Jurgen Klopp menyita perhatian saat merespons pertanyaan pers tentang kekuatan finansial klub yang tampak kecil. Klub ditengarai sudah mengalihkan bidikan ke arah lain.
Dalam konferensi pers jelang lawatan Liverpool ke Leeds United pada Senin (17/4), Klopp menyatakan bahwa dirinya tidak geram terhadap pemilik klub. Dasar usikan awak pers tak lain karena kabar berhentinya Si Merah dalam perburuan Jude Bellingham. Gelandang muda Inggris itu kerap dikaitkan dengan kepindahan ke Merseyside Merah.
Pada beberapa kesempatan, Klopp mengutarakan ketertarikan kepada Bellingham. Apalagi, Liverpool menginginkan penguatan di lini tengah. Gayung bersambut. Pemain Borussia Dortmund itu juga mengaku Liverpool adalah destinasi favoritnya.
Banderol mahal hampir pasti menjadi halangan terbesar bagi Liverpool untuk memboyong Bellingham ke Anfield. Dortmund konon mematok harga 130 juta euro buat transfer pemain berusia 19 tahun itu.
Keputusan mundur teratur yang dibuat The Reds mengundang banyak reaksi. Sejumlah fan yang berharap bisa mendapatkan bintang baru berusia muda asal Inggris kecewa terhadap keputusan itu.
Klopp diperkirakan juga mengalami kegusaran serupa. Saat timnya membutuhkan penguatan, klub memilih tidak mengejar pemain berkualitas kendati berharga mahal. Bos asal Jerman itu mengaku tidak kesal.
“Kami tidak bisa bermimpi. Kami tidak dapat marah kalau tidak mendapatkan ini atau itu. Kalau saya marah, kami juga tidak lantas langsung memiliki uang lebih banyak untuk melakukan segalanya,” kata Klopp seperti dikutip Liverpool Echo.
Yang juga menarik adalah respons Klopp terhadap sugesti bahwa ia bisa saja memilih klub yang lebih tajir dengan rekam jejak mumpuninya di Liverpool. Saran yang segera ditampik eks pelatih Mainz dan Dortmund itu.
“Ini klub saya. Masa Anda ingin menyarankan saya pergi dan menunggu tawaran pekerjaan top berikutnya? Saya terlalu profesional. Dalam bisnis ini, kami harus memastikan apa yang bisa kami lakukan dan mengusahakan yang terbaik,” ujar Klopp.
Bila dirinya tetap bertahan, Klopp mesti melakukan pembenahan. Pencapaian jeblok musim ini, hanya semusim setelah 2021/22 yang berpeluang meraih empat gelar sampai akhir musim, menjadi patokan perlunya perubahan.
Sejumlah pemain hampir pasti menjalani hari-hari terakhir di Anfield. Naby Keita, Alex Oxlade-Chamberlain, dan Roberto Firmino dilepas. James Milner juga akan lepas kontrak.
Bahasan yang mungkin lebih menarik, entah pelit atau tidaknya FSG sang pemilik, adalah soal pembelian. Liverpool seperti ingin segera menjawab bahwa mereka sudah melupakan Bellingham.
Liverpool melayangkan sasaran ke Ryan Gravenberch. The Reds disebut sudah pernah mengincar gelandang timnas Belanda ini saat ia masih berada di Ajax. Kans Liverpool memboyong pemain berusia 20 tahun itu terbuka karena minimnya waktu bermain di klub baru, Bayern Munchen.
Sejak pindah dari Ajax pada musim panas lalu dengan transfer 18 juta euro, Gravenberch baru tampil selama 585 menit buat Bayern. Di Bundesliga, waktu tampilnya hanya 334 menit, dengan hanya sekali menjadi starter dari 18 kali bermain, itupun hanya sebabak.
Julian Nagelsmann dua kali memberi kesempatan Gravenberch tampil selama 90 menit, keduanya di fase grup Liga Champion. Dua laga itu adalah melawan Viktoria Plzen dan Inter Milan yang berakhir dengan kemenangan Bayern di Allianz Arena.
The Reds mungkin lebih berpatokan kepada kiprah di Ajax, di mana sang pemain pernah menghadapi Mohamed Salah cs. di Liga Champion.
Pelatih baru Bayern, Thomas Tuchel, berpotensi jadi penghalang pembelian gelandang muda itu. Mantan pelatih Chelsea itu terkesan memiliki harapan besar pada gelandang yang sudah mencetak satu gol dari 11 penampilan di timnas Belanda itu.
“Saya bisa melihat kualitasnya dalam latihan. Kami melihatnya sebagai pemain di posisi nomor delapan yang bagus dalam transisi dan dribel. Ia kandidat untuk starter,” kata Tuchel.
Hanya, sejak menggantikan Nagelsmann, Tuchel juga belum memberikan kesempatan starter kepada Gravenberch. Peluang gelandang berdarah Suriname ini untuk pindah ke Anfield cukup terbuka. Liverpool ditengarai sudah menyiapkan 25 juta pound untuk mendapatkan Gravenberch.
Gerak ini termasuk gesit juga bila klub yang disebut The Times adalah Liverpool. The Times menurunkan berita bahwa perwakilan sebuah klub berada di Belanda untuk berbicara dengan ayah Gravenberch, Ryan Sr., yang menjadi mentor kariernya. Keberadaan wakil klub itu disebut pada Selasa (11/4), sekitar kabar keputusan mundur teratur dalam perburuan Bellingham. Mungkin Liverpool enggak sekadar cek permukaan air.