Calvin Verdonk menjalani pertandingan kedelapan dan kesembilannya bersama tim nasional Indonesia pada jeda internasional terakhir. Laga ini juga menjadi momen debut bagi Patrick Kluivert sebagai pelatih timnas. Dalam wawancara dengan VoetbalPrimeur, Verdonk membagikan pengalamannya.
“Semuanya sangat jelas,” ujar Verdonk mengenai instruksi yang diberikan Kluivert dan stafnya.
Indonesia menghadapi Australia dalam laga pertama, yang berakhir dengan kekalahan 1-5. Verdonk menilai bahwa tim sebenarnya tidak bermain terlalu buruk meskipun hasilnya tidak memuaskan.
“Saya pikir tidak bisa dibilang kami bermain sangat buruk melawan Australia. Mereka hanya mendapat tiga peluang dari bola mati, termasuk satu penalti. Kami sendiri juga gagal mengeksekusi penalti,” jelasnya.
Performa di Laga Kandang
Meski kalah pada pertandingan pertama, Verdonk menyoroti kekuatan tim saat bermain di kandang. Menurutnya, dukungan suporter memberikan energi tambahan yang besar bagi tim.
“Di kandang, kami sangat kuat dan mendapatkan begitu banyak energi dari para penggemar,” katanya.
Pemain berusia 27 tahun itu juga menegaskan bahwa timnas Indonesia masih memiliki peluang untuk melaju lebih jauh.
“Saya pikir kami masih bisa terus bermimpi,” ujarnya.
Atmosfer Luar Biasa di Stadion
Verdonk juga membicarakan atmosfer stadion yang luar biasa selama pertandingan kandang timnas Indonesia. Ia mengaku sulit menggambarkan antusiasme suporter dengan kata-kata.
“Sulit untuk menjelaskan betapa gilanya atmosfernya. Saya pikir kamu harus mengalaminya sendiri untuk memahami bagaimana rasanya,” kata Verdonk.
Ia menambahkan bahwa stadion sudah terisi setengah penuh bahkan sebelum pertandingan dimulai.
“Saat kami mengecek lapangan sekitar satu setengah jam sebelum pertandingan, stadion sudah setengah penuh,” ungkapnya.
Dengan kapasitas stadion mencapai 70.000 penonton, Verdonk menutup pembicaraan dengan satu kesimpulan singkat:
“Itu benar-benar gila.”