Hasil riset Jebreeetmedia mengindikasikan bahwa Arsenal bisa juara dengan komposisi pemain yang lebih murah dibanding dua tim pendahulunya, Manchester City dan Liverpool.
Hanya ada dua klub yang menguasai Premier League dalam lima musim terakhir, yakni Manchester City dan Liverpool. The Citizens memenangi trofi musim 2017/18 dan 2018/19 yang sekaligus menandai era baru di bawah komando pelatih Pep Guardiola.
Dua musim setelahnya, giliran Liverpool dan Juergen Klopp-nya yang mendominasi pada 2019/20 dan 2020/21, sebelum akhirnya City merebu kembali musim lalu (2021/22).
Lima musim berlalu dan dominasi City-Liverpool bisa saja terhenti akhir musim ini lewat laju meyakinkan Arsenal. Apalagi, jelang bergulirnya pekan ke 28 akhir pekan ini, Arsenal masih kokoh di puncak klasemen. The Gunners tengah unggul lima poin dari City yang menempel di peringkat dua, sementara Liverpool masih tercecer di peringkat enam.
Jika skuat Meriam London bisa menjaga konsistensi mereka di 11 laga ke depan, trofi yang mereka damba-dambakan sejak 20 tahun silam, boleh jadi bakal kembali ke dekapan.
Yang lebih manisnya lagi, publik London Merah bisa berbangga lantaran mimpi indah itu lahir berkat komposisi pemain yang lebih ekonomis dibanding saat City mau pun Liverpool keluar sebagai juara dalam lima tahun terakhir.
Dari data yang dihimpun Jebreeetmedia via situs Transfermarkt, skuat Mikel Arteta musim ini memang relatif lebih murah, bahkan jika tanpa memasukkan variabel inflasi sekali pun. (*Lihat boks data)
Baik ketika menjuarai musim 2017/18, 2018/19, dan 2021/22, harga komposisi pemain City berada di kisaran 900 juta hingga 1,1 Euro
Liverpool juga kurang lebih demikian. Kedalaman skuad Merseyside Merah pada musim 2019/20 dan 2020/21 ditaksir ada di kisaran 970 juta hingga 1 miliar Euro.
Bagaimana dengan skuad Arsenal musim ini? Hingga data per Maret 2023, harga skuad Arsenal masih berada di kisaran 803 juta Euro.
Catat sekali lagi, penghitungan di atas murni dari data yang diambil di situs Transfermarkt dan tanpa hitung-hitungan inflasi. Arsenal di kisaran 803 juta, sedangkan Liverpool dan City (dalam lima musim ke belakang) berada di kisaran 900 juta hingga 1 miliar Euro.
Pasalnya, jika variabel inflasi disertakan dalam angka-angka tersebut, bisa dipastikan selisihnya agak lebih jomplang lagi. Sebagai gambaran, tingkat kenaikan kumulatif inflasi dari tahun 2018 hingga 2023 (per bulan Maret) mencapai 19,08%, jika mengacu pada data di situs in2013dollars.
*Arsenal Tetap Berbelanja Pemain
Namun, jika dikompilasi dari 11 musim terakhir, di mana Manchester United, Chelsea, dan Leicester juga sempat menggondol trofi juara, bukan berarti Arsenal tidak belanja pemain besar-besaran demi meraih gelar.
Terlepas dari keberhasilan Leicester yang mencengangkan dunia, harga komposisi pemain Arsenal musim ini nyatanya masih lebih mahal dibanding skuad juara United di musim 2012/13 (421 juta atau 547 juta Euro setelah dihitung dengan inflasi) dan skuad juara Chelsea di musim 2014/15 (487 juta atau 633 juta Euro berikut inflasi).
Menurut penghitungan Jebreeetmedia, Arsenal dalam beberapa musim terakhir sempat mengucurkan dana besar di bursa transfer. Yang pertama pada musim 2017/18 (152 juta Euro). Kala itu, The Gunners memperkuat lini serang mereka dengan memboyong Pierre-Emerick Aubameyang dan Alexandre Lacazette.
Yang kedua pada musim 2021/22 silam (167 juta Euro) di mana mereka membeli Ben White, Martin Odegaard, Aaron Ramsdale, Albert Lokonga, hingga Takehiro Tomiyasu.
Yang terakhir adalah tentu saja musim ini. Manajemen The Gunners sudah mengeluarkan uang sekitar 192 juta Eruo untuk meminang Gabriel Jesus, Oleksandr Zinchenko, Leandro Trossard, hingga Jorginho.
Jika nantinya Arsenal bisa benar-benar juara di akhir musim, maka ulasan ini setidaknya bisa menggambarkan bahwa untuk menjuarai Liga Inggris, sebuah tim tetap harus melantai di bursa transfer pemain meski pun nilainya tak perlu terlalu jor-joran.
===
BOKS DATA
HARGA KOMPOSISI PEMAIN DI TIM-TIM JUARA PREMIER LEAGUE DALAM 11 MUSIM TERAKHIR
2012/13 – Manchester United – 421 juta*
2013/14 – Manchester City – 451 juta
2014/15 – Chelsea – 487 juta
2015/16 – Leicester City : 125 juta
2016/17 – Chelsea – 515 juta
2017/18 – Manchester City – 856 juta
2018/19 – Manchester City – 1,14 miliar
2019/20 – Liverpool – 970 Juta
2020/21 – Liverpool – 1,01 Miliar
2021/22 – Manchester City – 959 juta
2022/23 – Arsenal – 803 Juta
Ket: -Tidak termasuk nilai inflasi
– harga dalam Euro