Hari kedua babak 32 besar Indonesia Open 2025, Rabu (4/6) diwarnai dengan lolosnya para pesaing berat Jonatan Christie dan Alwi Farhan di sektor tunggal putra ke babak 16 besar.
Mereka adalah pemain-pemain yang masuk dalam daftar unggulan seperti Kunlavut Vitidsarn (unggulan ke-2), Li Shi Feng (4), Chou Tien Chen (6), dan Alex Lanier. (8).
Selain keempat nama tersebut, ada pula beberapa lawan berat lainnya di luar 8 besar unggulan semisal Loh Kean Yew (Singapura) dan Christo Popov (Prancis).
Ketika ditemui Jebreeetmedia di Mixed Zone, beberapa di antara mereka menuturkan soal langkah awal positif di Indonesia Open 2025
Sementara itu, Jonatan dan Alwi sudah lebih dulu memastikan lolos dari babak 16 besar, Selasa (3/6). Jojo menang 8-21, 21-11, dan 21-12 dariJason Teh (Singapura) sedangkan Alwi menang 21-17, 21-18 dari H. S. Prannoy (India).
-
Kunlavut Vitidsarn: Tak mau jemawa meski baru juara
Di babak 32 besar, Kunlavut menang mudah atas Wang Tzu Wei (Taipei) dengan skor 21-14, 21-12. Sebelum tampil di Istora, Kunlavut menjuarai ajang Singapore Open 2025 pekan lalu. Meski begitu, ia mengaku tak mau jemawa.
“Bukan karena saya baru menjadi juara di Singapore Open lalu saya berpeluang juara di sini. Bukan begitu. Sektor tunggal putra tak pernah mudah. Saya lebih fokus menang dari satu laga ke babak berikutnya,” ujar Kunlavut.
-
Alex Lanier: Juara Eropa yang lagi penasaran
Meski langsung gugur di babak pertama Singapore Open 2025 pekan lalu, performa Lanier tetap wajib diperhitungkan. Ia sukses melaju ke babak All England bulan Maret silam dan menjuarai Kejuaraan Eropa di bulan April.
Di Indonesia Open, ia mengaku siap untuk bisa kembali membuat gebrakan. Sebagai langkah awal, Lanier menyisihkan Weng Hong Yang (China) di babak 32 besar.
“Entah kenapa saya memang merasa tampil kurang baik di Singapore Open. Mungkin sekarang waktunya di Indonesia Open untuk memperbaikinya,” ujar Lainer.
-
Loh Kean Yeaw: Figur favorit Istora yang kerap kesulitan
Meski cuma menang tipis 22-20 di gim pertama, Loh tak menemui banyak kesulitan untuk mengalahkan George Kiran 21-9 di gim kedua dan lolos ke babak 16 besar.
Loh merupakan salah satu pemain favorit publik Istora karena gerakan-gerakannya saat pemanasan kerap direspon dengan “eya, eya, eya” oleh penonton. Namun, bukan berarti ia sepenuhnya tampil nyaman di Jakarta.
“Istora selalu menjadi venue yang sulit untuk beradaptasi, itu mengapa saya selalu menyiapkan diri sebaik mungkin tiap kali bertanding di sini,” ujar Loh.
===
View this post on Instagram