Napoli memiliki keuntungan menjadi tuan rumah laga kedua perempat final kontra Milan pada Selasa (18/4). Namun, Rossoneri akan kembali memanfaatkan pengalaman mereka.
Milan unggul agregat 1-0 dari laga pertama. Untuk dapat lolos ke semifinal, tugas berat menanti Sandro Tonali dkk. di Stadio Diego Armando Maradona, kandang Napoli.
Sebagai awal, Rossoneri berharap bisa meneruskan catatan bagus mereka menghadapi Napoli, termasuk saat bertandang. Pada lawatan terakhir Milan ke stadion yang sebelumnya bernama San Paolo itu, Rossoneri menang telak empat gol tanpa balas.
Walau berlaku sebagai tamu, Milan tidak bisa disepelekan. Sudah tiga musim terakhir mereka selalu pulang dari San Paolo dengan membawa kemenangan. Terakhir, pada 2 April, Rossoneri menang 4-0.
I Diavolo Rosso pun mengincar sejarah. Bila menang di laga kedua ini, mereka akan menjadi tim pertama yang mengalahkan Napoli di tiga laga berbeda dalam satu musim sejak 1994/95. Lazio adalah kubu terakhir yang melakukannya. Si Merah HItam mendekat ke semifinal LC pertama mereka sejak 2006/07.
Tren Milan juga tengah bagus saat melawan Partenopei. Kemenangan di leg pertama perempat final di San Siro sekaligus mematahkan tiga kekalahan beruntun kala menjamu Napoli. Atmosfer stadion yang juga dikenal sebagai Giuseppe Meazza itu sangat kental dengan Liga Champion tampak membuat Rossoneri tak berniat menyerah.
Napoli masih menyimpan alasan. Di dua kekalahan terakhir dari Milan, mereka tidak diperkuat pemain tertajam mereka, Victor Osimhen. Pulihnya penyerang asal Nigeria itu hingga bisa bermain sejak akhir pekan lalu mengirimkan ancaman jernih buat Milan.
Meski belum mencetak gol dalam beberapa menit permainannya, Osimhen akan memberikan masalah untuk pertahanan Milan. Pemain yang juga memuncaki daftar pencetak gol Serie A musim ini akan menjadi tumpuan I Partenopei perihal kebutuhan mencetak gol.
Masalah buat Napoli akan terletak pada ketangguhan lini belakang Rossoneri. Tottenham Hotspur, dengan penyerang seperti Harry Kane atau Son Heung-min saja tidak mampu menjebol gawang Mike Maignan.
Gli Azzurri akan tampil tanpa bek tengah Kim Min-jae dan gelandang Andre Frank Zambo Anguissa yang terkena sanksi akumulasi kartu. Giovanni Simeone juga akan absen karena cedera paha.
Milan berpeluang melaju. Namun, juara tujuh kali ini mesti menepis catatan buruk mereka setelah memenangi pertemuan pertama. Milan sudah dua kali tersingkir setelah meraih kemenangan di leg 1. Deportivo La Coruna di delapan besar 2003/04 menang 4-0 di rumah setelah kalah 1-4 di Milan. Barcelona memang 4-0 usai kalah 0-2.
Kecenderungan Napoli lebih parah. Partenopei selalu gagal melaju ke ronde berikutnya di 10 kesempatan terakhir di Eropa usai kalah di pertemuan pertama.
Di sisi lain, perempat final sudah merupakan pencapaian terbaik Napoli di Liga Champion. Ya, bahkan saat masih diperkuat Diego Maradona saja Gli Azzurri tidak bisa melangkah lebih jauh. Allenatore Luciano Spalletti menyatakan bahwa timnya tidak akan terbeban karena torehan tersebut.
“Tidak ada risiko untuk laga ini, kecuali kegembiraan karena kami tak pernah mencapai level ini. Kalau kami menang, kami akan melangkah lebih jauh,” ucap Spalletti seperti dikutip Reuters.
Hanya, ucapan itu terdengar seperti keminderan di depan Milan yang jauh lebih berpengalaman di ajang mewah ini. Dengan kekurangan pada mental di LC tersebut, Napoli rasanya mesti mengakui keunggulan lawan.
Kepercayaan diri Milan tengah tinggi, dan semakin nyata bila dibandingkan dengan rival. Stefano Pioli menyatakan bahwa Osimhen bukan ancaman buat Milan.
“Ia merupakan penyerang yang kuat, mengesankan, dan tajam. Kami tentu memperhitungkan karakteristik itu, tapi pada saat yang bersamaan kami memiliki cara sendiri untuk bermain dan tidak akan mengubahnya,” kata Pioli.
Demikianlah, kalau sudah bicara Liga Champion, Milan sangat harus diperhitungkan. Mereka akan menunjukkan bukti kepantasan itu.