bermain untuk Girona.
Savinho melakoni laga debutnya berseragam The Citizens kontra Manchester United di laga Community Shield akhir pekan lalu. Ia dimasukan pelatih Pep Guardiola untuk menggantikan Jeremy Doku, pada menit 63’.
City akhirnya menang adu penalti setelah kedua tim bermain imbang 1-1 di waktu normal. Savinho menjadi salah satu eksekutor City yang sukses menunaikan tugasnya di babak adu penalti.
Strategi Guardiola itu (mengganti Doku dengan Savinho) dipandang sebagai sebuah kamuflase lantaran Savinho sebenarnya dibeli untuk berduet dengan Doku sebagai winger. Doku di winger kiri, Savinho di winger kanan. Keduanya bakal menopang kinerja Erling Haaland selaku ujung tombak.
Dari ulasan Opta, duet Doku-Savinho bahkan diproyeksikan bakal setajam duo winger utama City kala menjuarai Premier League 2017/18 dan 2018/19, yakni Raheem Sterling dan Leroy Sane.
Selain kemiripan posisi dan karakter permainan, duo kombinasi winger ini memiliki rentan usia yang mirip. Sterling dan Sane, masing-masing berusia 22 tahun dan 21 tahun, kala memulai musim 2017/18.
Tak berbeda jauh, usia Doku dan Savinho juga serupa jelang bergulirnya musim baru 2024/25. Doku berusia 22 tahun dan Savinho berusia 20 tahun.
Pada musim 2017/18, Sterling dan Sane terlibat langsung dalam 54 gol di 65 laga saat keduanya tampil bersamaan. Sebagai winger, keduanya dianugerahi skil mumpuni, terutama dalam hal kecepatan, menusuk dari sisi sayap, dan kemahiran duel satu lawan satu dengan bek lawan.
Savinho dinilai memiliki ketiga hal tersebut. Buktinya, ia mampu mencatatkan 104 kali dribel sukses musim lalu di Girona. Catatan itu merupakan yang tertinggi di La Liga musim lalu.
Menurut Opta, pemain terakhir berusia 21 tahun ke bawah yang mampu mencatatkan 100+ dribel sukses di La Liga dalam semusimnya adalah Lionel Messi (musim 2008/09).
Potensi Savinho itu setidaknya sudah mulai tercerminkan di laga debutnya kontra United akhir pekan lalu. Meski masuk sebagai pemain pengganti, ia mencatatkan rating penampilan tertinggi di kubu City (7,3) versi Whoscored. Secara keseluruhan, nilai tersebut hanya kalah bagus dari dua pemain United, yakni Alejandro Garnacho (7,7) dan Casemiro (7,6).
Selain itu, jumlah dribel sukses Savinho (3), cuma kalah banyak dari Doku (4). Sebagai perbandingan, pemain dengan catatan dribel sukses terbanyak dari kubu United adalah Amad Diallo dan itupun cuma satu dribel sukses.
Catatan di atas setidaknya bisa menjadi gambaran betapa Guardiola bisa mengandalkan Doku-Savinho sebagai duo wingernya untuk menopang Haaland.
Hanya memang, sang pelatih wajib mendekorasi skema permainan timnya jika ingin mengedepankan skenario tersebut. Pasalnya, posisi Savinho bakal “mengorbankan” Bernardo Silva yang musim lalu lebih sering dipercaya berduet dengan Doku. Selain itu, masih ada pula nama-nama seperti Jack Grealish dan Phil Foden yang juga bisa diplot sebagai winger.
View this post on Instagram