Milan menggenggam beberapa faktor pendukung yang bisa membawa mereka mencatat keuntungan dari leg pertama perempat final Liga Champion menjamu sesama klub Italia, Napoli. I Rossoneri berpeluang memupus rekor buruk di San Siro dari tamunya itu pada Rabu (12/4).
Rossoneri tentu menggali keyakinan dari kemenangan 4-0 di San Paolo alias Stadio Diego Armando Maradona pada 2 April silam. Fakta bahwa kemenangan itu merupakan yang pertama dalam enam laga terakhir mereka di semua kompetisi bisa semakin menaikkan kepercayaan diri Milan.
“Laga di liga jelas akan memberikan kami gagasan, tapi laga nanti tidak akan sama. Saya rasa kami dapat mengharapkan sesuatu yang berbeda dari Napoli. Jadi, kami perlu berhati-hati apakah perlu membuat perubahan dari laga liga,” ucap Stefano Pioli, allenatore Milan, seperti dikutip Football Italia.
Yang juga menarik, enam benturan terakhir dengan Napoli memunculkan kecenderungan unik. Kubu tuan rumah justru menjadi kubu yang keok. Napoli akan berniat mengulangi tendensi tersebut, tapi ada masalah besar bagi Gli Azzurri.
Tak pelak kepastian tidak bermainnya Victor Osimhen di kubu Napoli menjadi kabar baik buat Milan. Cedera paha penyerang Nigeria itu belum pulih.
Pertahanan I Diavolo Rosso diperkirakan akan lebih tenang mengingat ketajaman sudah menyumbangkan 21 gol buat Napoli. Walau demikian, bek sayap Milan, Theo Hernandez, memilih berhati-hati.
“Absensi Osimhen enggak akan membuat perbedaan. Napoli memiliki banyak pemain hebat. Mereka semua bagus,” ucap bek asal Prancis itu seperti dikutip BBC.
Kewaspadaan itu bukan tanpa dasar. Partenopei sudah sulit dikejar untuk menjadi scudetto Serie A musim ini. Mereka memperlihatkan dominasi dengan catatan terbanyak, yakni kemenangan (24), gol (66), dan selisih gol (45). Selisih gol itu hampir dua kali lipat yang dibuat Lazio, peringkat kedua Serie A saat ini. Torehan total 66 gol yang dihasilkan Partenopei lebih banyak 18 gol daripada tim lain di Serie A.
Akan terlihat wajar bila Luciano Spalletti akan mencoba berkonsentrasi di arena kontinental. Napoli akan terus mencoba memperbaiki catatan mereka di Liga Champion. Perempat final ini sudah merupakan pencapaian tertinggi klub Italia Selatan tersebut.
Kembali ke absensi Osimhen yang juga menorehkan empat gol di Liga Champion. Repot buat Napoli, stok penyerang mereka menipis. Giovanni Simeone juga cedera saat Napoli melawan Lecce. Giacomo Raspadori juga cedera dan tidak cukup tajam untuk menjadi pelapis Osimhen dengan baru mencetak satu gol musim ini.
Pelatih Partenopei, Luciano Spalletti, mengaku tak terlalu khawatir dengan krisis penyerang yang ia alami. Daya gedor Napoli tidak tergantung kepada satu pemain. Saat menang atas Lecce, bek kanan Giovanni Di Lorenzo baru mencetak gol keduanya musim ini. Khvicha Kvaratskhelia juga tak kalah subur dengan 12 gol liga plus dua gol Liga Champion. Pemain Georgia itu paten dalam assist.
“Kekuatan sebuah skuad adalah bagaimana beragam karakteristik bisa menyatu. Sejauh ini tim kami telah menujukkan bisa memiliki cara bermain, terlepas dari formasi awal. Kami telah memenangi beberapa laga penting bahkan tanpa Osimhen. Jadi, saya berharap siapa pun yang bermain percaya pada kemampuannya sendiri dan rekan-rekannya,” ucap Luciano Spalletti dikutip Football Italia.
Masalah cedera di Milan “hanya” Zlatan Ibrahimovic dan Pierre Kalulu. Akan tetapi, grafik performa Rossoneri belakangan ini sebenarnya tidak terlalu meyakinkan. Mereka hanya bisa sekali menang dari enam laga terakhir di semua ajang, termasuk 0-0 melawan Empoli pada Jumat silam. Padahal, mereka juga berkepentingan finis di empat besar liga.
Hanya, Milan dapat dikatakan lebih akrab dengan Liga Champion seturut keberhasilan mereka kampiun tujuh kali menjuarai ajang megah ini. Meski torehan delapan besar ini merupakan yang pertama sejak 2011/12, gen Liga Champion masih pekat di Milan.
Faktor terakhir ini yang berpotensi mengembalikan keangkeran San Siro. Rafael Leao cs. bisa meraih keuntungan sebelum melawat ke Napoli pekan depan.