Napoli memantapkan kedudukan mereka di puncak klasemen Serie A melalui gol injury time pada Minggu di Allianz Stadium. Mengingat lawannya adalah Juventus, kemenangan jadi semakin mengukuhkan superioritas mereka di liga musim ini.
Napoli segera mengalihkan fokus utama mereka ke liga menyusul tersingkirnya mereka dari Liga Champion. Juve kembali ke papan atas setelah banding mereka diterima dan pemotongan 15 poin dibatalkan.
Benturan antara kegamangan dan kegembiraan berjalan penuh kewaspadaan. Selama 70 menit pertama nyaris ada banyak peluang bagus yang tercipta.
Kegagalan Victor Osimhen menambah koleksi gol kemudian menjadi sorotan tersendiri. Walau masih menjadi top-scorer liga, penyerang asal Nigeria tak berhasil melesakkan gol dari enam tembakannya termasuk tiga buah secara berdekatan pada medio babak kedua dan di pengujung duel.
La Vecchia Signora dapat mencetak gol, tapi akhirnya tidak beruntung. Wasit Michael Fabbri menganulir gol Angel Di Maria. Sang pengadil menilai Arkadiusz Milik telah melanggar Stanislav Lobotka dalam proses terjadinya gol. Gol Dusan Vlahovic juga dibatalkan karena bola sudah keluar lapangan lebih dulu.
Menjelang berakhirnya laga, sebuah peluang Osimhen dapat digagalkan kiper Wojciech Szczesny. Tak lama berselang, saat diperkirakan laga akan berakhir imbang, umpan Eljif Elmas dari kanan bisa disambar Giacomo Raspadori dengan tendangan voli. Bola bersarang di gawang Juve setelah melalui dua kaki Szczesny.
Gol Raspadori pada menit ke-92 lewat 48 detik merupakan gol paling terlambat yang dibikin pemain Napoli ke gawang Juventus sejak pencatatan Opta per 2004/05. Gli Azzurri menunjukkan mental kuat di hadapan mantan penguasa.
Juve pun menelan kekalahan ketiga beruntun, pertama kali sejak Maret 2011. Musim itu menjadi musim sebelum kiprah I Bianconeri mendominasi Serie A untuk waktu yang lama. Napoli bak menegaskan memudarnya era Juventus.
Kemenangan Napoli di kandang Juventus merupakan yang pertama sejak April 2018. Partenopei juga berhasil mencatatkan dua kemenangan semusim di Serie A, yang hanya keempat sepanjang sejarah. Angka penuh kandang dan tandang terakhir Gli Azzurri terakhir atas Si Nyonya Besar adalah pada 2009/10. Di pertemuan pertama musim ini di Stadio Diego Maradona, Napoli menang telak 5-1.
Tak berlebihan bila mengatakan bahwa catatan tersebut bermakna penegasan kekuatan Napoli. Juve mendominasi liga saat menjadi juara sembilan musim beruntun hingga 2019/20. Para pemain Napoli membuat perayaan kecil di kamar ganti.
“Saat menang atas lawan dengan level ini pada fase seperti ini, beban seperti terangkat. Gol saat injury time menambah kegembiraan,” ucap Luciano Spalletti seperti dilansir La Gazzetta dello Sport.
“Saya harus memuji tim ini. Meski terdapat beberapa kekurangan, kami tampil bagus. Setelah tersingkir dari Liga Champion, dua ribu beban bisa melintas dalam pikiran dan kami dapat merasakan pengaruh keletihan. Kami mendapatkan ganjaran dari keinginan untuk selalu bermain dengan cara yang sama. Saya rasa tim ini layak berada di puncak klasemen,” lanjut Spalletti.
Sang allenatore meminta timnya bersabar sebelum memastikan gelar. Hanya, butuh nasib apes luar biasa besar untuk menggagalkan Napoli kampiun.
Partenopei melebarkan jarak keunggulan meniadi 17 poin dari peringkat kedua, Lazio. Klub ibu kota itu melewatkan kesempatan mendekat usai kalah 0-1 itdari tamunya, Torino, pada Sabtu (22/4). Kekalahan itu menghentikan deret empat kemenangan beruntun Le Aquile.
Dengan jarak itu, secara matematis Napoli bisa memastikan scudetto di laga berikutnya pada akhir pekan menghadapi Salernitana. Syaratnya Khvicha Kvaratskhelia dkk. menang dan Lazio gagal menang. Lazio mesti bertandang ke San Siro melawan Inter yang juga tengah mengincar empat besar.