Usai dibantai 1-6 Newcastle, Tottenham Hotspur akhirnya memecat Cristian Stelinni selaku pelatih sementara. Namun, keputusan itu hanya sebagian dari masalah besar yang sebenarnya.
Kekalahan telak Spurs 1-6 dari Newcastle akhir pekan lalu menjadi salah satu topik hangat, khususnya soal bagaimana lima gol bisa bersarang ke gawang Hugo Lloris hanya dalam tempo 21 menit laga. Di laga itu, Lloris bahkan sampai digantikan di masa turun minum.
Menurut Squawka, keunggulan 5-0 Newcastle di 21 menit awal itu menjadi keunggulan lima gol tanpa balas tercepat setelah keunggulan serupa yang dibuat Manchester City atas Watford di September 2019. Kala itu, The Citizens sudah unggul 5-0 hanya dalam tempo 18 menit.
Yang lebih wah lagi, itu merupakan untuk pertama kalinya dalam sejarah Newcastle di mana mereka bisa mencetak lima gol hanya dalam tempo satu babak Premier League.
Spurs sempat memperkecil ketertinggalan lewat satu gol Harry Kane di menit 49’, sebelum akhirnya harus kebobolan lagi di menit 67’. Kekalahan 1-6 itu menjadi kekalahan terburuk Spurs di ajang Premier League sejak 2013.
Hasil memalukan itu berujung dengan penghentian Cristian Stellini selaku caretaker yang ditunjuk menggantikan Antonio Conte. Meski begitu, pemecatan Stelinni hanyalah bagian kecil dari beragam masalah yang tengah mendera Spurs.
Pernyataan kontroversial Conte yang berujung dengan pemecatannya bulan lalu, seakan menggambarkan bahwa pelatih Italia itu tak sekedar sesumbar soal level permainan Spurs.
Stellini bukanlah pesupal handal yang mampu mengubah segalanya dalam tempo singkat. Salah satu contohnya soal bagaimana gawang Spurs yang begitu rentan dibobol lawan. Sebelum kemasukkan enam gol dari Newcastle, gawang Spurs faktanya selalu kebobolan di lima laga sebelumnya (*Lihat boks data)
Parahnya lagi, lima tim yang membobol gawang Spurs itu merupakan tim-tim yang berada di luar 10 besar. Tiga di antaranya bahkan berada di tiga peringkat terbawah, yakni Everton (1-1), Nottingham Forest (3-1), dan Southampton (3-3).
Laga kontra Soton menjadi sajian pembuka dari drama pernyataan kontroversial Conte lantaran di laga tersebut, Spurs gagal mempertahankan keunggulan 3-1. Conte berang dan meluapkan kemarahannya di sesi jumpa pers usai laga. Beragam pihak jadi sasaran tembaknya, mulai dari petinggi klub hingga pemain.
Conte akhirnya dipecat atas sikapnya tersebut dan Stellini ditunjuk sebagai pelatih interim. Ia sempat bertugas di tiga laga dan Spurs tetap selalu kebobolan sebelum akhirnya dipecat usai kalah telak dari Newcastle.
Spurs menunjuk Ryan Mason sebagai caretaker hingga akhir musim. Tanggung jawab serupa juga pernah ia pikul setelah Jose Mourinho dipecat pada musim 2020/21.
Tugas berat sudah menanti Mason. Ia wajib memompa kembali semangat dan mental para pemain agar tidak terpuruk demi target utama: lolos ke Liga Champions musim depan.
Secara matematis, peluang itu sebenarnya masih terbuka meski kemungkinannya makin menipis setelah menelan kekalahan beruntun di dua laga terakhir. Sebeum takluk 1-6 dari Newcastle, Harry Kane cs. juga kalah 2-3 dari Bournemouth di pekan sebelumnya.
Dua hasil buruk itu membuat Spurs tertahan di peringkat lima dengan 53 poin. Mereka terpaut enam angka dari Manchester United di peringkat empat. Selisih jarak itu bisa saja terpangkas lantaran Spurs akan menjamu United, Jumat (28/4). Itu bakal menjadi laga perdana Mason bertugas.
===
BOKS DATA
SPURS SELALU KEBOBOLAN DI 6 LAGA TERAKHIR BERSAMA CONTE DAN STELLINI
11/03/2023: Spurs 3-1 Forest (Conte)
18/03/2023: Southampton 3-3 Spurs (Conte)
04/04/2023: Everton 1-1 Spurs (Stellini)
08/04/2023: Spurs 2-1 Brighton (Stellini)
15/04/2023: Spurs 2-3 Bournemouth (Stellini)
23/04/2023: Newcastle 6-1 Spurs (Stellini)