Real Madrid akan menjamu Chelsea di leg 1 perempat final Liga Champion pada Rabu (12/4). Kans El Real untuk menang malah membesar karena perubahan di tubuh lawan. The Blues akan sulit meneruskan catatan bagus mereka atas Madrid.
Frank Lampard akan meracik taktik Chelsea untuk menyelamatkan musim mereka. Tertatih-tatih di Premier League hingga berada di paruh bawah klasemen, Chelsea kini tinggal berharap pada Liga Champion. Hanya, undian mempertemukan mereka dengan “penguasa” kompetisi akbar ini, Real Madrid.
Menariknya, saat menghadapi Madrid, Chelsea baru sekali kalah dari tujuh laga. Dua pertemuan pertama terjadi di final Piala Winner 1971. Setelah imbang, final diulang dengan hasil kemenangan Chelsea. Duel ketiga terjadi di Piala Super 1998. Si Biru kembali menang atas El Real.
Saat masih ditangani Thomas Tuchel, The Blues mampu dua kali menang dari Los Merengues. Terakhir, Si Biru membalikkan ketertinggalan 1-3 di leg pertama perempat final musim lalu di Stamford Bridge. Chelsea ganti unggul 3-1 di Santiago Bernabeu, tapi Rodrygo memastikan langkah Madrid ke semifinal dengan gol saat waktu ekstra. Madrid kampiun musim itu.
Torehan Tuchel paling mengesankan tentu semusim sebelumnya. Di semifinal leg 1 pada 2020/21, pasukan Tuchel bisa menahan imbang Madrid di Santiago Bernabeu. Chelsea kemudian menang di Stamford Bridge untuk melaju ke final hingga akhirnya kampiun.
Benturan di fase gugur kali ini merupakan yang ketiga beruntun dilakoni kedua kubu. Masalah buat Chelsea, Tuchel tidak lagi berada di kursi pelatih mereka.
Graham Potter yang menggantikan Tuchel bisa membawa klub London Barat itu ke perempat final ini. Namun, pihak klub memilih mengganti lagi Potter dengan legenda hidup klub, Lampard, untuk kali kedua. Pada kali pertama, Lampard didepak Chelsea dan digantikan dengan Tuchel.
Kans Chelsea buat lolos malah bisa jadi menipis dengan pergantian dari Potter ke Lampard. Perubahan manajemen ini bisa menjadi sasaran empuk Madrid. Chelsea tidak kunjung padu walau sudah dua kali berganti pelatih musim ini.
Saat masa kepelatihan pertama, Lampard gagal mengangkat Si Biru. Direkrut Everton, catatannya setali tiga uang hingga akhirnya dipecat.
Dalam laga pertama musim ini di tangan Lamps, Chelsea keok dari tuan rumah Wolverhampton. Segera keraguan terhadap eks gelandang produktif itu mencuat lagi.
- Baca juga: Chelsea Berpaling ke Frank Lampard Dulu, Ini 3 Alasan Mengapa Chelsea Seharusnya Jangan Melakukannya
Madrid bersiap memanfaatkan kegamangan lawan tersebut. Walau sama-sama kalah di laga terakhir di masing-masing liga, Madrid bisa sedikit dimaklumi. Kekalahan 2-3 di tangan Villarreal karena rotasi yang diberlakukan Carlo Ancelotti. Pasalnya, laga tersebut tergelar setelah leg 2 semifinal Copa del Rey, yang berakhir dengan kemenangan dahsyat 4-0 di Camp Nou membalikkan ketertinggalan 0-1 di Bernabeu.
Faktor pelatih rasanya akan menjadi perbedaan signifikan kali ini. Saat terakhir kali disingkirkan Chelsea pada 2020/21, Karim Benzema dkk. masih dilatih Zinedine Zidane. El Real lebih mantap di tangan Ancelotti, yang pernah melatih Lampard di Chelsea.
Ancelotti sudah menyatakan bahwa kekalahan dari Villarreal pada akhir pekan takkan memengaruhi mental pasukannya. Sebelum menjamu Chelsea, Carletto mengatakan bahwa Si Biru masih bisa mengejutkan.
“Mereka tengah melewati masa buruk, tapi tetap merupakan tim bagus. Kadang kala ketika sedang terpuruk, tim mengeluarkan aksi terbaiknya,” ucap Ancelotti dikutip Express.
Ia juga menyiratkan bahwa keunggulan pengalaman dirinya tidak akan bepengaruh besar di laga nanti. “Lampard adalah pemain hebat yang saya latih selama dua tahun. Ia paham permainan ini dan bagaimana mempersiapkan tim. Persiapannya cuma seminggu. Ia akan menjadi pelatih yang bagus selama berada di Chelsea,” lanjutnya.
Lampard masih harus membuktikan kapasitasnya. Ia akan terbantu pulihnya N’Golo Kante setelah absen selama tujuh bulan. Duet Kante dan Enzo Fernandez di tengah akan menjadi andalannya di Bernabeu.
“Kami tidak takut. Tentu ada respek, karena kualitas mereka dan lini depan. Namun, kami akan menghadapi mereka dengan bek-bek kami untuk laga yang mengesankan,” ucap Lampard dikutip Evening Standard.
Betapapun Ancelotti tidak ingin sesumbar, Madrid bersama dirinya akan mengerikan bagi Chelsea yang belum kunjung solid. Laga di Bernabeu mesti memberikan kemenangan meyakinkan yang akan melapangkan jalan Los Merengues ke semifinal. Lampard tidak cukup meyakinkan buat memimpin Blues menangkal Madrid.