Berakhir sudah catatan buruk berupa lima laga tanpa kemenangan (empat di antaranya berupa kekalahan beruntun) yang dirangkai Manchester City sejak awal Desember ini. The Citizensnya kembali ke jalur kemenangan usai menaklukkan tuan rumah, Leicester, dengan skor 2-0, Minggu (29/12).
Dua gol City yang disumbang Savinho (menit 21’) dan Erling Haaland 74’), sudah cukup untuk menjadi modal kebangkitan Pep Guardiola dan para pemainnya.
Jika ditarik lebih ke belakang, periode kelam sudah menyelimuti skuat Manchester Biru sejak pertengahan Oktober. Mereka cuma bisa meraih satu kemenangan di 13 laga semua ajang.
Pesta tiga gol tanpa balas kala menjamu Nottingham Forest di awal bulan ini (5 Desember) menjadi satu-satunya kemenangan City selama tren buruk tersebut.
Itu pula mengapa kemenangan 2-0 atas Leicester menjadi hal yang begitu didambakan. Termasuk bagi Savinho dan Haaland selaku pencetak gol.
*Gol debut Savinho
Kita mulai dari Savinho yang akhirnya mencetak gol debutnya untuk City. Sebelum golnya ke gawang Leicester lahir, pemain asal Brasil itu tercatat sebagai pemain dengan jumlah tembakan terbanyak tanpa sekalipun menjadi gol ke gawang lawan (24 tembakan).
Menurut Squawka Live, status negatif yang sempat disandang Savinho itu kini beralih ke Eddie Nketiah (Crystal Palace) dan Elliot Anderson (Nottingham Forest). Keduanya sudah melepas 20 tembakan tanpa pernah berujung gol.
Apalagi, beban di puncak Savinho cukup tinggi lantaran ia merupakan rekrutan anyar City di musim ini. Harga belinya dari klub Prancis, Troyes, juga tak murah-murah amat, yakni sekitar 30,8 juta euro.
Sebagai perbandingan, sudah ada 13 nama pencetak gol City musim ini. Savinho (20 tahun) dan dua pemain muda City lainnya yakni Rico Lewis (20 tahun) dan James McAtee (22 tahun), sama-sama baru mengoleksi satu gol.
Berarti ada 10 rekan Savinho lain yang sudah mengoleksi gol lebih banyak dibanding dirinya, termasuk dua nama yang notabene pemain bertahan, yakni John Stones (3 gol) dan Josko Gvardiol (4 gol).
Kalaupun sebelumnya ada hal yang masih mengamankan kredibilitas Savinho adalah lantaran dirinya sudah mengemas lima assists.
*Haaland tak lagi sibuk tanpa juntrungan?
Lalu bagaimana dengan makna gol Haaland? Berkat gol ke gawang Leicester, bomber asal Norwegia itu berarti mengakhiri puasa golnya di empat laga sebelumnya. Padahal, Haaland selalu tampil penuh di keempat laga tersebut.
Khusus di ajang Premier League, gol ini juga baru menjadi gol ketiga Haaland di 10 pekan terakhir.
Padahal, Haaland sempat tampil gacor di lima pekan awal karena namanya selalu masuk dalam scoresheets. Jumlah gol yang berhasil ia torehkan di periode tersebut juga tak main-main, yakni 10 gol alias dua gol per laga.
Barulah setelah itu, performa Haaland melempem. Ia cuma mampu mencetak empat gol di 14 pekan berikutnya.
Jika mengacu pada data statistik laga, Haaland sudah berupaya keras untuk bisa kembali menjebol gawang lawan. Dilansir Opta, ia tercatat sebagai pemain dengan jumlah sentuhan terbanyak di kotak penalti lawan (6 kali), tembakan terbanyak (4 kali), dan memenangi duel terbanyak (3 kali), khusus di babak pertama kontra Leicester.
Beruntung bagi Haland, kerja keras itu akhirnya terbayar dengan golnya di babak kedua. Haaland butuh takdir bagus seperti itu.
Pasalnya, kinerja serupa juga sudah ditunjukkan Haaland meski torehan golnya cukup minim di 13 pekan sebelumnya. Ia tetap sibuk mengancam pertahanan lawan dengan 47 tembakan. Sebanyak 20 di antaranya on-target dan 14 berupa peluang emas.
Kini, para fan City boleh berharap agar ke depannya, Haaland tak cuma tetap rutin mengancam gawang lawan, tapi juga menuntaskan manuver-manuvernya tersebut dengan torehan gol.
View this post on Instagram