Belgia menorehkan start gemilang memasuki era kepelatihan yang baru. Bagi Jerman, kekalahan ini menambah tekanan bagi mereka.
Setelah kemenangan atas Swedia di kualifikasi Euro 2024 empat hari sebelumnya, kiprah Belgia berlanjut. De Rode Duivels membukukan kemenangan kedua dari dua pertandingan pertama mereka di bawah arahan Domenico Tedesco dalam uji coba yang berat.
Pada Selasa (28/3), Jan Vertoghen cs. mengalahkan tuan rumah Jerman dalam laga persahabatan di Rhein Energie Stadion, Koln. Hasil ini praktis menambah tekanan buat Jerman akan menjadi tuan rumah putaran final Euro tahun depan.
Die Mannschaft hanya memiliki partai persahabatan untuk menguji kemampuan mereka. Uji coba pertama tahun ini melawan Peru berakhir dengan kemenangan Jerman. Namun, di Kolen, Belgia menunjukkan pekerjaan rumah besar buat pelatih Jerman, Hansi Flick.
Gebrakan Belgia sejak sepak mula berbuah pada menit keenam. Dalam proses lima operan, Yannick Carrasco membuka skor meneruskan assist kapten Kevin de Bruyne. Hanya tiga menit berselang, De Bruyne mengukir assist, kali ini buat Romelu Lukaku yang mencetak hattrick kontra Swedia.
Tuan rumah dapat mempersempit ketertinggalan melalui penalti Niclas Fullkrug semenit sebelum turun minum. Gol ini menjadi gol keenam striker Werder Bremen itu untuk Jerman.
Permainan Jerman lebih hidup pada babak kedua untuk memelihara harapan bisa mencetak gol lagi. Akan tetapi, Belgia kembali memaksimalkan aliran bola apik mereka untuk memperbesar keunggulan. Gol ketiga Red Devils pada menit ke-78 ini diukir De Bruyne memanfaatkan assist Leandro Trossard.
Jerman memperkecil jarak lagi pada menit ke-88 lewat Serge Gnabry. Namun, tidak ada tambahan gol lagi sampai wasit Willy Delajod meniupkan peluit akhir duel.
Sejarah pertemuan kedua tim sejak 1910 diawali dengan tiga kemenangan Belgia. Namun, Jerman memperlihatkan dominasi dengan hanya sekali kalah dari dan sekali seri dari 22 duel selanjutnya. Tak ayal kekalahan pertama sejak uji coba pada 26 September 1954 ini menambah beban bagi Jerman.
“Kami terlalu pasif dan tidak dapat menekan lawan. Belgia tanpa ampun memanfaatkannya. Banyak pekerjaan di depan yang perlu kami kerjakan bersama. Kami harus mengubah beberapa hal untuk mendapatkan stabilitas,” tutur Flick dikutip Reuters.
Selain kemenangan pertama dalam hampir 69 tahun, hasil ini juga merupakan kemenangan pertama Rode Duivels di tanah Jerman sejak 1910 alias pertemuan perdana kedua kubu. Hasil ini jelas melambungkan kepercayaan diri runner-up Euro 1980 ini.
“Saya tentu puas dengan dua kemenangan. Tak hanya dengan hasilnya, tapi juga cara kami bermain, terutama di babak peertama. Saya ingin pemain menunjukkan keberanian dan merebut bola bahkan saat Jerman menguasai bola,” kata Tedesco seperti dilansir Nieuwsblad.
Setelah hasil mengecewakan di Qatar 2022, Belgia menatap kebangkitan lebih lanjut. “Kami mesti yakin dengan kekuatan sendiri. Namun, kami harus menjaga kualitas selama 90 menit. Hal itu masih menjadi masalah,” lanjut Tedesco.
Belgia berpeluang menaklukkan tanah Jerman lagi tahun depan. Namun, mereka masih harus melalui kualifikasi. Saat ini, Rode Duivels masih berada di peringkat kedua Grup F kualifikasi Euro 2024. Austria memuncaki klasemen dengan dua kemenangan dari dua laga, terakhir atas Estonia pada Senin (27/3). Belgia akan menjamu Austria di laga berikutnya pada 17 Juni mendatang.