Liverpool menorehkan kemenangan telak atas tuan rumah Leeds United pada Senin (17/4). Buat Jurgen Klopp, hasil 6-1 di Elland Road akan menjadi modal. Bukan buat musim ini.
Tujuh gol tercipta di Elland Road mungkin mengingatkan para suporter Liverpool kepada kiprah dahsyat musim-musim sebelumnya. Itu merupakan salah satu pembahasan. Apa saja yang lain yang bisa dinikmati dari pertandingan ini?
Kiri Salah yang Kerap Benar
Bahasan utama tampaknya mengarah kepada kiprah ciamik Mohamed Salah. Penyerang Mesir itu menunjukkan lagi ketajamannya untuk Liverpool dengan dua gol. Dwigol itu membuat koleksinya musim ini di Premier League menjadi 15 gol.
Salah mengukir gol kedua timnya pada menit ke-39 secara menawan. Setelah menerima sodoran Diogo Jota ke dalam kotak penalti, Salah membalikkan badan dan melesat sebelum melepaskan tembakan keras untuk menempatkan bola di kanan atas gawang Leeds.
Gol kedua Salah tercipta pada menit ke-64. Melalui serangan balik, Gakpo menjadi penyedia assist buat Mo di dalam kotak penalti.
Dua gol buat Merseyside Merah ini membawa Salah mencetak rekor. Ia menjadi pemain dengan kaki kiri tersubur. Sebelum duel, torehan gol kaki kirinya sama dengan legenda Liverpool yang juga pernah bermain buat Leeds, Robbie Fowler.
DATA
Gol Kaki Kiri Terbanyak EPL
Mohamed Salah 107
Robbie Fowler 105
Robin van Persie 94
Ryan Giggs 83
Riyad Mahrez 65
Jota Akhiri Paceklik
Segi positif berikutnya buat The Reds yang bisa berguna buat musim depan adalah kembali tajamnya Diogo Jota. Di Elland Road terutama setelah lewat setengah jam, Jota tampak kembali ke aksi terbaiknya yang membuat Liverpool memboyongnya dari Wolverhampton.
Andil besar pertamanya adalah assist untuk gol pertama Mo Salah. Permainannya meningkat di paruh kedua. Ia mencetak gol ketiga Reds pada menit ke-52 mencungkil sodoran apik Curtis Jones sedikit di dalam kotak penalti untuk menaklukkan kiper tuan rumah Illan Meslier. Gol kedua dirinya, gol kelima Reds di duel itu, tercipta lewat tembakan voli di depan kotak penalti meneruskan operan Jordan Henderson.
Di antara dua golnya itu, Jota berperan besar dalam bangunan serangan balik yang berujung pada gol Salah. Setelah berhasil menekel Rasmus Kristensen di depan kotak penalti Liverpool, ia segera bekerja sama dengan Fabinho dan Andy Robertson, sebelum bola sampai ke Gakpo yang kemudian memberi assist buat Salah.
Dua gol tersebut menjadi dua gol Jota musim ini. Paceklik berakhir. Kalau saja permainannya stabil sejak awal laga, penyerang asal Portugal ini layak didaulat menjadi pemain terbaik laga ini.
Jawaban Lini Tengah
Jelang duel ini diramaikan pembahasan mengenai mundurnya Liverpool dari perburuan Jude Bellingham. Isu peminatan terhadap gelandang Belanda yang bermain di Bayern, Ryan Gravenberch, tidak terlalu berhasil menutupi indikasi otot kecil finansial Si Merah dalam bursa transfer.
Bahasan mengenai perlunya penguatan di lini tengah Liverpool masih terus bergulir. Pertandingan ini mungkin menjadi jawaban lini tersebut.
Para gelandang Si Merah petang itu tampil lumayan solid. Jones dan kapten Jordan Henderson dapat berkontribusi assist. Umpan Henderson di pengujung liga bisa diteruskan menjadi gol oleh Darwin Nunez.
Cody, Darwin, dan Trent
Setelah kemenangan dahsyat tujuh gol tanpa balas atas Man. United, Gakpo dan Nunez tidak bisa menambah koleksi golnya di lima partai berikutnya. Sebiji gol di Elland Road buat masing-masing penyerang menjadi pelepas dahaga. Gakpo kini sudah mengemas lima gol liga musim ini. Darwin sembilan gol.
Yang lebih melonjak di laga ini tak lain dari Trent Alexander-Arnold. Dua assist, masing-masing untuk gol pembuka mudah Gakpo di depan gawang pada menit ke-35 dan untuk Nunez, menjadikan catatannya lima buah sejauh ini.
Terbaik Musim Ini
Bukan 7-0 atas Manchester United, melainkan laga di Elland Road ini. Begitu menurut manajer Reds, Jurgen Klopp, mengenai laga terbaik Liverpool musim ini.
“Saya rasa inilah permainan terbaik kami musim ini dari beberapa aspek berbeda,” ujar Klopp seperti dikutip Sky Sports.
Salah satu aspek hampir pasti aksi menekan ketat, gegenpressing, sampai akhir laga yang dalam beberapa musim sebelumnya membuat Reds disegani. Klopp bilang momen favoritnya petang itu terlihat pada menit ke-92, saat empat pemainnya mengerubuti seorang pemain Leeds untuk merebut bola.
Empat Berat, Bangun Musim Depan
Dengan tripoin ini, Reds masih berada di peringkat kedelapan. Jarak mereka dari empat besar masih sembilan poin. Klopp cukup realistis mengenai kans Liverpool untuk tampil di Liga Champion musim depan.
Si Merah pernah melaju di bagian akhir musim untuk merebut peringkat keempat pada pekan terakhir. Pada 2020/21, mereka meraup 26 dari 30 poin terakhir, dengan pamungkas gol sundulan Alisson.
“Saya rasa agak sulit ke empat besar kali ini. Musim ini tim-tim di atas agak jauh. Saya tak tahu apakah kami bisa mendekat, tapi tidak terlalu penting lagi. Kalau tak bisa meraih apa pun musim ini, kami harus membangun musim depan berdasarkan performa bagian akhir musim ini.” tutur pria Jerman itu.
Leeds mau Selamat
Kembali ke laga, Leeds sempat menaikkan harapan untuk mengimbangi Liverpool dengan gol Luis Sinisterra dua menit memasuki babak kedua. Gol yang mengubah kedudukan menjadi 1-2 ini menjadi noda dalam kiprah mengesankan Reds petang itu.
Alisson Becker gagal mencatatkan clean sheet karena kelengahan Ibrahima Konate. Gol berawal dari keberhasilan Sinisterra mencuri bola setelah penguasaan buruk bek tengah asal Prancis itu.
Hasil ini menjadi kekalahan kedua beruntun Leeds dengan skor telak setelah 1-5 dari Crystal Palace pada 9 April silam. Inilah kali pertama dalam sejarah Si Putih kebobolan lima atau lebih gol di dua laga berturut-turut.
“Kami kehilangan keseimbangan selama laga. Pertahanan mesti membaik dan lebih solid. Hanya ada satu cara, yaitu bekerja keras untuk mencoba meningkat,” kata Javi Garcia, pelatih Leeds, dikutip BBC.
The Whites masih dua poin di atas zona degradasi. Kemasukan banyak gol bisa mengurangi keuntungan Leeds pada akhir musim saat penentuan bertahan atau tidaknya mereka di Prem.