Sebuah kabar buruk menghampiri Manchester City awal pekan ini. Cedera yang diderita Rodri di laga kontra Arsenal, Minggu (22/9) kabarnya cukup parah.
Di laga tersebut, Rodri sempat terjatuh dan mengerang kesakitan saat laga memasuki menit ke-20. Ia terus-terusan memegangi kaki kanannya.
Pelatih Pep Guardiola akhirnya menarik Rodri untuk digantikan dengan Mateo Kovacic. Saat berjalan ke luar lapangan, raut muka Rodri tampak cukup terpukul.
Media-media Inggris dan Spanyol melaporkan bahwa Rodri mengalami cedera Anterior Cruciate Ligament (ACL) dari hasil diagnosa awal yang dilakukan di Barcelona, Spanyol, Senin (23/9).
Pemain asal Spanyol bahkan bisa absen hingga akhir musim demi pemulihan. Jika benar, hal itu jelas bakal menjadi pukulan telak bagi The Citizens.
Rodri punya peran vital di City. Terhitung sejak Februari 2023, City tak pernah kalah di Premier League setiap kali Rodri tampil di lapangan. Sebaliknya, sebanyak empat dari 11 laga City tanpa Rodri justru berakhir dengan kekalahan.
Rangkaian tiga laga beruntun pada periode serupa tahun lalu (September 2023) cukup bisa menggambarkan kesulitan City tanpa Rodri.
Kala itu, Rodri diganjar kartu merah usai mencekik leher gelandang Nottingham Forest, Morgan Gibbs-White. Kartu merah tersebut merupakan kartu merah perdana Rodri di sepanjang kariernya. Ia harus absen di tiga laga berikutnya sebagai akumulasi.
Lalu apa yang terjadi di tiga laga City berikutnya tanpa Rodri? City menelan tiga kekalahan beruntun dari Newcastle (Carabao Cup), Wolverhampton dan Arsenal di liga.
Rentetan hasil buruk itu tentu menjadi periode buruk yang kini membayangi skuat Manchester Biru. Apalagi, sejak direkrut dari Atletico Madrid pada tahun 2019, Rodri tak pernah absen dalam jangka waktu yang lama di City.
Faktanya, Rodri bahkan sudah mencatatkan 260 kali penampilan bersama The Citizens di semua ajang. Menurut Sky Sports, jumlah itu merupakan yang terbanyak di antara seluruh pemain di lima liga top Eropa, terhitung sejak ia bergabung dari Atletico Madrid.
Menyusul setelah Rodri adalah rekan setimnya, Bernardo Silva (258), striker Inter Milan, Lautaro Martinez (252), dan bomber Liverpool, Mohamed Salah (251).
Lalu, jika dihitung sejak awal musim lalu, Rodri memuncaki beberapa data statistik di City. Mulai dari pengoleksi sentuhan terbanyak (4.184), umpan sukses terbanyak (3.416), dan umpan sukses di 1/3 akhir lapangan terbanyak (1.402). Jadi, jelas ia adalah mesin penggerak permainan City.
Jika ditambah dengan penampilannya di timnas, Rodri tak pernah menelan kekalahan dalam 18 bulan terakhir, baik bersama City maupun Spanyol, termasuk kala mengantar skuat Matador juara Euro 2024 silam.
Kiprah bagus itu mengantar dirinya sebagai salah satu nominator calon peraih gelar Ballon d’Or. Ia bersaing dengan Vinicius Junior, Kylian Mbappe, dan Jude Bellingham.
“Rodri pemain yang kuat. Di laga tadi, ia terpaksa meninggalkan lapangan karena merasa ada sesuatu yang tak beres di cederanya. Kalau tidak, ia akan terus bermain. Ia merupakan gelandang terbaik di dunia. Ia juga berpotensi meraih gelar Ballon d’Or dan saya akan sangat senang jika ia berhasil memenangkannya,” ujar Guardiola usai laga kontra Arsenal.
===