Entah apa yang ada di benak William Saliba kala laga Arsenal menjamu Crystal Palace, Kamis (24/4), memasuki menit ke-83. Inisiatifnya untuk menguasai bola terlalu lama di daerah pertahan sendiri, berakibat salah umpan ke striker Palace, Jean Mateta.
Masih berada dalam kondisi segar karena baru masuk lapangan dua menit sebelumnya (menit 80’), Mateta dengan cerdik melepas tendangan lob dari luar kotak penalti karena kiper Arsenal, David Raya, masih out-of-possesion. Bola menghujam ke pojok kanan atas gawang Arsenal. Skor jadi imbang 2-2 dan bertahan hingga akhir laga.
Sebelumnya, Arsenal unggul lebih dulu lewat gol cepat Jakub Kiwior saat laga baru berjalan sekitar tiga menit. Ia sukses menanduk tendangan bebas Martin Odegaard.
Palace membalas lewat gol tendangan voli membentur tanah Eberechi Eze (27’). Tiga menit jelang turun minum (43’), Arsenal kembali unggul berkat gol cantik Leandro Trossard yang lebih dulu memperdaya dua bek Arsenal untuk kemudian melepas tembakan ke pojok kiri gawang Palace.
Atas hasil imbang ini, Arsenal seperti merelakan gelar juara ke Liverpool. The Reds tinggal butuh satu poin lagi untuk resmi menjadi kampiun.
*Umpan salah orang
Saliba wajib menyesali blundernya. Salah umpannya ke Mateta terbilang fatal karena striker bongsor asal Prancis itu sedang bagus-bagusnya.
Semenjak Olivier Glasner resmi ditunjuk melatih Palace (menggantikan Roy Hodgson) pada 19 Februari 2024, Mateta menjelma sebagai striker haus gol. Total sudah 27 gol Premier League yang dicetak Mateta semenjak pergantian pelatih tersebut.
Menurut Opta, catatan 27 gol Mateta itu cuma kalah banyak dari nama-nama tenar semisal Alexander Isak (32 gol), Erling Haaland (31 gol), dan Mohamed Salah (27 gol).
27 – Since Oliver Glasner’s first Premier League game in charge of Crystal Palace, only Alexander Isak (32), Erling Haaland (31) and Mohamed Salah (30) have more Premier League goals than Jean-Philippe Mateta (27). Barclaysman. pic.twitter.com/zHwQmlUx69
— OptaJoe (@OptaJoe) April 23, 2025
*Sering imbang meski unggul duluan
Yang lebih parahnya lagi, blunder Saliba dan gol Mateta makin memperlihatkan salah satu penyebab Arsenal tak mampu membendung Liverpool dalam persaingan gelar juara, yakni soal gagal mempertahankan keunggulan.
Pasalnya, ini merupakan kali ke-9 Arsenal sudah berada dalam posisi unggul dari lawan, namun akhirnya harus puas dengan hanya meraih satu poin.
Menurut Opta, catatan sembilan kali imbang dari posisi unggul tersebut merupakan yang terbanyak sepanjang sejarah Premier League.
Skuat Meriam London mengikuti jejak buruk serupa yang sebelumnya pernah dibuat rival sekota mereka, Tottenham Hotspur. Pada musim 2007/08, Spurs juga harus puas meraih sembilan kali hasil imbang setelah lebih unggul dari lawan-lawannya.
Khusus di Premier League musim ini, Arsenal juga sudah 13 kali meraih hasil imbang. Pasukan Mikel Arteta menjadi tim kedua dengan hasil imbang terbanyak setelah Everton (14 kali).
9 – Tonight was Arsenal’s ninth Premier League draw in a match they were leading in this season, two more than any other side. It’s the most by a team in a season since Spurs in 2007-08 (also 9). Succumbed. pic.twitter.com/lhM9HjhwyV
— OptaJoe (@OptaJoe) April 23, 2025
Jika dikalkulasi, berarti ada 18 poin yang hilang atau gagal dioptimalkan Arsenal karena gagal mempertahankan keunggulan (27 poin – 9 poin).
Seandainya 18 poin tersebut berhasil diamankan, skuat London Merah bahkan sudah bisa jadi pemuncak klasemen dengan keunggulan enam poin dari skuat Merseyside Merah.
===
View this post on Instagram