Sial betul nasib Julian Alvarez. Kepindahannya dari Manchester City ke Atletico Madrid awalnya dianggap sebagai langkah besar. Dibanding “cuma” menjadi pelapis Erling Haaland di The Citizens, Alvarez berani mengambil tantangan bergabung ke Los Rojiblancos.
Keyakinan itu sebenarnya berbuah manis. Alvarez mendapat kepercayaan lebih dari pelatih Diego Simeone karena diplot sebagai striker utama. Apalagi, keduanya berasal dari Argentina.
Alvarez pun membayar kepercayaan tersebut lewat gol-golnya. Saat tulisan ini dibuat (Jumat, 4 April 2025), striker berusia 25 tahun itu sudah menyumbang 23 gol untuk Atletico di semua ajang. Rinciannya, 11 gol di La Liga, 5 gol di Copa del Rey, dan 7 gol di ajang Liga Champions.
Nah, total 23 gol tersebut bahkan sudah menjadi koleksi gol terbanyak Alvarez dalam satu musimnya selama berkiprah di Eropa.
Setelah diboyong dari River Plate dan berkarier selama dua musim di Manchester City, Alvarez cuma mengoleksi 17 gol di musim perdananya (2022/23) dan 19 gol di musim lalu.
Namun, perolehan gol terbanyak Alvarez musim ini justru tak berbanding lurus dengan prestasi yang diraihnya bersama klub.
Pasalnya, Atletico baru saja tersingkir dari semifinal Copa del Rey setelah kalah agregat 4-5 dari Barelona, Kamis (4/3).
Sebelumnya, Atletico juga sudah tersingkir dari babak 16 besar Liga Champions. Mereka takluk di tangan Real Madrid.
Satu-satunya gelar yang masih bisa diraih Atletico adalah gelar juara La Liga. Hanya saja, peluangnya tak terlalu besar. Simeone dan pasukannya tertinggal cukup jauh (9 poin) dari Barca selaku pemuncak klasemen.
Jika skenario merebut gelar La Liga tak tercapai, maka ini bakal menjadi musim pertama Alvarez di Eropa tanpa satupun gelar juara.
Hal itu berbeda dari kebiasaannya di City. Meski cuma menjadi striker pelapis, Alvarez setidaknya masih bisa mengecap gelar juara tiap musimnya.
Sudah lima trofi yang dikoleksinya bersama skuat Manchester Biru, yakni 2 gelar Premier League (2022/23 & 2023/24), 1 gelar Piala FA (2022/23), 1 gelar Liga Champions (2022/23), 1 gelar UEFA Super Cup (2023), dan 1 gelar FIFA Club World Cup (2023).
Kalau Anda pilih mana? Cuma jadi striker pelapis tapi bisa mencicipi banyak gelar? atau jadi striker utama dan mencetak gol terbanyak, tapi tanpa gelar juara?
===
View this post on Instagram