Kiper Palermo yang juga bagian dari imnas Indonesia, Emil Audero, berbagi pengalaman tentang keputusannya membela Skuad Garuda. Hal itu ia ungkapkan dalam wawancara eksklusif dengan media Italia, Corriere dello Sport.
Audero mendapat panggilan pertamanya untuk memperkuat Indonesia pada Maret 2025. Hanya, ia belum mendapat kesempatan debut. Emil Audero hanya menjadi cadangan saat Indonesia kalah 1-5 dari Australia dan menang 1-0 atas Bahrain pengalaman tersebut meninggalkan kesan mendalam baginya.
“Ini adalah pengalaman luar biasa yang membuka mata saya terhadap sebuah dunia yang sebenarnya sudah saya kenal,” tutur Audero.
Latar Belakang dan Jalan Panjang ke Timnas Indonesia
Lahir di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada 18 Januari 1997, Audero memiliki darah Italia dari ibunya dan Indonesia dari ayahnya. Ia telah tinggal di Italia sejak kecil dan membela berbagai tim nasional junior Italia. Mulai dari U-15 hingga U-21. Namun, impiannya untuk tampil di tim senior Italia tak kunjung terwujud.
“Ayah saya orang Indonesia, sementara saya telah bermain untuk semua tim nasional junior Italia. Tetapi saya tidak pernah mendapat panggilan ke tim senior,” ungkapnya.
Ketika peluang untuk memperkuat Italia tertutup, Audero memutuskan menerima tawaran PSSI untuk menjadi Warga Negara Indonesia (WNI). Proses naturalisasi ini tidak lepas dari peran Ketua Umum PSSI Erick Thohir. Eks Presiden Inter Milan itu meyakinkannya tentang proyek ambisius timnas Indonesia menuju Piala Dunia 2026.
“Mantan presiden Inter Milan, Thohir, menjelaskan proyek ini kepada saya, dan saya mendukungnya, baik karena ikatan darah maupun alasan profesional,” kata Audero.
“Indonesia sedang berjuang untuk bermain di Piala Dunia pertamanya dalam sejarah, dan itu adalah sebuah emosi yang semakin memperkaya perjalanan karier saya,” tambahnya.
Menanti Debut
Audero optimistis pelatih Patrick Kluivert akan segera memberinya kesempatan debut. Momen itu diprediksi akan terjadi pada laga melawan Tiongkok pada 5 Juni 2025. Kesempatan itu terbuka lebar mengingat Maarten Paes terancam absen akibat akumulasi kartu kuning.
“Saya tidak bermain saat pemanggilan pertama, tetapi saya sudah tahu bahwa saya akan bermain pada tanggal 5 Juni di Tiongkok karena penjaga gawang lainnya sedang diskors,” ujarnya.
Dengan pengalaman bermain di klub-klub top Eropa seperti Juventus, Sampdoria, dan kini Palermo, Audero diharapkan bisa membawa stabilitas lebih besar untuk gawang timnas Indonesia. Keputusannya membela Garuda tidak hanya memperkuat sisi teknis, tetapi juga menjadi simbol persatuan dalam tim multikultural yang sedang mengejar sejarah.
Masa Depan Bersama Garuda
Jika debutnya berjalan sukses, Audero berpotensi menjadi pilihan utama kiper Indonesia dalam pertandingan-pertandingan krusial mendatang. Kolaborasinya dengan Maarten Paes dapat menjadi kekuatan baru bagi timnas Indonesia di bawah asuhan Kluivert.
Dengan semangat baru dan proyek jangka panjang PSSI, langkah Audero bersama Garuda layak dinantikan, terutama dalam misi menembus Piala Dunia 2026.
View this post on Instagram