Laga Chelsea menjamu Manchester City menjadi partai Bix Match di pekan pembuka Premier League 2024/25. Chelsea, selaku tim yang cukup jor-joran belanja pemain di bursa transfer, dipandang sebagai pesaing kuat City selaku juara bertahan.
Namun, hasil akhir yang tersaji di Stamford Bridge tak menampakkan indikasi tersebut. The Blues justru takluk 0-2 dari The Citizens lewat gol Erling Haaland (16’) dan Mateo Kovacic (84’).
Padahal, skuat asuhan Pep Guardiola tak mengalami banyak perubahan dibanding musim lalu. Sejauh ini, Savinho yang musim lalu membela Girona, menjadi satu-satunya pemain anyar skuat Manchester Biru. Ia diboyong dengan harga 25 juta euro.
Biaya belanja pemain City itu belum ada apa-apanya jika dibanding dengan biaya belanja Chelsea yang mencapai 189 juta euro atau sekitar tujuh kali lipat lebih.
Belanja jor-joran Chelsea memang menyita perhatian tersendiri. Skuat mereka dianggap terlalu gemuk karena bermaterikan lebih dari 40 pemain di skuat utama. Faktanya, hal itu tak lantas bisa membuat Chelsea menang atas City di laga dini hari tadi.
Jika mengacu pada data statistik, permainan kedua tim sebenarnya masih cukup berimbang. Dilansir Flashscore, persentase penguasaan bola Chelsea (48%) hanya kalah sedikit dibanding City (52%). Begitu juga dalam hal jumlah tembakan (Chelsea 10, City 11) dan jumlah serangan (Chelsea 88, City 95).
Namun, jika berkaca pada penampilan individu pemain, para pemain Chelsea kalah jauh. Menurut Whoscored, Romeo Lavia menjadi pemain dengan rating penampilan tertinggi dari kubu Chelsea. Namun, nilainya cuma 6,9.
Sebaliknya, di kubu City, nilai 6,9 justru menjadi rating penampilan terendah dari starting eleven yang dipasang Guardiola, yakni Rico Lewis dan Manuel Akanji.
Sisa sembilan pemain City lainnya mendapat nilai di atas itu. Mulai dari Kevin De Bruyne (7), Ederson (7,1), Ruben Diaz (7,1), Savinho (7,2), Bernardo Silva (7,5), Haaland (7,5), Josko Gvardiol (7,6), Jeremy Doku (7,6), hingga Kovacic yang menerima nilai paling tinggi (8,5).
“Saya kira kami bisa mengimbangi permainan City di hampir sepanjang laga. Hanya saja, kami kurang efektif memanfaatkan peluang, terutama di kotak penalti dan hal itu menjadi perbedaan besar. Kami tak suka kalah, namun kami harus terus maju,” ujar pelatih anyar Chelsea, Enzo Maresca, dilansir Sky Sports.
“Sebuah kebanggan bisa kembali bertugas melatih tim ini. Jujur, saya tak menyangka bisa menang 2-0 karena kami masih jauh dari performa terbaik. Namun, hal positifnya, kami bisa meraih tiga poin,” ujar Pep Guardiola.
*Rating individual pemain
Khusus daftar pemain baru, Chelsea menurunkan tiga pemain, yakni Pedro Neto (eks Wolves), Kiernan Dewsbury-Hall (eks Leicester), dan Marc Guiu (eks Barcelona).
Tampil sebagai pemain pengganti, ketiganya cuma mendapat nilai 6,3 (Neto), 6,0 (Dewsbury-Hall), dan Guiu (5,9) lantaran gagal menghadirkan perubahan signifikan sebagai pemain pengganti. Bandingkan dengan Savinho yang dipercaya tampil sejak menit awal dan mendapat nilai 7,2.
Di situs Flashscore, Savinho bahkan mendapat nilai 8,0 untuk rating penampilannya dan menjadi pemain City dengan rating penampilan tertinggi kedua setelah Kovacic. Meski cuma tampil di 45 menit awal sebelum akhirnya digantikan Phil Foden usai turun minum, Savinho tampil cukup mengesankan.
Menurut Squawka, winger asal Brasil itu sukses memimpin beragam statistik di babak pertama. Ia tercatat sebagai pemain dengan jumlah take-ons terbanyak (3), jumlah kreasi serangan terbanyak (3), dan jumlah memenangi duel terbanyak (5).
Sebagai perbandingan, kombinasi jumlah take-ons (3) dan kreasi serangan (3) Savinho itu sudah setara dengan jumlah take-ons dan kreasi serangan seluruh starter Chelsea.
Terkait rekor head-to-head kedua tim, City berarti belum pernah lagi kalah dari Chelsea dalam 11 pertemuan terakhir, terhitung sejak final Liga Champions 2020/21. Kala itu, gol tunggal Kai Havertz jadi pembeda.
Dilansir Opta, City menjadi tim pertama di sepanjang sejarah Premier League, yang mampu merangkai 10 kemenangan beruntun dengan marjin dua gol.
Selain itu, City juga berhasil memborong 13 kemenangan di pekan pembuka dalam 14 musim terakhir. Satu-satunya tim yang pernah mengganjal City di laga pembuka adalah Tottenham Hotspur.
Kejadiannya berlangsung di awal musim 2021/22. Kala itu, Spurs menang tipis 1-0 di Tottenham Hotspur Stadium berkat gol Son Heung-Min (menit 55’).
View this post on Instagram