Nama Satria Hutasoit sudah cukup dikenal di kalangan penikmat sepak bola Liga 3 Indonesia. Satria adalah komentator Liga 3 Indonesia musim ini.
Saat diwawancarai oleh tim JEBREEETmedia, Satria mengaku agak asing dengan dunia Liga 3. Informasi yang terbatas mengenai pemain dan tim, juga banyaknya tim yang baru di Liga 3 membuat Satria harus cepat menghafal nama pemain dan tim untuk bisa beradaptasi.
“Pada awalnya saya asing ya, karena saya tidak terlalu tahu nama pemain bahkan tim di Liga 3. Kita dikasih DSP (Daftar Susunan Pemain) itu benar-benar asing dengan nama-nama yang ada. Beberapa tim bahkan baru dengar namanya,” ucap Satria.
“Tapi cara untuk menyesuaikannya ya paling dengan cepat menghafal pemain dan tim,” lanjut Satria.
Mengenai pengalaman aneh dan unik. Satria mengaku pernah mendapat DSP (Daftar Susunan Pemain) yang tidak dibuat dengan rapi. Menurutnya, hal tersebut berbeda dengan Liga 1 dan Liga 2 yang membuat DSP dengan lebih baik.
“Saya pernah mendapat DSP itu kertasnya kabur, buram. Sudah kertasnya kabur, tulisannya pakai tulisan tangan,” ujar Satria.
“Kadang jadi kesulitan membacanya hahaha,” sambungnya.
Selama menjadi komentator di Liga 3, pertandingan PSBI Blitar melawan Persem Mojokerto menjadi momen berkesan bagi Satria. Selain menjadi pertandingan pertama yang dipandunya, Satria kagum dengan stadion Brawijaya tempat berlangsungya pertandingan tersebut.
“Paling berkesan itu PSBI Blitar lawan Persem Mojokerto, karena pertandingan pertama saya. Pertandingannya di stadion Brawijaya Kediri, rasanya amaze dulu biasa lihat di TV, sekarang bisa ada di situ memandu pertandingan,” kata Satria.