Diselingi kegagalan Mohamed Salah dalam mengeksekusi tendangan penalti dan tren sial soal jersey putih, Liverpool takluk 0-1 dari Bournemouth.
Awalnya, banyak yang mengira Liverpool bakal menang mudah kala bertandang ke markas Bournemouth, Vitality Stadium, Sabtu (11/3). Pasalnya The Reds membawa modal yang lebih dari cukup dalam kunjungan kali ini.
Modal tersebut berupa rangkaian kemenangan beruntun di tujuh pertemuan terakhir. Dalam kurun waktu tersebut, Liverpool sukses 28 kali membobol gawang Bournemouth dan hanya kemasukan sekali.
Dominasi agregat gol 28-1 itu nyatanya tak berlanjut dan terbilang semu. Alih-alih melanjutkan euforia pesta tujuh gol tanpa balas ke gawang Manchester United akhir pekan lalu, pasukan Juergen Klopp justru takluk 0-1 dari The Cherries, julukan Bournemouth.
Adalah Phillip Billing yang menghempaskan seluruh fan Liverpool kembali ke bumi. Gol tunggalnya pada menit ke 28 membalikkan perkiraan banyak orang.
Striker tuan rumah berusia 26 tahun itu memang lagi hot-hot-nya. Ia sudah mengoleksi enam gol musim ini. Menurut Opta, torehan enam golnya tersebut merupakan dua kali lipat dari total gol yang berhasil ia bukukan dalam tiga musim terakhir!
Pekan lalu, Billing juga mencetak gol pembuka laga ke gawang Arsenal meski akhirnya Bournemouth harus takluk 2-3 dari The Gunners lewat gol detik-detik akhir Reiss Nelson.
Harapan kubu Merseyside Merah sempat membumbung kala mendapat hadiah penalti pada menit 69. Namun, sang spesialis, Mohamed Salah, gagal menunaikan tugasnya. Eksekusi penaltinya melebar ke sebelah kanan gawang. Menurut Squaka, itu merupakan kegagalan pertama Salah dalam mengeksekusi penalti sepanjang kariernya di Premier League.
Kekalahan ini juga membuat Liverpool terlempar dari posisi empat besar. Sebaliknya, bagi Bournemouth, kemenangan ini justru mengangkat mereka dari posisi dasar klasemen.
Bicara soal perbandingan peringkat di papan klasemen, kekalahan ini juga menjadi kekalahan pertama Liverpool kontra tim juru kunci sejak kegagalan serupa pada Desember 2010 (vs Wolverhampton) dan Februari 2011 (vs West Ham).
Statistik menarik lainnya, ini juga pertama kalinya Liverpool takluk dengan kombinasi empat bek awal: Trent Alexander-Arnold, Ibrahima Konate, Virgil Van Dijk, dan Andrew Robertson, sejak kegagalan dari Real Madrid di final Liga Champions musim lalu.
Padahal, setelah kekalahan di stadion Stade de France tersebut, Liverpool sempat menuai 15 kemenangan dan dua hasil imbang lewat kombinasi empat bek tersebut.
*Perkara Jersey Putih
Bagi yang suka mengulas hal non-teknis, situs thisisanfield mengulas fakta menarik tersendiri. Situs tersebut menyoroti nasib buruk yang kerap mengiringi Salah dkk. setiap kali tampil dengan jersey tandang putih mereka musim ini.
Liverpool disebutkan sudah lima kali mengenakan jersey tersebut dan tak pernah meraih hasil positif. Rinciannya berupa empat kekalahan dan satu hasil imbang. Selama periode itu, Liverpool hanya mampu mengemas tiga gol dan kebobolan tujuh gol.
Ulasan serupa juga diunggah ke akun Twitter resmi mereka, @thisisanfield. Dari beragam komentar para fan Liverpool yang mampir di postingan tersebut, tak sedikit yang meminta agar Klopp dan pasukannya tak lagi mengenakan jersey tersebut hingga akhir musim.