Arsenal melewatkan kesempatan bagus untuk mendulang poin penuh di Anfield pada Minggu (10/4), lewat pertandingan penuh intrik. Posisi puncak klasemen terancam. Namun, laga ini bisa saja dimenangi Liverpool
Dalam rangka mengincar kemenangan untuk memperkukuh posisi puncak sekaligus mematahkan rekor buruk Arsenal di Anfield, The Gunners bisa unggul dua gol. Gabriel Martinelli membuka skor pada menit kedelapan. Dua puluh berselang, ia memberikan assist kepada kompatriotnya, Gabriel Jesus.
Namun, Anfield terbukti angker buat Gunner. Meski bisa memupus catatan enam kekalahan beruntun di stadion keramat itu, Arsenal gagal menang sejak 2012.
Mohamed Salah memperkecil jarak ketertinggalan tiga menit menjelang turun minum. Roberto Firmino memperpanjang rekor buruk Arsenal di Anfield dengan menyundul masuk umpan Trent Alexander-Arnold saat waktu normal tersisa tiga menit.
Itu gol-gol dan kegagalan penalti. Terdapat tiga momen lain yang juga menarik dari duel ketat yang dinilai sebagai salah satu duel terbaik musim ini tersebut.
Terketat Terbaik
Liar, rusuh, kisruh, dan intens jadi beberapa penggambaran yang sahih buat pertandingan ini. Mikel Arteta menggambarkan duel ini dengan “wow“. Kapten Arsenal, Martin Odegaard, menyebut dengan “pertandingan edan”.
Micah Richards, eks pemain yang kini menjadi komentator, menyebut partai ini sebagai laga terbaik yang pernah ia saksikan. “Dan saya enggak melebih-lebihkan,” ucap mantan pemain Manchester City ini.
“Laga bisa terkendali, tapi setelah kemasukan gol mudah membalikkan momentum. Permainan transisi yang sangat ramai. Liverpool bisa mencetak tiga atau empat gol. Tak salah juga bila kami bisa mencetak dua atau tiga lagi, sehingga hasil seri ini pada akhirnya adil,” ucap Arteta seperti dikutip BBC.
“Laga yang spektakuler. Saya kurang paham bagaimana kami tidak menang dengan peluang-peluang terakhir. Laga tipikal kami musim ini. Sangat terbuka. Tidak ada masalah dengan hasil imbang. Arsenal bagus, tapi mereka seharusnya kalah. Mereka bermain lebih baik, tapi tiba-tiba kami menguasai laga liar ini,” ucap Jurgen Klopp.
Salah Gagal Lagi
Mo Salah berkesempatan menyeimbangkan skor dengan gol keduanya. Akan tetapi, penyerang asal Mesir gagal menyamakan kedudukan pada menit ke-54 dari titik putih setelah Diogo Jota dijatuhkan Rob Holding.
Kegagalan eks pemain Roma itu mencetak gol penalti menjadi yang kedua beruntun. Penalti gagal sebelumnya terjadi saat The Reds melawat ke Bournemouth. Saat itu, Salah batal menyamakan skor. Si Merah mesti pulang dengan kekalahan 0-1.
Bisa jadi karena kegagalan Salah sebelumnya, Jurgen Klopp sampai membelakangi lapangan saat penalti Salah. Namun, reaksi setelahnya yang, sulit dicegah, jadi bahan perbincangan sampai materi lucu-lucuan dunia maya. Bos asal Jerman itu salah sangka dengan merayakan setelah eksekusi andalannya itu.
Ramsdale Penyelamat
Kegagalan Salah berikutnya terjadi pada akhir laga. Untuk ini, Aaron Ramsdale membuat penyelamatan gemilang atas kans Salah itu. Tak lama kemudian, kiper Gunners ini menyelamatkan satu poin dengan tepisan di garis gawang terhadap peluang Ibrahima Konate.
Ramsdale menjadi salah satu pemain yang mesti bekerja keras di laga ini. Liverpool melepaskan 19 tembakan di dalam kotak penalti Si Gudang Peluru, terbanyak yang dihadapi Arsenal dalam sebuah laga Premier League sejak mulai memakai data pertandingan per 2003/04.
Granit Bikin Panas
Arteta sudah mengansitipasi atmosfer panas Anfield sebelum laga. Pria Spanyol itu menggambarkan stadion ini dengan “rimba”.
Musim lalu, Arteta disebut bahkan menyetel “You’ll Never Walk Alone” di latar saat latihan timnya musim lalu. Namun, efektivitas persiapan unik itu dikacaukan Arteta sendiri yang bersitegang di tepi lapangan dengan Klopp. Anfield memanas, dan Gunners merasakan akibat fatalnya: kalah 0-4.
Rumus agar jangan bikin berang Anfield tidak diserap semua pemain. Arsenal sudah unggul dua gol saat Granit Xhaka malah memilih berbenturan dengan Alexander-Arnold. Anfield meradang. Para pemain Reds terbakar.
Sebenarnya Xhaka bukan satu-satunya yang membuat Anfield memanas. Insisden disikutnya Andy Robertson menambah bahan bakar lagi buat memanggang stadion itu. Hanya, secara tak terduga, sikut itu datang dari asisten wasit. Professional Game Match Officials Board (PGMOL) telah menyelidiki insiden ini.