Terakhir kali Manchester City dan Bayern Munich bertemu di Liga Champions, Pep Guardiola masih berada di kubu seberang. Kalau soal Thomas Mueller, ia merupakan pemain dengan jumlah kemenangan terbanyak ketiga di ajang ini.
Manchester City akan menjamu Bayern Munich pada leg pertama perempat final Liga Champions di Etihad Stadium, Rabu (12/4). Pep Guardiola menjadi salah satu sosok yang paling menarik perhatian, terutama jika mengacu pada sejarah pertemuan.
Terakhir kali City bersua Bayern di ajang Liga Champions adalah di fase grup 2014/15. Kala itu, Guardiola masih menangani Bayern. Die Bayern menang 1-0 atas City di laga pembuka grup berkat gol menit akhir Jerome Boateng.
The Citizen ganti menjamu sang di Match Day 5. Posisi Bayern saat itu sudah dipastikan lolos dari grup, sedangkan City harus memenangi laga demi menjaga peluang serupa usai hanya mengumpulkan dua poin dari empat laga sebelumnya (2 imbang dan 2 kalah).
Momen dramatis tersaji. Sempat ketinggalan 1-2 hingga menit 84, Sergio Aguero menggenapi hattricknya lewat tambahan dua gol di lima menit akhir guna membalikkan keadaan 3-2 untuk tuan rumah. Skuat Manchester Biru akhirnya juga lolos dari grup berkat kemenangan 2-0 atas tuan rumah AS Roma di laga pamungkas grup lewat gol Samir Nasri dan Pablo Zabaleta.
Pada fase knock-out (16 besar), langkah City lebih dulu terhenti usai menelan dua kekalahan dari Barcelona (1-2 dan 0-1). Di sisi lain, Bayern menyusul di fase semifinal setelah kalah agregat 3-5 dari lawan yang sama, Barcelona.
Selama tiga musim menangani Bayern, Guardiola selalu berhasil mengantar timnya hingga ke semifinal meski tak sekali pun berujung ke laga puncak. Pada musim 2013/14, mereka dihentikan Real Madrid (0-1 dan 0-4), sedangkan pada musim 2015/16, mereka tersingkir karena kalah agregat dari Atletico Madrid (0-1 dan 2-1).
Meski selalu gagal di semifinal bersama Bayern dan masih menanti Si Kuping Besar bersama City, Guardiola sebenarnya merupakan pelatih dengan persentasi kemenangan tertinggi di fase knock-out Liga Champions.
Menurut Opta, pelatih Spanyol itu mencatatkan persentase kemenangan sebesar 54%. Angka itu bukan hanya tertinggi dibanding pelatih-pelatih top lain yang sudah menjalani 30+ laga fase gugur, tapi juga satu-satunya pelatih yang mampu memenangi lebih dari setengah total laga yang dijalaninya di fase serupa.
Setelah dua kali menjadi juara bersama Barcelona (2008/09 dan 2010/11) dan nihil bersama Bayern, trofi Liga Champions masih menjadi mimpi Guardiola bersama City.
Ini juga bukan kali pertama Guardiola bersua Bayern selaku mantan klubnya. Kejadiannya justru berlangsung tak lama setelah ia hijrah ke City dan posisinya di Bayern digantikan Carlo Ancelotti, tepatnya di laga pra-musim 2016/17. Hanya saja, kedua pelatih lebih banyak menurunkan pemain pelapis di laga tersebut dan Bayern menang tipis 1-0.
Tersisa Mueller, Mengejar Ronaldo
Seperti yang sudah diutarakan di atas. Pertemuan terakhir kedua klub di ajang resmi adalah kala hattrick Aguero menyelamatkan kemenangan 3-2 City atas Bayern dan kala itu, Guardiola masih berada di kubu wakil Jerman.
Jika mengacu pada susunan pemain Bayern yang diturunkan Guardiola di laga tersebut, hanya tinggal nama Manuel Neur dan Thomas Mueller yang masih tersisa di skuat Die Roten saat ini. Posisi Neur belakangan sudah harus lebih banyak berbagi kesempatan dengan Yann Sommer.
Nasib Muller lebih bagus. Meski sudah menginjak 33 tahun, ia masih sering dipercaya tampil (32 kali) dan sudah mengoleksi tujuh gol di semua ajang. Torehan tujuh gol itu juga menempatkannya sebagai pemain paling produktif keenam setelah Eric Choupo-Moting (17 gol), Jamal Musiala (15), Leroy Sane (13), Serge Gnarby (12), dan Sadio Mane (11).
Jika diturunkan pelatih anyar Bayern, Thomas Tuchel, di laga kontra City, Mueller bakal menjadi pemain lawan paling berpengalaman yang akan dihadapi Guardiola dan pasukannya.
Striker Jerman itu sudah mengecap 99 kemenangan dari total 140 penampilannya di Liga Champions. Ia hanya butuh satu kemenangan lagi untuk menjadi pemain ketiga yang mengoleksi 100 kemenangan atau lebih di ajang ini setelah Cristiano Ronaldo (115) dan Iker Casillas (101).