Penonton Liga 3 pasti sudah tidak asing dengan nama Bambang Hariri. Bambang merupakan komentator Liga 3 Indonesia 2021 sejak 6 bulan lalu. Bambang sering memandu pertandingan Liga 3 yang dikenal publik sepak bola Indonesia sebagai liga yang cukup keras.
Ketika diwawancarai oleh tim jurnalis JEBREEETmedia, Bambang mengaku senang dengan profesinya saat ini. Ia juga mengaku sudah diminta bersiap untuk menjadi komentator Liga 3 Nasional, yang merupakan fase lanjutan yang mempertemukan juara dari setiap zona daerah.
“Sejauh ini saya senang karena sesuai passion, job juga lumayan banyak terutama dari November sampai Desember. Sejak 6 bulan lalu audisi saya termasuk yang paling sering menjadi komentator,” ucap Bambang.
“Katanya tanggal 15 nanti Liga 3 masuk fase putaran nasional, saya juga sudah diwanti-wanti untuk bersiap menjadi komentator oleh tim produksi,” lanjutnya.
Mengenai kesulitan menjadi komentator, Bambang mengaku mengalami kesulitan di awal karir menjadi komentator. Kesulitan itu didapatkan terutama saat mengomentari pertandingan sendirian, namun seiring waktu ia semakin terbiasa.
“Ternyata berbicara cepat dengan artikulasi jelas itu cukup sulit. Tapi setelah saya menemukan kiat-kiat dan caranya, setelah 2 pertandingan saya terbiasa. Kadang saya ngoceh sendirian, satu hari bisa sampai 2 pertandingan,” sambungnya.
Bambang selalu melakukan riset mengenai klub yang akan bertanding. Selain itu, ia juga menulis catatan sendiri untuk mengingat nama-nama pemain.
“Saya ngorek-ngorek sendiri 2-3 jam sebelumnya riset dulu. Saya suka membuat kotretan (catatan) sendiri untuk mengingat posisi dan nomor punggung pemain,” ujar Bambang.
Mengenai pertandingan yang paling berkesan, Bambang memilih laga final Liga 3 2021 zona Jawa Barat antara Persikab melawan Bandung United. Pertandingan tersebut berjalan dramatis, dan Bambang terkejut terkait besarnya animo penonton yang mencapai belasan ribu pasang mata.
“Final Persikab melawan Bandung United itu paling berkesan karena secara penonton paling banyak. Pertandingannya keras, ditambah dengan tajuk derby Bandung. Gol pertama Persikab jadi kontroversi karena dianulir, sebelum di akhir pertandingan sebelum adu penalti Persikab cetak 2 gol dan menang dramatis,” ucap Bambang.
“Saya sampai ikut teriak-teriak, terbawa suasana emosional,” pungkasnya.