Bertandang ke Fulham, Arsenal punya segalanya untuk meraih tiga poin pada akhir pekan ini. Mulai dari komposisi pemain hingga dominasi head-to-head.
Upaya Manchester City untuk terus menempel Arsenal di puncak klasemen menjadi hidangan utama dari persaingan gelar juara. Akhir pekan ini, The Citizens bakal lebih dulu berlaga. Mereka bertandang ke Crystal Palace, Minggu dini hari (12/3).
Kemenangan atas Palace bakal membuat City tinggal berjarak dua poin dari The Gunners, setidaknya hingga 18 jam berikutnya, saat Arsenal memulai laga kontra Fulham di Craven Cottage, Minggu (12/3).
Jika berkaca pada perjuangan Arsenal pekan silam, di mana mereka mati-matian membalikkan ketertinggalan 0-2 menjadi kemenangan 3-2 dari Bournemouth, maka Fulham wajib mewaspadai semangat juang sang tamu.
Termasuk pula di laga tengah pekan, kala Bukayo Saka dkk. berhasil mengejar defisit satu gol dari Sporting Lisbon di babak 16 besar Liga Europa.
Selain semangat juang yang begitu kental dari penampilan mereka di dua laga terakhir, kubu Meriam London juga sebenarnya masih punya beragam faktor pendukung lainnya.
Salah satunya soal komposisi pemain, khususnya terkait pemain kunci. Saat Arsenal berpeluang tampil dengan Gabriel Jesus yang kabarnya mulai pulih dari cedera lutut, Fulham justru masih harus tampil tanpa Joao Palhinha (skorsing akumulasi kartu).
Perbandingannya kurang lebih seperti ini berikut ini: Tanpa Jesus, Arsenal masih bisa berharap dengan daya ledak Reiss Nelson yang pekan lalu muncul sebagai penentu kemenangan detik-detik akhir atas Bournemouth.
Sebaliknya, tanpa Palhinha, Fulham harus kebobolan tiga kali dari Brentford dan takluk 2-3. Kekalahan itu sekaligus menghentikan catatan tak terkalahkan Fulham di tujuh laga sebelumnya.
Faktor lain yang membuat Arsenal lebih diunggulkan adalah soal sejarah pertemuan (head-to-head). Sudah lebih dari 11 tahun sejak terakhir kali mereka kalah dari tim sekota tersebut (Januari 2012).
Pada laga yang juga berlangsung di Craven Cottage tersebut, Arsenal kalah tipis 1-2 lewat dua gol menit akhir Fulham yang dicetak Steve Sidwel (85’) dan Bobby Zamora (90+2’). Pelatih Arsenal, Mikel Arteta, tentu ingat betul akan kekalahan tersebut lantaran ia masih tampil sebagai pemain.
Setelah kekalahan itu, Arsenal sangat mendominasi berkat tujuh kemenagan dan dua hasil imbang di sembilan pertemuan terakhir. Dalam rentang waktu tersebut, empat kali sudah Arsenal bertamu kembali ke Craven Cottage dan seluruhnya berakhir dengan kemenangan bagi sang tamu.
Jika Arsenal tengah berupaya menjaga jarak dari City, Fulham juga sedang beradu pacu dengan setidaknya empat tim – Liverpool, Newcastle, Brighton dan Brentford – untuk tembus ke zona Eropa.
Pada pertemuan pertama di Emirates Stadium musim ini (Gameweek 4), Arsenal juga sempat tertinggal lebih dulu lewat gol bomber Fulham, Aleksandar Mitrovic (56’). London Merah akhirnya sukses membalikkan kondisi tersebut menjadi 2-1 berkat gol Martin Odegaard (64’) dan Gabriel Magalhaes (86’).