Laga antara timnas Indonesia melawan Bahrain sepertinya menjadi yang ditunggu-tunggu oleh publik di Tanah Air. Laga sebelumnya yang penuh kontroversial membuat publik ingin segera memberikan suasana menegangkan untuk mereka.
Seperti diketahui, kemenangan timnas Indonesia harus sirna di depan mata setelah Bahrain mencetak gol di menit yang seharusnya sudah usai. Akan tetapi, wasit yang bertugas justru mengacuhkan waktu sehingga timnas Indonesia kecolongan dan skor menjadi 2-2.
Selepasnya, media sosial pun bergejolak dipenuhi dengan protes pendukung timnas Indonesia yang tidak puas dengan kepemimpinan wasit. Sampai-sampai kejadian kontroversial di Bahrain turut diberitakan oleh media asing ternama di Asia bahkan Eropa.
Media asing tersebut kebanyakan mempertanyakan kepemimpinan wasit yang dinilai kontroversi karena membiarkan waktu berjalan terus meski sudah seharusnya berakhir. Tak heran jika pada akhirnya publik di Indonesia menunggu laga ini.
Pasca adanya gejolak di media sosial, Duta Besar Bahrain di Indonesia Ahmed Abdullah meminta pengamanan untuk timnya selama di Tanah Air. Ia ingin para pemainnya dapat kenyamanan dan keamanan yang baik.
Permintaan tersebut ditujukan langsung kepada Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo. Pria berusia 34 tahun itu pun menyanggupi permintaan dari Dubes Bahrain.
“Dubes Bahrain hanya bertemu, conference call, sekaligus menitipkan keamanan dari Timnas Bahrain. Dan saya sudah sampaikan bahwa kita jamin keamanannya selama kedatangan sampai kepulangan,” kata Menpora Dito.
BACA JUGA: Lanjutan Kefavoritan Barcelona di Liga Champion, Semifinal Sih Minimal
RAMAH
Namun begitu, Dito memastikan tidak ada permintaan bahwa tim Bahrain harus memakai rantis ketika perjalanan ke Stadion Gelora Bung Karno. Sebelumnya tersebar kabar kalau tim Bahrain meminta penggunaan rantis di pertandingan nanti.
Dubes Bahrain sendiri paham betul dan merasakan bahwa warga Indonesia sangat ramah kepada orang lain. Untuk itu, ia menilai tidak perlu adanya penggunaan rantis.
“Dubes Bahrain bercerita bahwa dia pribadi merasakan Indonesia merupakan negara yang sangat hangat dan kekeluargaan. Jadi sebenarnya kalau dia tak merasa ada ancaman.
“Tapi memang kalau di sosmed dan netizen pasti ramai dan beliau sudah sampaikan ke pemerintahan Bahrain dan federasi bolanya bahwa apa yang terjadi di sosmed berbeda dengan kenyataannya.
“Intinya ingin mengingatkan kenyamanan dan karena beliau sudah lumayan lama di sini, beliau merasakan sendiri kehangatan Indonesia. Saya juga yakin suporter kita maupun Timnas dan masyarakat Indonesia akan menjadi tuan rumah yang baik untuk kualifikasi Piala Dunia nanti, ujarnya.
PSYWAR
Dalam persiapannya menghadapi timnas Indonesia di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (25/3/2025), Bahrain mulai melempar psywar kepada timnas Indonesia. Pelatih Bahrain, Dragan Talijic menyebut kalau melawan timnas Indonesia layaknya melawan Belanda.
Bukan tanpa alasan, hal tersebut karena banyaknya pemain diaspora Indonesia yang punya darah Belanda. Ditambah lagi tim besutan Patrick Kluivert ini baru saja kedatangan tiga pemain anyar.
Ketiganya adalah Emil Audero Mulyadi, Dean James, dan Joey Pelupessy. Tekad tim Garuda untuk bisa lolos ke Piala Dunia membuat ketiganya dibutuhkan oleh tim.
“Melawan Indonesia, setiap kali dalam daftar ada saja dua atau tiga pemain baru. Sekarang, ada satu kiper baru dari Serie A dan dua lagi dari Liga Belanda,” kata Talajic dilansir dari Gulf Daily News Online.
“Sepertinya kami akan bermain melawan Belanda, tetapi kami siap untuk apa pun. Kami akan menunjukkan apa yang bisa kami lakukan, dan kami tidak takut,” tegasnya.
View this post on Instagram