Jay Idzes menunjukkan perkembangan karier yang konsisten di dunia sepak bola, mulai dari awal bermain di FC Eindhoven, kemudian pindah ke Go Ahead Eagles, hingga kini menjadi pemain utama di Venezia dan Timnas Indonesia. Dalam sebuah wawancara di acara JebreeetTalk di kanal JebreeetMedia yang dipandu oleh Valentino Simanjuntak, Yussa Nugraha mengungkapkan bagaimana Jay tetap mempertahankan sikap rendah hati dan profesionalisme di setiap tahapan kariernya.
Perjalanan Karier Jay Idzes
Perjalanan karier Jay Idzes dimulai dari klub FC Eindhoven di Belanda. Setelah menunjukkan performa yang solid, Jay pindah ke Go Ahead Eagles dan menandatangani kontrak baru. Kariernya semakin menanjak setelah bergabung dengan Venezia di Serie B Italia. Performa konsisten yang ditunjukkan di klub membuat Jay mendapatkan panggilan untuk memperkuat Timnas Indonesia.
Dalam wawancara tersebut, Valentino menyoroti bagaimana perkembangan Jay terlihat dari setiap momen wawancara yang dilakukan oleh Yussa.
“Awalnya dia pakai kaos kutang, ya? Awalnya pakai kaos NBA, kan? Masih polos, masih kelihatan mentah. Tapi setelah itu, di wawancara kedua, dia sudah main di Go Ahead Eagles, habis sign kontrak baru. Setelah itu, dia ke Venezia, terus debut di Timnas, ya?” – Valentino Simanjuntak
Yussa kemudian mengonfirmasi bahwa dirinya sudah mewawancarai Jay sebanyak tiga kali di momen berbeda.
“Berarti total sudah empat kali, ya?” tanya Valentino.
“Tiga kali, kan? Waktu masih di FC Eindhoven, terus pas debut Timnas, dan yang terakhir pas dia di Venezia, kan?” ujar Yussa.
“Iya, benar. Itu yang ketiga, pas dia sudah di Venezia,” lanjut Yussa.
Performa di Serie A
Jay Idzes sudah menghadapi sejumlah pemain top, termasuk:
- Romelu Lukaku
- Lautaro Martinez
- Dusan Vlahovic
- Cody Gakpo
- Antony
- Ian Maatsen
Valentino menyoroti bagaimana Jay mampu menghadapi pemain-pemain tersebut dengan tenang dan profesional.
“Dia bilang nggak ada yang benar-benar menyulitkan, tapi kalau agak susah, mungkin Gakpo, Antony, dan Maatsen. Bahkan dia bisa jaga Lukaku dan Vlahovic dengan baik!” – Valentino Simanjuntak
Yussa juga menambahkan bahwa Jay pernah menyebut Xavi Simons sebagai pemain yang memiliki potensi besar di lini tengah.
“Dia juga pernah bilang Xavi Simons itu pemain tengah yang potensial banget,” kata Yussa.
Kepemimpinan dan Karakter Jay Idzes
Valentino menyoroti bahwa Jay tetap mempertahankan sikap rendah hati meskipun telah mencapai level tinggi dalam kariernya.
“Di tiga tahapan karier yang berbeda, dia tetap jadi orang yang sama—nggak berubah sikap meski udah di level tinggi,” ujar Valentino.
Yussa menambahkan bahwa Jay selalu menunjukkan sikap ramah dan respek kepada semua orang di dalam maupun di luar lapangan.
“Betul banget. Dia tetap ramah ke semua orang dan respek ke siapa pun. Itu kualitas seorang pemimpin,” tambah Yussa.
Selain itu, Jay juga menunjukkan ketertarikan terhadap Indonesia dan sering bertanya kepada Yussa tentang kehidupan di Indonesia.
“Dia selalu ingin tahu tentang Indonesia juga. Dia suka tanya balik, ‘Gimana kabar kamu?’ atau ‘Gimana pendapatmu tentang aku?’ Bahkan dia pernah bilang pengin mampir ke Solo dan ingin tahu kehidupan di Indonesia kayak gimana,” ungkap Yussa.
Valentino juga menekankan bahwa Jay memiliki kemampuan komunikasi yang sangat baik dan mampu menjaga citra positif sebagai seorang pemain profesional.
“Dia tuh benar-benar tipe orang yang hebat dalam hal komunikasi. Kita sering lihat kan, ada orang yang dari zero to hero, dari bukan siapa-siapa jadi somebody, terus berubah sikap. Tapi aku lihat sepanjang ngobrol sama kamu, Jay tetap jadi orang yang sama,” kata Valentino.
Potensi Bermain di Klub Besar
Performa Jay Idzes di Venezia dan Timnas Indonesia telah menarik perhatian sejumlah klub besar di Eropa. Beberapa klub yang dikabarkan tertarik termasuk Udinese dari Serie A.
Valentino meyakini bahwa Jay memiliki peluang besar untuk bergabung dengan klub besar jika Venezia terdegradasi.
“Tinggal tunggu waktu aja dia diambil klub besar. Udinese udah tertarik, kan? Kalau Venezia degradasi, nggak mungkin dia main di Serie B lagi. Kualitasnya udah jelas di atas rata-rata,” ujar Valentino.
Yussa menutup pembicaraan dengan menyatakan kebanggaannya terhadap Jay yang telah mencapai level tinggi dalam karier sepak bola.
“Betul, dan itu bakal jadi kebanggaan besar buat Indonesia kalau dia bisa main di klub top Eropa,” kata Yussa.
Jay Idzes telah membuktikan dirinya sebagai pemain yang memiliki kualitas tinggi, baik di dalam maupun di luar lapangan. Karakter rendah hati, sikap profesional, dan kemampuan komunikasi yang baik menjadikan Jay sosok yang diakui sebagai pemimpin sejati. Perjalanan kariernya yang terus menanjak membuka peluang besar bagi Jay untuk bersinar di panggung sepak bola Eropa.