Pertarungan Lazio dan Juventus pada Minggu (9/4) di Stadio Olimpico secara kasatmata duel tim papan atas dan papan tengah. Namun, sejatinya duel ini adalah perebutan tiket ke Liga Champion musim depan, bahkan peringkat kedua.
Bila tidak mendapatkan sanksi pemotongan 15 poin musim ini, Juventus telah mengumpulkan 59 poin dan berada di peringkat kedua. Posisi itu kini diduduki Lazio dengan perolehan 55 angka.
Duel ini sarat niat mencari jatah ke Liga Champion musim depan. Walau kena pemangkasan angka, Juve masih belum jauh dari empat besar. Jarak mereka hanya tujuh poin dari zona Liga Champion. Dengan 10 pekan tersisa, Bianconeri masih sangat mungkin mengakhiri musim di empat besar. Juve akan mencoba menunjukkan kepantasan mereka berada di papan atas saat menghadapi Lazio.
“Lazio menunjukkan musim yang bagus. Laga ini akan menjadi pertarungan untuk peringkat dua,” ucap pelatih Juventus, Massimiliano Allegri, dikutip Football Italia saat konferensi pers pada Jumat (7/4).
Allegri tak asal memuji. Catatan Lazio mengesankan belakangan ini. Setelah kekalahan 0-2 dari Atalanta pada 11 Februari di Olimpico, I Biancocelesti memenangi lima dari enam pertandingan terakhir mereka tanpa pernah kalah. Dua di antara lima kemenangan itu terjadi di Napoli dan dalam derbi ibu kota, masing-masing melalui gol tunggal Matias Vecino dan Mattia Zaccagni.
Pertahanan menjadi andalan dalam tren ciamik skuad asuhan Maurizio Sarri tersebut. Lazio tidak pernah kebobolan dalam enam partai terakhir itu.
Hanya, Juventus akan menjadi ujian besar buat klub yang juga dijuluki Le Aquile atau Si Elang ini. Secara keseluruhan, Juventus mempunyai rekor bagus saat melawan Lazio. La Vecchia Signora memenangi 32 dari 59 pertemuan terakhir mereka dengan klub ibu kota itu. Lazio hanya 13 kali menang.
Perihal penampilan aktual, Juve juga sedang hangat. Dari penampilan terakhir, Juventus menang tiga kali berturut-turut di Serie A. Dua dari tiga kemenangan tersebut berakhir dengan clean sheet.
Leonardo Bonucci diperkirakan akan kembali memperkuat Juventus di laga ini setelah kembali berlatih. Kehadiran sang kapten akan memperkokoh lini belakang La Vecchia Signora. Maka, adu ketangguhan pertahanan akan menjadi warna menarik duel ini.
Pada giornata 29 nanti, Juventus belum akan diperkuat Paul Pogba walau eks gelandang Man. United itu sudah mulai berlatih. Yang mungkin lebih krusial adalah absensi allenatore Allegri karena flu meski menghadiri konferensi pers pada Jumat.
“Sarri telah kembali ketika timnya memperlihatkan pertahanan kuat. Laga ini akan ketat. Akan sulit menyerang Lazio. Pertandingan akan berlangsung seimbang,” ujar Allegri lagi.
Eks pelatih Milan ini mengincar kemenangan, tidak sekadar seri. “Saya tidak menginginkan hasil seri 0-0,” lanjutnya. Allegri patut mewaspadai pemahaman Sarri akan permainan Juventus sekaligus niat membalas. Sarri dipecat Juventus pada 8 Agustus 2020 setelah memberikan scudetto 2019/20 buat klub kota Torino itu.
Tendensi duel ini akan minim gol. Walau Allegri tidak menginginkannya, hasil imbang sangat mungkin mengakhiri duel ini berkaca dari performa terkini kedua kubu. Kalau sama-sama kuat di lini belakang, skor kacamatan mungkin juga jadi hasil akhir.