Liverpool akan menjamu Arsenal, Minggu (9/4). Di saat publik membicarakan soal peluang juara Arsenal yang akan bertambah besar jika berhasil menang di laga ini, kubu Liverpool justru memilih untuk lebih waspada.
Sebagai satu-satunya laga yang bertajuk big match di akhir pekan ini, laga Liverpool versus Arsenal diyakini bakal paling menyedot perhatian para penggemar Premier League.
Terkhusus bagi para penggemar, atau setidaknya mereka-mereka yang menjagokan Arsenal, maka laga tandang ke Anfield ini bisa menjadi referensi soal hitung-hitungan kepastian juara.
Di papan klasemen, Arsenal tengah unggul delapan poin dari Manchester City selaku pesaing terdekatnya. Namun, selisih itu bisa berkurang menjadi lima poin lantaran City masih mengantongi satu laga tunda.
Dengan kompetisi yang tinggal menyisakan sembilan matchweek ke depan, Arsenal tak boleh terpeleset jika tak ingin makin dipepet City.
Hanya saja, laga tandang ke Anfield bisa dan kerap menjadi batu sandungan bagi Arsenal. Mereka jarang bisa mencuri poin setiap kali bertandang ke Merseyside Merah.
Menurut Opta, The Gunners belum pernah lagi menang di Anfield sejak September 2012. Pelatih Mikel Arteta ingat persis kejadian tersebut lantaran kala itu ia masih tercatat sebagai pemain. Arsenal menang berkat gol Lucas Podolski, dan Santi Cazorla.
Namun, sudah hampir 11 tahun berlalu sejak kemenangan terakhir Arsenal di Anfield tersebut dan hingga kini, The Gunners belum mampu lagi untuk mengulang hasil manis itu.
Mengacu pada rapor merah tersebut, beberapa pengamat di Inggris justru malah makin menjagokan Arsenal juara, jika mampu mencuri poin penuh dari Anfield. Salah satu yang berpandangan demikian adalah bek legendaris Manchester United yang kini menjadi pundit dan komentator, Gary Neville.
“Saya meyakini Arsenal bakal lebih dekat ke gelar juara jika mampu menang dari Liverpool, karena hal itu akan sangat mendongkrak rasa percaya diri seluruh pemain,” ujar Neville dilansir Sky Sports.
Neville bahkan membagikan nasehat Sir Alex Ferguson tentang betapa krusialnya laga ke markas Liverpool, khususnya di periode-periode tertentu.
“Manajer kami (Sir Alex Ferguson) kerap mengingatkan bahwa jika tim Anda sudah dijadwalkan bersua Liverpool di bulan-bulan ini dan anda sedang mengejar gelar juara, lalu Anda menang, maka yakinlah tim Anda bisa juara,” lanjut Neville.
Apa yang disampaikan Neville itu sejalan dengan optimisme yang tengah dihembuskan pelatih Mikel Arteta ke para pemainnya.
“Kami menyadari bahwa kami harus tampil dengan performa terbaik untuk bisa menang di Anfield. Saya kira, saat ini kami punya kesempatan besar tersebut dan bisa melakukan apa yang sebelumnya sulit kami raih,” ujar Arteta.
Di sisi lain, Juergen Klopp justru menghadirkan pendekatan lain sebagai modal para pemainnya untuk menjamu Arsenal. Secara spesifik, ia meminta Mohamed Salah dkk. untuk tidak sekedar bergantung pada keangkeran Anfield.
“Anfield bukanlah satu-satunya harapan kami untuk bisa menang. Memang, bukan rahasia lagi jika kombinasi para fan, lapangan, dan pemain saat merumput di Anfield merupakan kombinasi yang jitu. Tapi, jangan terlalu bergantung pada hal tersebut. Anggap saja itu bonus,” ujar Klopp dalam sesi jumpa pers jelang laga.
“Saya kurang paham tentang apa yang terjadi pada kami belakangan ini. Untuk itu, kami harus buktikan bahwa ada peningkatan dari penampilan-penampilan kami sebelumnya,” lanjut Klopp.
Hanya saja, ucapan Klopp agar pemainnya tak boleh terlalu bergantung pada keangkeran Anfield sebenarnya kurang relevan.
Pasalnya, seburuk-buruknya pencapaian Liverpool belakangan ini, mereka baru kalah sekali di Anfield dan hanya kebobolan sembilan gol. Contoh kasus bagaimana baru-baru ini Manchester United dilumat 0-7 oleh The Reds di Anfield, setidaknya wajib menjadi perhatian khusus bagi Arsenal.