Keputusan Persija Jakarta untuk mengakhiri kerja sama dengan Carlos Pena sebelum kontraknya habis menjadi sorotan utama. Pelatih asal Spanyol itu sebenarnya direncanakan menangani Macan Kemayoran hingga akhir musim. Namun manajemen memilih mengambil langkah tegas menyusul tren negatif yang dialami tim.
Pengumuman resmi pemecatan Pena disampaikan Persija pada Kamis (1-5-2025). Langkah ini diambil meski kompetisi Liga 1 2024/2025 masih menyisakan empat pertandingan.
Dalam pernyataan pribadinya di Instagram @carlosgnzpe, Jumat (2-5-2025), Pena mengungkapkan kekecewaannya karena tidak bisa menyelesaikan misinya bersama skuad ibu kota.
“Dengan menyisakan empat pertandingan tersisa dan perjuangan yang masih berlangsung untuk mencapai target klub, masa saya bersama Persija resmi berakhir,” tulisnya.
“Saya meninggalkan tim ini dengan rasa sedih dan frustrasi karena tidak dapat menuntaskan apa yang telah kami mulai sepuluh bulan yang lalu. Namun demikian, saya tetap melangkah dengan kepala tegak atas apa yang telah kami capai sepanjang musim ini dan atas dedikasi yang telah kami curahkan,” jelasnya.
BACA JUGA: Sudah Paham Permainan Joey Pelupessy, Thom Haye: Tak Perlu Adaptasi Lama
APRESIASI
Carlos Pena juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat selama ia melatih Persija. Ia menyebut perjalanan tersebut penuh tantangan, namun dijalani dengan kebersamaan yang kuat.
“Bulan-bulan terakhir merupakan periode penuh dedikasi total, penuh dengan sukacita dan tantangan yang hanya benar-benar dipahami oleh mereka yang berada di dalam tim,” ungkapnya.
“Meski menghadapi berbagai dinamika, tim ini terus menunjukkan kebersamaan dan konsistensi, serta mampu bersaing di papan atas klasemen sepanjang musim.”
Tak lupa, ia berterima kasih kepada para pemain, staf, dan The Jakmania yang selalu mendukung. “Saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para pemain atas komitmen dan profesionalisme mereka.
“Begitu juga kepada seluruh staf klub yang telah mendampingi kami setiap hari, serta kepada para suporter yang senantiasa memberikan dukungan dan semangat, baik di stadion maupun di jalan-jalan Jakarta.”
“Terima kasih atas kebersamaan selama sepuluh bulan ini. Gue Persija, gue champion!” tulis Pena.
Kini, Persija harus segera menentukan pengganti Pena untuk memastikan tim tetap kompetitif di sisa musim ini. Untuk sementara waktu, posisi kursi pelatih akan diisi oleh Ricky Nelson.
PROFIL RICKY NELSON
Ricky Nelson bukanlah figur baru dalam sepak bola tanah air. Pelatih kelahiran Kupang ini telah membuktikan kapasitasnya melalui berbagai jenjang, mulai dari pembinaan pemain muda hingga menangani tim profesional. Karier kepelatihannya dimulai secara penuh pada 2017 saat mengambil alih kursi pelatih Borneo FC sebagai pengganti Dragan Djukanovic.
Selama memegang kendali di Borneo FC, Ricky mencatatkan dua kemenangan, satu hasil imbang, dan dua kekalahan dalam lima pertandingan. Setelah itu, ia beralih peran sebagai pelatih tim U-19 sebelum akhirnya mendapat kesempatan menangani Persika Karawang di Liga 2.
Perjalanan kariernya semakin menarik ketika ia memimpin Persik Kendal. Di sana ia berhasil mengalahkan mantan klubnya, Persika Karawang, dengan skor 1-0 pada pertandingan perdananya.
Pengalaman berikutnya bersama Sulut United FC selama tiga musim membuktikan kemampuannya dalam mengarungi kompetisi yang penuh tekanan. Tidak hanya itu, ia juga sukses membawa tim ke babak delapan besar Liga 2.
Setelah sempat menangani Persipura Jayapura, Ricky bergabung dengan Persija Jakarta pada pertengahan 2024 sebagai bagian dari staf pelatih. Kini, ia dituntut untuk segera beradaptasi dengan peran barunya sebagai pelatih utama, menggantikan Carlos Pena yang meninggalkan klub sebelum kontraknya berakhir.
Persija saat ini berada di posisi keenam klasemen dengan 47 poin, tertinggal dari zona empat besar yang menjadi target musim ini. Empat laga tersisa melawan Borneo FC, Bali United, PSS Sleman, dan Malut United akan menjadi penentu apakah Macan Kemayoran bisa meraih target tersebut.
View this post on Instagram