JebreeetMedia selaku inisiator dalam renovasinya lapangan UNI, Bandung telah melangsungkan laga seremonial match jelang lapangan direnovasi. Lapangan UNI sendiri nantinya akan mempunyai lapangan berstandar FIFA.
Bahkan rumput lapangan pun akan menggunakan rumput sintetis demi menunjang para siswa untuk lebih berprestasi lagi. Dalam prosesnya, CEO JebreeetMedia, Valentino Simanjuntak mengatakan bahwa renovasi tersebut tak lepas dari dua alumnus UNI, yakni Boy Jati Asmara dan juga Eka Ramdani.
Jika dirunut dari awal, undangan UNI pada beberapa bulan ke belakang untuk Valentino Simanjuntak jadi momen adanya niatan untuk merenovasi lapangan UNI.
“Latar belakangnya ga lepas dari Boy Jati Asmara, Eka Ramdani dan pengurus para UNI yang sekarang. Waktu itu pas ulang tahun UNI, gue kira di UPI pas gue ke sana ternyata salah dan dibilang bilang katanya lapangannya berdebu dan ternyata di Margahayu, saya datang,” jelasnya.
Setelah mencoba mencari partner untuk merenovasi lapangan UNI, akhirnya niatan pun terpenuhi. Bahkan sang partner, yakni owner dari JebreeetMedia, yakni Wandi Wanandi sempat kaget saat pertama diajak ke Lapangan UNI. Pasalnya Lapangan UNI menjadi lapangan berdebu yang rumputnya sudah sangat minim.
“Sebetulnya udah lama kalau ada yang pengen renovasi itu duibutuhin banget untuk para siswa yang ada 500 lebih. Setelah ngobrol-ngobrol sama Boy dan Eka ngajak ngobrol, dan gue juga cari partner dan akhirnya ada yang punya visi yang sama. Pas gue ajak dia ke sini dua kali dan ternyata dia pun bilang lumayan juga debunya,” ucapnya.
Dengan direnovasinya Lapangan UNI, Valentino Simanjuntak berharap agar para siswa dapat terus berprestasi. Terlebih UNI sendiri dikenal seagai pencetak pemain-pemain hebat dari Jawa Barat, khususnya Bandung yang bisa bermain menembus beberapa klub profesional dan tim nasional.
Terbukti, di Elite Pro Academy (EPA), banyak pemain jebolan UNI yang bermain untuk beberapa klub profesional di Indonesia.
“Poin utamanya kita tuh bukan mau merubah sejarahnya, justru kita pengen nambah kualitas lapangan supaya pemain-pemain jebolan UNI itu banyak main di mana-,mana begitu pun di EPA begitu, mudah-mudahan bisa lebih ramai lagi dan berprestasi lagi. Untuk sekarang kita benar-benar untuk lapangan ini aja dikasih rumput,” harapnya.
Terkait pelaksanaan pembangunan, saat ini prosesnya sudah dimulai dari drainase. Dengan begitu maka dalam waktu dekat Lapangan UNI sudah tidak bisa digunakan lagi. Prosesnya sendiri direncanakan akan memakan waktu selama empat bulan lamanya.
“Kalau soal pembangunan ini udah mulai drainase, mungkin antara besok (Senin, 31 Oktober 2022) atau Selasa, lapangan sudah tidak bisa dipakai makannya kita ngadain testimonial match dadakan juga,
“Kalau ground breaking kan lebih ke seremonial krontaktor. Nah, sekarang gue ngomong ama Boy kita silaturahmi juga, apalagi UNI kan punya sejarah panjang baik dari sisi siswa maupun alumninya. Biar tau juga sama alumni-alumninya,” tutupnya.