Begitu isu transfer Tijjani Reijnders pindah ke Manchester City muncul beberapa pekan terakhir, pendukung AC Milan mulai resah.
Belum sepenuhnya hilang dari ingatan betapa beratnya mereka melepas kepergian Sandro Tonali ke Newcastle pada pertengahan tahun 2023.
Kini, dua tahun berselang, tifosi Rossoneri harus kembali merelakan gelandang terbaik mereka lainnya, Reijnders, pindah ke Manchester City. Ia resmi diperkenalkan sebagai pemain The Citizens, Rabu (11/6).
Sekitar 16 tahun silam, publik San Siro juga meratapi kepindahan Kaka ke Real Madrid. Ada benang merah dari proses transfer Kaka, Tonali, dan Reijnders. Milan rela melepas ketiganya demi keuntungan finansial, sesuatu yang sebenarnya jarang Milan nikmati dari penjualan pemain.
-
Masuk 3 besar penjualan termahal
Menjual pemain dengan harga tinggi bukanlah menjadi kebiasaan Milan. Layaknya tim-tim besar di Eropa, mereka lebih bertipikal big spenders dibanding big sellers.
Kaka, Tonali, dan Reijnders menjadi pelaku utamanya. Menurut situs Transfermarkt, penjualan ketiga pemain tersebut bahkan menjadi tiga besar di daftar penjualan pemain termahal Milan sepanjang masa.
Kaka menempati peringkat teratas dengan harga jual 67 juta euro kala dibeli Madrid pada tahun 2009. Tonali ada di peringkat kedua dengan biaya transfer 58,9 juta ke Newcastle di tahun 2023 dan Reijnders di tempat ketiga dengan nilai transfer 55 juta ke Manchester City.
Barulah setelah ketiga nama tersebut, menyusul Andrei Shevchenko (43,8 juta ke Chelsea) dan Thiago Silva (42 juta ke PSG).
-
Untung hampir 10x lipat dari Kaka
“Kami tak mungkin mengabaikan pemasukan 70 juta euro. Alasan utama kepergian Kaka adalah faktor ekonomi,” ujar CEO AC Milan, Adriano Galliani.
Kalimat itu diucapkan Galliani setelah mengajak ayah Kaka, Bosco Leite, bertemu dengan presiden Real Madrid, Florentino Perez di Meskiko pada awal Juni 2009.
Kesepakatan dengan Madrid terjalin dan tifosi Milan terpaksa merelakan pahlawan mereka ketika menjuarai Serie 2003/04, Liga Champions 2006/07, Piala Super Eropa 2007, dan Piala Dunia Antar Klub 2007.
Apalagi, harga 70 juta euro sudah membuat Milan untung hampir 10 kali lipat dibanding harga yang mereka keluarkan kala merekrut Kaka dari Sao Paulo pada tahun 2003, yakni hanya sekitar 8 juta euro.
Hingga saat ini, nilai transfer 70 juta yang dibayarkan Madrid untuk menebus Kaka, masih menjadi biaya penjualan pemain termahal Milan sepanjang masa.
ON THIS DAY: In 2009, Real Madrid signed Kaká for €67m from Milan, 55,000 people turned up to the Bernabéu for his presentation later that month.@TheHasKarim gives us the @LaLigaLowdown on his time in Madrid.pic.twitter.com/x2IZUot53b
— Squawka (@Squawka) June 8, 2021
-
Melepas Tonali yang sudah rela potong gaji
Milan merupakan klub idaman dambaan Sandro Tonali. Itu pula mengapa ketika Rossoneri resmi merekutnya di tahun 2021 (setelah berstatus sebagai pemain pinjaman di musim 2020/21), Tonali bahkan sampai rela memotong gajinya. Niat tulus Tonali itu membekas di tifosi.
Jika mengacu pada kesepakatan kontrak awal berdurasi lima musim, Tonali harusnya berada di San Siro hingga 2025. Namun, manuver Newcastle yang datang dengan penawaran sekitar 59 juta euro, sulit dihiraukan manajemen Milan.
Hanya dalam tempo sekitar dua tahun, angka itu berarti sudah membuat Milan untung dua kali lipat dibanding kala mengeluarkan 25 juta euro untuk mempermanenkan transfer Tonali dari Brescia.
Kala resmi merapat ke Newcastle, harga transfer Tonali bahkan menjadikannya sebagai pemain Italia dengan nilai pembelian termahal. Kini, harga Tonali di pasaran mencapai sekitar 60 juta. Angka itu menjadikannya sebagai pemain termahal ke-4 di tengah skuat The Magpies, serta pemain termahal ke-24 di antara pemain-pemain Premier League.
OFFICIAL: Sandro Tonali joins Newcastle for a €70M fee + 10% future sale to AC Milan 💰
He’s the most expensive Italian transfer ever 🤯 pic.twitter.com/PI3ZjfwusH
— Italian Football TV (@IFTVofficial) July 3, 2023
-
Reijnders jadi komoditi teranyar
Yang membuat tifosi Milan masih sulit percaya Reijnders hengkang ke Man. City adalah karena gelandang timnas Belanda berdarah Maluku itu baru memperpanjang kontrak di Milan pada bulan Maret silam.
Reijnders yang diikat kontrak selama lima tahun (hingga 2028) kala diboyong dari AZ Alkmaar pada tahun 2023, diperpanjang dua tahun (hingga 2030).
Namun, perpanjangan kontrak itu bermakna semu karena manajemen Milan akhirnya tergiur dengan tawaran 55 juta euro yang disodorkan manajamen City.
Angka itu sudah hampir tiga kali lipat dibanding uang 20,5 juta euro yang dikeluarkan kala merekrut sang Nyong Ambon dari AZ Alkmaar.
===
View this post on Instagram