Mulai dari akhir penantian panjang selama lebih dari lima tahun, hingga performa keren bintang-bintang Setan Merah.
Baik Manchester United dan Newcastle United, sama-sama datang ke Stadion Wembley, Minggu (26/2) dengan misi serupa: memenangkan gelar Carabao Cup musim ini.
Pendukung kedua tim tak kalah berharap, khususnya para fan The Magpies. Mimpi meraih trofi mayor sedikit banyak tergerus rasa kekhawatiran terkait venue laga.
Menurut Opta, Wembley bukanlah tempat yang bersahabat bagi Newcastle. Mereka selalu kalah dalam delapan laga yang mereka mainkan di stadion tersebut. Rangkaian catatan buruk itu terukir sejak sekitar 30 tahun silam, tepatnya sejak kekalahan 0-3 dari Liverpool di ajang final Piala FA 1974.
Kutukan itu ternyata berlanjut akhir pekan silam. Newcastle gagal meredam kesigapan para pemain United yang langsung tampil agresif sejak menit awal. Terbukti, Setan Merah sudah berhasil unggul dua gol di babak pertama lewat gol Casemiro (33’) dan gol bunuh diri Sven Botman (39’).
Situasi tak banyak berubah di babak kedua. Alih-alih memperkecil kedudukan, Joelinton cs. tetap kesulitan membongkar solidnya pertahanan United. Sebaliknya, pasukan Eric ten Hag justru tetap tampil percaya diri sambil sesekali melancarkan serangan balik. Skor 2-0 untuk United bertahan hingga akhir usai.
Euforia para penggemar Setan Merah pun tumpah. Mereka tak hanya menjadi saksi sejarah, tapi juga puas dengan performa bagus beberapa pilar tim. Berikut fakta-fakta menarik yang menjadikan gelar juara ini terasa lebih spesial.
- Akhir Puasa Gelar 5 Tahun
Tim besar tanpa raihan gelar ibarat tong kosong nyaring bunyinya. Setidaknya, gambaran itulah yang melekat kepada United dalam beberapa tahun terakhir, terutama jika mengacu pada fakta tak satu pun gelar juara yang mereka raih dalam lima tahun terakhir.
Opta menjabarkan bahwa gelar juara Carabao Cup 2023 ini merupakan gelar mayor United pertama sejak gelar juara Liga Europa 2017 silam. Jika dikalkulasi, maka fan Manchester Merah berarti sudah menanti selama lima tahun dan 278 hari untuk bisa kembali ke tangga juara.
Penantian selama lima tahun lebih itu sekaligus mengakhiri kekhawatiran mereka akan puasa gelar yang lebih lama lagi. Pasalnya, United pernah puasa gelar selama lebih dari enam tahun, yakni dihitung sejak mereka menjuarai Piala FA (1977) hingga akhirnya penantian panjang itu berakhir lewat raihan trofi serupa, yakni di ajang final Piala FA (1983).
2. Serba Casemiro
Casemiro mungkin tengah menjadi pemain yang paling dielu-elukan para penggemar United. Pasalnya, gelandang Brasil itu tampil cukup baik dalam beberapa bulan terakhir dan hal itu berlanjut di laga final tadi malam.
Ia tak hanya sukses mencetak gol pembuka United, tapi juga tampil solid di jantung permainan United. Selain terpilih sebagai pemain terbaik di laga ini, Casemiro juga meraih rating penampilan paling bagus di berbagai situs penyedia data statistik seperti Whoscored dan Flashscore.
Menurut Opta, gol Casemiro ke gawang Newcastle tadi malam merupakan gol keempat sang gelandang dari 12 penampilan terakhirnya. Torehan itu sudah satu gol lebih banyak dari total tiga gol yang cuma berhasil ia koleksi di 89 penampilan sebelumnya.
Selain berperan besar di laga tadi malam, gelar Carabao Cup ini sekaligus juga semakin menegaskan kepiawaian Casemiro dalam menjalani laga-laga final.
Jika ditambahkan dengan keberhasilan mengantar United ke tangga juara Carabao Cup tadi malam, maka Casemiro berarti selalu sukses meraih gelar juara di sembilan laga final terakhir yang ia lakoni. Rinciannya sebagai berikut, yaitu 4 gelar Liga Champions, 3 gelar FIFA Club World Cup, 1 gelar Copa del Rey, dan 1 trofi Piala Liga Carabao Cup.
3 Wan-Bissaka Menjelma Sepeti Kante
Pemain United lain yang layak mendapat kredit khusus adalah Aaron Wan-Bissaka. Meski baru tampil usai turun minum, bek kanan United itu tampil bagus guna menggantikan posisi Diogo Dalot.
Selain sudah menerima kartu kuning saat laga baru berjalan sembilan menit, posisi Dalot juga kerap diexploitasi para pemains serang Newcastle di babak pertama.
Dalam satu momen di babak pertama, Dalot bahkan gagal menghalau akselerasi winger Newcastle, Alan Saint-Maximin. Peluang itu nyaris berbuah gol bagi Newcastle. Beruntung, upaya tersebut masih mampu dihalau David De Gea lewat sebuah refleks apik.
Ketinggalan 0-2 juga membuat para pemain asuhan Eddie Howe lebih meningkatkan serangan di babak kedua. Saat itulah Wan-Bissaka menunjukkan kesigapannya. Ia berhasil mencatatkan tujuh tekel sempurna selama berada di lapangan.
Menurut Opta, catatan tujuh tekel Wan-Bissaka tersebut juga menjadi jumlah tekel sukses terbanyak di antara total 32 pemain yang tampil di laga final tersebut.
Selain itu, catatan tujuh tersebut juga merupakan jumlah terbanyak yang pernah dibuat seorang pemain di ajang final Piala Liga. Ia kini sejajar dengan N’Golo Kante yang juga mencatatkan tujuh tekel bersih bersama Chelsea di laga final Carabao Cup 2019. Hanya saja, Kante gagal mengantarkan The Blues meraih gelar di laga tersebut lantaran harus takluk 3-4 dari Manchester City di drama adu penalti.